Kepuasan terhadap Penghargaan Kebermaknaan Tugas

94 Semarang belum tercipta lingkungan kerja yang penuh keterbukaan. Pimpinan yang terbuka dan familier hanya dirasakan puas oleh 44 dosen dan dirasakan sangat puas oleh 11 dosen. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak dosen yang berada di lingkungan akademi yang dimpimpin oleh pimpinan kurang terbuka dan kurang familier. Hubungan harmonis dengan mahasiswa pun baru dirasakan puas oleh 35 dosen dan dirasakan sangat puas oleh 8 dosen. Demikian juga dengan hubungan dengan rekan sejawat, karena terjadi persaingan yang kurang sehat mereka cenderung belum merasa dihargai oleh rekan-rekan sejawat. Dari data hanya 39 dosen yang merasa puas atas penghargaan dari rekan sejawat dan hanya 10 merasa sangat puas karena terjalin hubungan yang saling menghargai di antara dosen atau teman sejawat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasa bangga dengan akademi belum dirasakan sepenuhnya oleh para dosen.

d. Kepuasan terhadap Penghargaan

Bentuk penghargaan juga dapat menimbukan kepuasan bagi para dosen sehingga akan menampilkan kinerja yang baik. Setiap akademi hendaknya mampu menciptakan rasa kepuasan kepada para dosennya terhadap penghargaan yang diberikan. Namun kenyataan yang ada pada akademi swasta di kota Semarang masih jauh dari harapan karena masih tergolong cukup. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.23. 95 Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Kepuasan Dosen Akademi Swasta Di Kota Semarang terhadap Penghargaan No Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase 1 85-100 Sangat Puas 2 2.0 2 69-84 Puas 18 17.8 3 53-68 Cukup 71 70.3 4 37-52 Kurang puas 8 7.9 5 20-36 Tidak puas 2 2.0 Jumlah 101 100 Tabel 4.23 memperlihatkan bahwa sebanyak 70,3 dosen masih merasakan cukup puas atas penghargaan, bahkan 7,9 merasakan kurang puas, hanya 17,8 yang merasa puas dan 2 sangat puas. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan para dosen terhadap keikutsertaan dalam kepanitiaan, tunjangan hari raya dan penghargaan atas kinerja dosen masih tergolong cukup. Tabel 4.24 Kepuasan Dosen Akademi Swasta Di Kota Semarang terhadap Penghargaan No Aspek Frekuensi Persentase SP P CP KP TP SP P CP KP TP 1 Keikutsertaan panitia 0 12 34 41 14 0 12 34 41 14 2 Tunjangan hari raya 12 40 37 10 2 12 40 37 10 2 3 Penghargaan prestasi 13 39 29 16 4 13 39 29 16 4 Terlihat dari tabel 4.24 hanya 12 dosen yang merasakan puas atas diikutsertakan dalam kepanitiaan. Hanya 40 dosen yang merasa puas dengan tunjangan perayaan hari raya dan 12 merasa sangat puas. Hal ini disinyalir karena besarnya tunjangan yang belum sesuai dengan harapan. Di samping itu hanya 39 dosen yang merasa puas dengan penghargaan atas prestasi dan 13 merasa sangat 96 puas. Secara umum kepuasan atas penghargaan masih perlu ditingkatkan oleh pihak pengelola akademi.

e. Kebermaknaan Tugas

Tugas-tugas yang dijalankan dengan penuh hati merupakan sebuah indikator terciptanya kepuasan dosen terhadap tugasnya. Berdasarkan data diperoleh gambaran bahwa para dosen sudah merasa puas dengan apa yang menjadi tugasnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.25 Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Kepuasan Dosen Akademi Swasta Di Kota Semarang terhadap Kebermaknaan tugas No Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase 1 85-100 Sangat Puas 15 14.9 2 69-84 Puas 47 46.5 3 53-68 Cukup 31 30.7 4 37-52 Kurang puas 8 7.9 5 20-36 Tidak puas 0.0 Jumlah 101 100 Terlihat pada tabel 4.25 sebanyak 46,5 dosen merasa puas atas pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya bahkan 14,9 merasa sangat puas, namun demikian masih ada 30,7 merasa cukup puas. Kepuasan para dosen ini disebabkan karena dalam proses perkuliahan mahasiswa cenderung mampu berpartisipasi aktif. Mereka juga puas karena dapat menyajikan materi perkuliahan secara sistematis dan dapat menggunakan alat peraga atau alat bantu pembelajaran untuk membantu mahasiswa memahami materi perkuliahan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.26 97 Tabel 4.26 Kepuasan Dosen Akademi Swasta Di Kota Semarang terhadap Kebermaknaan tugas No Aspek Frekuensi Persentase SP P CP KP TP SP P CP KP TP 1 Puas dengan proses perkuliahan 17 40 24 18 2 17 40 24 18 2 2 Puas menyajikan materi secara sistematis 30 36 21 14 30 36 21 14 3 Puas menggunakan alat peraga atau alat bantu 11 44 20 18 8 11 44 20 18 8 4 Puas telah mencoba sendiri pembuktian teori 9 35 35 20 2 9 35 35 20 2 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.24, hanya 24 dosen yang merasa cukup puas dengan proses perkuliahan dan 18 merasa tidak puas. Kondisi ini disebabkan karena ada sebagian mahasiswa yang belum proaktif mengikuti perkuliahan secara baik. Namun demikian 36 dosen merasa puas bahkan 30 merasa sangat puas karena mampu menyajikan materi secara sistematis. Sebanyak 44 dosen merasa puas dan 11 sangat puas karena mampu menggunakan alat peraga bantu sehingga dapat memperjelas materi yang disampaikan. Namun demikian budaya untuk membuktikan suatu teori melalui ujicoba sendiri masih tergolong rendah, terbukti hanya 35 merasa puas karena telah mencoba sendiri pembuktian dari berbagai teori sehingga tidak diragukan lagi untuk diajarkan dalam perkualiahan.

f. Kesempatan untuk maju