Tata Kelola Koperasi Aspek Yuridis Koperasi

3. bank dan lembaga keuangan lainnya; 4. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; danatau 5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah. danatau d. sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar danatau ketentuan peraturan perundang-undangan. Setoran Pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh seseorang pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan keanggotaan Koperasi Maju. Setoran Pokok merupakan sarana hak suara Anggota di Rapat Anggota Koperasi Maju. Setoran Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai Anggota dan tidak dapat dikembalikan. Setoran Pokok harus telah disetor penuh dengan bukti penyetoran yang sah. Dan Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara penetapan Setoran Pokok pada suatu Koperasi diatur dalam Anggaran Dasar. 57 Sertifikat Modal Koperasi SMK adalah bukti penyertaan Anggota dalam modal Koperasi Maju. SMK merupakan sarana untuk perhitungan Selisih Hasil Usaha yang akan diterima oleh Anggota.

8. Tata Kelola Koperasi

Good governance cooperative merupakan implementasi konsep good corporate governance yang ditengarai sebagai satu inovasi di bidang organisasi dan 57 Pasal 67 angka 1-3 UU NO.172012 tentang perkoperasian Universitas Sumatera Utara manajemen. Konsep inti tata kelola yang baik, mengarahkan suatu organisasi, terkelola dengan baik dan sehat sehingga menjamin terciptanya efisiensi, efektifitas untuk pencapaian tujuan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagai suatu konsep dan inovasi yang berlaku universal, maka valid untuk diterapkan pada koperasi sebagai good governance cooperative. 58 Tata kelola yang baik secara konsepsional telah lengkap, yang menjelaskan mengapa, apa, bagaimana, dimana dan kapan diterapkan. Dengan cara pikir yang sama, maka penerapan tata kelola yang baik pada koperasi, juga menjawab dan menjelaskan mengapa, apa, bagaimana, dimana dan kapan good governance cooperative ini diterapkan pada koperasi. Penerapan good governance cooperative memberi manfaat dan nilai tambah bagi koperasi. 59 Koperasi menjadi organisasi yang terkelola dengan baik dan sehat, mencapai efisiensi dan efektivitas untuk meraih tujuannya, serta menjaga kesinambungan kemajuan koperasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Untuk meraih manfaat dan nilai tambah itu, koperasi perlu melakukan penataan dan perubahan di internal koperasi. Urut pertama, tentu komitmen para pengambil keputusan di internal koperasi untuk, untuk mengembangkan good governance cooperative. Urut kedua dan berikut, yaitu menyempurnakan kembali isi dan kualitas anggaran dasar, anggaran rumah tangga atau peraturan khusus untuk memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dalam good governance cooperative. Aturan dan ketentuan internal 58 Prijambodo , tata kelola yang baik pada koperasi good governance cooperative satu kebutuhan peningkatan kualitas sdm koperasi, diakses dari http:www.depkop.go.id index.php?option=com_phocadownloadview=fileid=309:tata-kelola-yang-baik-pada-koperasi- good-governance-cooperative-satu-kebutuhan-peningkatan-kualitas-sdm-koperasiItemid=93 pada tanggal 10 April 2014. 59 Ibid. Universitas Sumatera Utara koperasi tersebut, memiliki isi content yang memuat, mengatur segala sendi kehidupan koperasi, dan bukan sebatas untuk memenuhi syarat adminsitratif saja. Kemudian memahami dan menguasai regulasi dan kebijakan di bidang perkoperasian, dan di bidang-bidang teknis yang mengait dengan koperasi, meningkatkan kompetensi SDM dalam pos jabatan kepengeurusan, kepengawasan, anggota, manajer, karyawan. Mengembangkan ukuran kinerja dan standar kinerja. 60 Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu --sektor perekonomian di Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia. Saya sangat mengharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah. Semoga dengan ini dapat membangun koperasi yang lebih baik lagi. 61

5. Penyertaan Modal dalam Koperasi di Indonesia