Keterangan : D : Kelompok eksperimen dengan 100 tepung ketan
A : Kelompok eksperimen dengan 10 tepung ampas tahu dan 90 tepung ketan B : Kelompok eksperimen dengan 20 tepung ampas tahu dan 80 tepung ketan
C : Kelompok eksperimen dengan 30 tepung ampas tahu dan 70 tepung ketan A1, B1, C1, D1
: Pengulangan eksperimen 1 A2, B2, C2, D2
: Pengulangan eksperimen 2 A3, B3, C3, D3
: Pengulangan eksperimen 3
3.2.2. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen
Prosedur pelaksanaan ekperimen merupakan suatu langkah yang telah ditentukan dalam melaksanakan percobaan pembuatan kue ulat sutra substitusi tepung ampas
tahu dengan penggunaan yang berbeda. Adapun prosedur pelaksanaan eksperimen meliputi tempat, waktu, bahan,
peralatan dan tahap pelaksanaan eksperimen.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penilaian. Metode penilaian yang digunakan dalam eksperimen terdiri dari penilaian
subyektif dan penilaian obyektif. Penilaian subyektif dilakukan dengan uji inderawi dan uji organoleptik, penilaian obyektif dilakukan dengan uji laboratorium.
3.3.1. Penilaian Subyektif
Penilaian subyektif adalah cara penilaian terhadap mutu atau sifat suatu komoditi dengan menggunakan panelis sebagai instrumen atau alat. Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan data tentang kualitas dari kue ulat sutra substitusi tepung ampas tahu meliputi aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. Penilaian subyektif ini
menggunakan 2 macam tipe pengujian yaitu uji inderawi dinilai dari segi warna, rasa, aroma dan tekstur dan uji organoleptik dinilai dari segi kesukaan masyarakat.
3.3.1.1. Uji Inderawi
Menurut Bambang Kartika, dkk 1988:33 uji inderawi adalah suatu pengujian terhadap karakteristik bahan pangan dengan menggunakan indera manusia termasuk
indera penglihatan, pembau, perasa dan pendengar. Uji inderawi digunakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas masing-masing sampel kue ulat sutra
substitusi tepung ampas tahu. Hasil eksperimen meliputi warna, rasa, aroma dan tekstur dengan menggunakan 4 kategori dan diberi nilai sebagai berikut :
1. Warna Kekuningan
: skor
4 Putih kekuningan
: skor 3 Putih kecoklatan
: skor 2 Kecoklatan
: skor
1 2. Rasa
Sangat gurih : skor 4
Gurih :
skor 3
Kurang gurih : skor 2
Tidak gurih : skor 1
3. Aroma Aroma ampas tahu nyata
: skor 4 Aroma ampas tahu cukup nyata : skor 3
Aroma ampas tahu kurang nyata : skor 2 Aroma ampas tahu tidak nyata : skor 1
4. Tekstur Sangat
renyah :
skor 4
Renyah :
skor 3
Kurang renyah
: skor
2 Tidak
renyah :
skor 1
3.3.1.2. Uji Organoleptik
Menurut Bambang Kartika 1988:4 uji organoleptik adalah pengujian yang panelisnya melakukan penilaian berdasarkan kesukaan. Penilaian menggunakan uji
kesukaan dimana panelisnya mengemukakan responnya yang berupa senang atau tidaknya terhadap sifat atau karakteristik bahan yang diuji yaitu aspek rasa, warna,
aroma dan tekstur kue ulat sutra substitusi tepung ampas tahu. Uji kesukaan ini menggunakan panelis tidak terlatih untuk memberikan nilai terhadap masing-masing
aspek kualitas sampel. Pada pengujian organoleptik ini menggunakan 5 kategori kesukaan dan diberi
nilai sebagai berikut : a Sangat suka diberi skor 5
b Suka diberi skor 4
c Cukup suka diberi skor 3 d Kurang suka diberi skor 2
e Tidak suka diberi skor 1
3.3.2. Penilaian Obyektif