Prestasi PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN AKADEMI SWASTA DI KOTA SEMARANG.

73 pengakuan, sedangkan aspek yang paling rendah adalah dorongan untuk peningkatan prestasi.

a. Prestasi

Dorongan untuk berprestasi sangat diperlukan bagi setiap insan akademis di lingkungan Perguruan Tinggi, sebab tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan diperlukan dosen-dosen yang berprestasi baik secara akademik, penelitian maupun pengabdian masyarakat sesuai dengan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi. Prestasi dapat tercapai karena adanya dorongan yang kuat dari dalam diri dosen maupun lingkungan kerja yang kondusif. Kenyataan yang ada seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seperti halnya motivasi prestasi kerja dosen pada akademi swasta di kota Semarang masih tergolong cukup lihat tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Motivasi akan Prestasi Dosen Akademi Swasta Di Kota Semarang No Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase 1 85-100 Sangat tinggi 0.0 2 69-84 Tinggi 7 6.9 3 53-68 Cukup 68 67.3 4 37-52 Rendah 26 25.7 5 20-36 Sangat rendah 0.0 Jumlah 101 100 Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa 67,3 dosen akademi swasta di kota Semarang merasakan bahwa motivasi akan prestasi yang diberikan oleh lembaga pendidikan tempat bekerja masih tergolong cukup, bahkan 25,7 dosen memandang rendah, hanya 6,9 dosen yang memandang motivasi akan prestasinya tergolong tinggi. Ini membuktikan bahwa perhatian lembaga pendidikan terhadap motivasi kerja dosen untuk meraih prestasi kerja masih perlu ditingkatkan. Lembaga 74 pendidikan hendaknya memberikan perhatian dalam bentuk penghargaan terhadap prestasi yang dicapai oleh dosen akan menjadi pendorong dalam meraih prestasi kerja. Kenyataan yang terjadi pada akademi swasta di kota Semarang masih jauh dari harapan. Hal ini banyak diungkapkan oleh para dosen yang memandang bahwa penilaian terhadap prestasi kerja oleh lembaga tempat mereka bekerja belum adil bahkan jarang memberikan bonus atas prestasi kerja. Kadang-kadang saja lembaga pendidikan memberikan rangsangan untuk membangkitkan motivasi kerja para dosen. lihat tabel 4.5 Tabel 4.5 Motivasi akan Prestasi Dosen Akademi Swasta Di Kota Semarang ditinjau dari setiap aspek No Pernyataan Frekuensi Persentase SL S K J TP SL S K J TP 1 Perhatian dan penghargaan prestasi kerja 18 55 14 12 2 18 54 14 12 2 2 Penilaian prestasi kerja secara adil 12 9 63 17 12 9 62 17 3 Memberikan rangsangan untuk membangkitkan motivasi kerja 20 27 40 12 2 20 27 40 12 2 4 Memberikan bonus atas prestasi kerja 12 24 35 30 12 24 35 30 Perhatian dan penghargaan dari lembaga pendidikan akademi bagi 54 dosen yang diteliti sudah sering diberikan, namun 62 dosen memandang bahwa penilaiannya masih belum adil. Akademi swasta yang dikelola oleh sekelompok atau individu memungkinkan terjadi ketidakadilan dalam memberikan penghargaan atas prestasi dosen. Bagi dosen-dosen yang dekat dengan yayasan cenderung mendapatkan perhatian lebih, sehingga menimbulkan kesenjangan di antara dosen di lingkungan akademi swasta di kota Semarang. Terlihat dari data hanya 27 dosen menyatakan sering dan 20 menyatakan selalu mendapatkan rangsangan dari 75 lembaga pendidikan tempat mereka bernaung untuk meningkatkan motivasinya, sedangkan 40 dosen menyatakan kadang-kadang saja mendapatkan stimulus sebagai pembangkit motivasi kerja. Apalagi berkaitan dengan penghargaan berupa finansial seperti bonus jarang diterima oleh dosen. Sebanyak 30 dosen menyatakan tidak pernah mendapatkan bonus dan 35 menyatakan jarang, 24 kadang-kadang menerima dan hanya 12 dosen yang selalu mendapatkan bonus atas prestasi yang diraih. Hasil penelitian ini, secara umum menunjukkan bahwa tingkat penghargaan terhadap prestasi yang diterima masih tergolong cukup sehingga perlu upaya lebih lanjut dari pengelola maupun pimpinan akademi swasta di kota Semarang untuk meningkatkan perhatiannya melalui penghargaan bagi dosen-dosen yang meraih prestasi kerja baik secara adil.

b. Pengakuan