Tujuan tindak pidana pencucian uang

10. Tujuan tindak pidana pencucian uang

Seseorang atau organisasi kejahatan melakukan pencucian uang sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya tujuannya adalah agar asal-usul uang tersebut tidak dapat diketahui atau tidak dapat dilacak oleh penegak hukum. Para pelaku tindak pidana korupsi melakukan praktik atau proses pencucian uang untuk tujuan melakukan penyamaran atau penyembunyian atas hasil tindak pidana korupsi yang dilakukan sehingga seolah-olah uang atau harta kekayaan tersebut merupakan suatu hal yang legal. Berbagai cara dilakukan untuk mengkonversi uang dari hasil korupsi tersebut menjadi uang yang sah sebelum uang itu dapat diinvestasikan atau dibelanjakan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai ada 4 empat faktor yang harus diperhatikan oleh para pencucinya. 84 Faktor yang pertama, kepemilikan yang sebenarnya dan sumber yang sesungguhnya dari uang yang dicuci itu harus disembunyikan. Tidak ada gunanya melakukan pencucian uang apabila setiap orang mengetahui siapa yang memiliki uang tersebut apabila uang itu nantinya muncul di akhir dari proses pencucian itu. Dalam hal ini, pelaku korupsi dalam melakukan pencucian uang harus menyembunyikan atau menyamarkan sumber yang sebenarnya dari uang yang dicuci itu. Faktor kedua, bentuk uang tersebut harus berubah dana yang berasal dari tindak pidana korupsi hampir dipastikan berupa uang tunai. Uang tunai ini harus dapat diubah bentuknya menjadi alat pembayaran lain, misalnya berbentuk cek. Misalnya tidak seorang yang ingin mencuci uang dalam jumlah atau nominal yang 84 Jeffrey Robinson, The Laundryman, Simon Schuster, 1994, hal. 11. Universitas Sumatera Utara besar dengan jumlah uang tunai, dengan mengubah uang tunai itu berarti juga melakukan pengurangan tumpukannya. Faktor ketiga, jejak yang ditinggalkan oleh pencucian uang harus tersamar atau tidak diketahui obscured. Tujuan dari pencucian uang adalah apabila orang lain dapat mengikuti jalannya proses pencuciang uang dari permulaan sampai akhir proses tersebut. Faktor keempat, pengawasan terus menerus harus dilakukan terhadap uang tersebut. Pada akhirnya banyak orang yang muncul ketika uang itu sedang dicuci mengetahui bahwa uang tersebut adalah uang haram dirty money dan apabila ia dapat mengambil atau mencurinya, maka kecil sekali kemungkinannya bagi pemilik uang itu untuk dapat mengambil tindakan hukum terhadap perbuatan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, upaya untuk mencegah dan memberantas praktik pencucian uang telah menjadi perhatian internasional. Berbagai upaya telah ditempuh oleh masing-masing negara untuk mencegah dan memberantas praktik pencucian uang termasuk dengan cara melakukan kerja sama internasional, baik melalui forum secara bilateral maupun multilateral. Pemerintah Indonesia pada tahun 2002 telah melakukan kriminalisasi terhadap pencucian uang yaitu dengan diundangkannya UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang UUTPPU. Bermula dari payung hukum inilah perhatian terhadap praktik pencucian uang di Indonesia terlihat meningkat, meskipun sebelumnya sempat terjadi polemik mengenai perlu tidaknya segera melakukan kriminalisasi terhadap kejahatan pencucian uang. 85

11. Modus operandi tindak pidana pencucian uang