Penyertaan Modal dalam Koperasi di Indonesia

koperasi tersebut, memiliki isi content yang memuat, mengatur segala sendi kehidupan koperasi, dan bukan sebatas untuk memenuhi syarat adminsitratif saja. Kemudian memahami dan menguasai regulasi dan kebijakan di bidang perkoperasian, dan di bidang-bidang teknis yang mengait dengan koperasi, meningkatkan kompetensi SDM dalam pos jabatan kepengeurusan, kepengawasan, anggota, manajer, karyawan. Mengembangkan ukuran kinerja dan standar kinerja. 60 Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu --sektor perekonomian di Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia. Saya sangat mengharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah. Semoga dengan ini dapat membangun koperasi yang lebih baik lagi. 61

5. Penyertaan Modal dalam Koperasi di Indonesia

Setiap perkumpulan atau organisasi dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuannya pasti memerlukan sejumlah modal. Sebagai badan usaha, koperasi memerlukan modal sesuai dengan lingkup dan jenis usaha yang dijalankan. Dalam rangka mendirikan badan usaha koperasi, yang ditetapkan oleh pembuat undang-undang sebagai syarat minimum untuk mendirikan sebuah koperasi adalah jumlah anggota pendiri. Sedangkan besar modal minimum yang harus disetor sebagai modal awal koperasi oleh para pendirinya tidak ditentukan. hal ini sesuai dengan karakteristik koperasi yang mengedepankan jumlah anggota daripada besar modal usaha. 60 Ibid. 61 Kenny Siikebby, Usaha-usaha yang dilakukan untuk memajukan koperasi. Diakses dari http:kennysiikebby.wordpress.comusaha-usaha-yang-dilakukan-untuk-memajukan-koperasi pada tanggal 25 februari 2014 Universitas Sumatera Utara Sedikitnya ada tiga alasan koperasi membutuhkan modal, anatara lain: Pertama, untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi atau disebut biaya pra- organisasi untuk keperluan: pembuatan akta pendirian atau anggaran dasar, membayar biaya administrasi pengurusan izin yang diperlukan, sewa tempat bekerja, ongkos transportasi, dan lain-lain. Kedua, untuk membeli barang-barang modal. Barang-barang modal ini dalam perhitungan perusahaan digolongkan menjadi harta tetap atau barang modal jangka panjang. Ketiga, untuk modal kerja. Modal kerja biasanya digunakan untuk membiayai operasional koperasi dalam menjalankan usahanya. 62 Modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap orang mempunyai hak yang sama. Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada. Modal terdiri dari 2 yaitu : 63 • Modal jangka Panjang : Fasilitas Fisik • Modal jangka Pendek : Kegiatan Operasional Pasal 66 ayat 1 Undang-Undang Perkoperasian terbaru menyatakan bahwaModal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi 62 Diakses dari ,keuanganlsm.commengapa-koperasi-butuh-modal pada tanggal 10 April 2014 63 Ibid. Universitas Sumatera Utara sebagaiModal awal. Selain itu, pasal 66 ayat 2 Undang-Undang ini juga mengatur bahwa : 64 “Pasal 66 2 Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 modal Koperasidapat berasal dari: a. Hibah; b. Modal Penyertaan; c. modal pinjaman yang berasal dari: 1. Anggota; 2. Koperasi lainnyadanatau Anggotanya; 3. bank dan lembaga keuangan lainnya; 4.penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; danatau 5. Pemerintah danPemerintah Daerah. danatau d. sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar danatau ketentuan peraturan perundang- undangan.” Setoran pokok dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangkutanmengajukan permohonan sebagai anggota dan tidak dapat dikembalikan. Selain itusetiap anggota harus membeli Sertifikat Modal Koperasi yang jumlah minimumnyaditentukan dalam Anggaran Dasar Masing-Masing. Sertifikat Modal Koperasi inidikeluarkan atas nama dan sertifikat ini tidak mempunyai hak suara. Jika dilihatberdasarkan definisinya, SMK Sertifikat Modal Koperasi ini adalah bukti penyertaan Anggota Koperasi dalam modal Koperasi.Secara umum jika kita analisis secara keseluruhan isi ketentuan dari BAB VIIUndang-Undang Perkoperasian yang tepatnya mengatur tentang Modal ini, 64 Pasal 66 ayat 1 Undang-Undang Perkoperasian Universitas Sumatera Utara makakita dapat mengambil sebuah hipotesis bahwa struktur permodalan koperasi mulaimemiliki kesamaan dengan permodalan Perseroan Terbatas. Kedudukan SetoranPokok dalam permodalan koperasi dapat dipersamakan dengan Modal yang disetor yang ada pada Perseroan terbatas berdasarkan sifat-sifatnya. SementaraKedudukan Sertifikat Modal Koperasi sendiri seolah-olah dapat dipersamakandengan Saham yang ada dalam suatu perseroan terbatas. Hal ini terlihat dariketentuan pasal 68 dalam Undang-Undang Perkoperasian yang menyatakan bahwa: a. Koperasi harus menerbitkan Sertifikat Modal Koperasi dengan nilainominal per lembar maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok. b. Pembelian Sertifikat Modal Koperasi dalam jumlah minimum merupakantanda bukti penyertaan modal Anggota di Koperasi. c. Kepada setiap Anggota diberikan bukti penyetoran atas Sertifikat Modal Koperasi yang telah disetornya.Selain itu, terkait dengan modal penyertaan yang ditandai dengandikeluarkannya SMK ini, berdasarkan Undang-Undang Perkoperasian yang barupemerintah danatau masyarakat pun dapat berpartisipasi di dalam koperasi melaluimodal penyertaan ini. 65 Bagian keuntungan yang diperoleh dengan diberikannya modal penyertaan menjadi hak bagi pemerintah danatau masyarakat yangberpartisipasi. Begitupun sebaliknya, pemerintah danatau masyarakat wajib menanggung kerugian usaha yang dibiayai dengan modal penyertaan, sebatas nilai modal penyertaan yang ditanamkan dalam koperasi. 66 65 Iin Solihin, “UU No. 17 Tahun 2012 hasilkan Sertifikat Modal Koperasi”, http:kopkarbisnisindonesia.com , diakses terakhr pada tanggal 11 maret 2014 66 Ibid. Universitas Sumatera Utara BAB III TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG MELALUI PENYERTAAN MODAL DI KOPERASI D. Aspek Yuridis Tindak Pidana Pencucian Uang

7. Pengertian tindak pidana pencucian uang