Pengertian tindak pidana pencucian uang

BAB III TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG MELALUI PENYERTAAN MODAL DI KOPERASI D. Aspek Yuridis Tindak Pidana Pencucian Uang

7. Pengertian tindak pidana pencucian uang

Tindak pidana pencucian uang TPPU atau yang lebih dikenal dengan istilah money laundry , merupakan suatu proses dengan mana aset-aset pelaku, terutama aset tunai yang diperoleh dari suatu tindak pidana, dimanipulasikan sedemikian rupa sehingga aset-aset tersebut seolah-olah berasal dari sumber yang sah. Dengan demikian sumber perolehan dana yang dapat dikatakan illegal dan dilarang oleh negara melalui peraturan perundang-undangan dapat diubah menjadi legal melalui Universitas Sumatera Utara tahap penempatan placement stage tahap penyebaran layering stage, dan tahap pengumpulan integration stage. 67 Istilah money laundering pertama kali digunakan oleh Amerika. Istilah tersebut menunjuk kepada pencucian hak milik mafia, yaitu hasil usaha yang diperoleh secara gelap yang dicampurkan dengan maksud menjadikan seluruh hasil tersebut seolah olah diperoleh dari sumber yang sah. Singkatnya, istilah money laundering kali pertama digunakan dalam konteks hukum dalam sebuah kasus di Amerika Serikat pada tahun 1982. Kasus tersebut menyangkut denda terhadap pencucian uang hasil penjualan kokain Kolombia. 68 Dalam perkembangannya proses yang dilakukan lebih kompleks lagi dan sering menggunakan cara mutakhir sedemikian rupa sehingga seolah olah uang yang diperoleh benar benar alami. Sementara Financial Action Task Force on Money Laundering FATF merumuskan bahwa money loundering adalah proses menyembunyikan atau menyamarkan asal usul hasil kejahatan. 69 Proses tersebut untuk kepentingan penghilangan jejak sehingga memungkinkan pelakunya menikmati keuntungan-keuntungan itu dengan tanpa mengungkap sumber perolehan. Penjualan senjata illegal, perdagangan manusia dan kegiatan kegiatan lain yang dapat menghasilkan uang banyak dapat mendorong untuk menghalalkan legitimasi hasil yang diperoleh melalui money laundering. 67 M. Giovanoli dari Bank for International Settlement dalam makalah Grace Y. Bawole, “Sistem Pembuktian dalam Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia Menurut UU No. 23 Tahun 2004” , FH Univ. Sam Ratulangi 2011 68 Yenti Garnasih, Anti Pencucian Uang Sebagai Strategi Untuk memberantas Kejahatan Keuangan profit Oriented Crimes , diambil dari Jurnal Hukum Progresif, PDIH Undip Semarang, 2006,Vol 2, No,1. hlm. 40. 69 Ibid, Universitas Sumatera Utara Bahkan dengan teknologi money laundering dapat menjadi salah satu bentuk dari cyber crime . 70 Black’s Law Dictionary mengartikan money laundering sebagai: Term used to describe investment or other transfer of money flowing fromracketeering, drug transaction, and other illegal sources into legitimate channels so that is original source cannot be traced”. 71 Sementara menurut pasal 1 UU No. 25 tahun 2003 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, bahwa pencucian uang adalah perbuatan menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa keluar negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah. 72 Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian tindak pidana pencucian uang diperluas tidak hanya kepada para pelaku langsung, tetapi juga mencakup pihak- pihak yang membantu terjadinya kejahatan pencucian uang. Masuk dalam kategori ini misalnya seseorang yang membantu orang lain untuk menyembunyikan sebuah rumah yang diketahuinya atau patut diketahuinya dibeli dengan menggunakan uang hasil korupsi. 73 70 Yati Garnasih, Kriminalisasi Pencucian Uang, Jakarta: UI Fakultas Hukum Pasca Sarjana, 2003, hlm. 5 71 Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary Sixth Edition, St. Paul Minn. West Publishing Co., 1990, hal. 884 72 Undang–Undang No. 25 tahun 2003 Tentang Tindak Pidana Money Laundering. Jakarta: Eko Jaya, 2003 , hlm. 36 73 Sherman T, International Efforts to Combat Money Laundering: The Role of the Financial Task Force, yang dikutip oleh MacQueen L ed., Money Laundering , Edinburgh, 1993, hal. 12 Universitas Sumatera Utara Secara populer dapatlah dijelaskan, bahwa aktifitas pencucian uang secara umum merupakan suatu perbuatan memindahkan, menggunakan atau melakukan perbuatan lainnya atas hasil dari suatu tindak pidana yang kerap dilakukan oleh organization crime, maupun individu yang melakukan tindakan korupsi, perdagangan narkotika dan tindak pidana lainnya dengan tujuan menyembunyikan atau mengaburkan asal-usul uang yang berasal dari hasil tindak pidana tersebut, sehingga dapat digunakan seolah-olah sebagai uang yang sah tanpa terdeteksi bahwa aset tersebut berasal dari kegiatan yang ilegal. Adapun yang melatarbelakangi para pelaku pencucian uang melakukan aksinya adalah dengan maksud memindahkan atau menjauhkan para pelaku itu dari kejahatan yang menghasilkan proceeds of crime, memisahkan proceeds of crime dari kejahatan yang dilakukan, menikmati hasil kejahatan tanpa adanya kecurigaan kepada pelakunya, serta melakukan reinvestasi hasil kejahatan untuk aksi kejahatan selanjutnya atau ke dalam bisnis yang sah. 74

8. Sejarah tindak pidana pencucian uang