Ampas Tahu Landasan Teori

Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein yaitu akan menggumpal bila bereaksi dengan asam. Protein yang semula terkandung dalam biji kedelai akan terbawa atau menjadi produk tahu, sementara sisanya terbagi menjadi 2 yaitu terbawa dalam limbah padat ampas tahu dan limbah cair whey. Kandungan zat gizi pada tahu dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini : Tabel. 2. Komposisi Zat Gizi Pada Tahu Dalam 100 Gram No Zat Gizi Tahu 1 energi 79 kalori 2 protein 7,8 gram 3 lemak 4,6 gram 4 karbohidrat 1,6 gram 5 mineral 1,2 gram 6 kalsium 124 mg 7 air 84,8 gram 8 fosfor 63 mg 9 zat besi 0,8 mg 10 vitamin B 0,06 mg Sumber : Daftar Analisis Bahan Makanan, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 1992

2.1.2. Ampas Tahu

Setiap perusahaan tahu hampir selalu ada limbah yang apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Oleh karena itu, para produsen yang bersangkutan harus menyadari dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari usaha tahu. Bau busuk akan menyebar keseluruh penjuru dan air limbah yang meresap kedalam tanah akan mencemari sumur-sumur disekitarnya. Jenis limbah yang dihasilkan oleh industri tahu berupa padat kering dan padat basah dan cair :

2.1.2.1. Limbah Padat Kering

Limbah padat kering dari usaha tahu umumnya terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut : a. Kotoran yang tercampur dalam kedelai, misalnya kerikil, kulit dan batang kedelai. b. Kulit ari kedelai yang berasal dari pengupasan kering. Limbah kering umumnya lebih mudah diatasi dan tidak menimbulkan masalah, misalnya dengan dibakar ataupun dikubur dalam tanah. Manfaat limbah padat kering, khususnya kulit kedelai kering adalah sebagai campuran pakan ternak atau sebagai pupuk tanaman.

2.1.2.2. Limbah Padat Basah

Limbah basah dari proses pembuatan tahu berupa ampas yang masih banyak mengandung unsur gizi. Dalam keadaan baru, ampas tahu tidak berbau belum tersimpan lama. Bau busuk datang secara berangsur sejak 12 jam sesudah ampas tahu dihasilkan. Limbah padat basah ini masih dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut : a. Bahan pembuatan tepung b. Bahan pembuatan tempe gembus c. Bahan campuran pakan ternak d. Bahan pembuatan kecap

2.1.2.3. Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan dari usaha pembuatan tahu setiap harinya tidak kurang dari 10 kali volume kedelai yang diproses. Sebagaimana ampas tahu dalam kondisi baru belum tersimpan lama, limbah cair ini tidak menimbulkan bau dan baru setelah 12 jam kemudian. Limbah cair tahu masih dapat dimanfaatkan untuk beberapa keperluan sebagai berikut : a. Bahan pembuatan nata de soya dan asam cuka. b. Bahan penggumpalan tahu pada periode berikutnya setelah disimpan selama 24 jam. Menurut Lies Suprapti 2005:68 dengan memaksimalkan pemanfaatan berbagai jenis limbah proses pengolahan kedelai menjadi tahu, berarti mengurangi pencemaran lingkungan. Penanganan limbah perlu dilakukan secepatnya agar limbah cair pada proses pembuatan tahu tidak menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Alternatif yang dapat dipilih untuk menangani limbah-limbah dari tahu diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Penetralan