3. Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang di Pasar Modal melalui
Prinsip Mengenal Nasabah know your customer principles Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No.476BL2009 disusun oleh Sarah
Cascarina S 070100136 4.
Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi Yayasan dalam Rangka Mencegah Praktik Pencucian Uang Money Laundering disusun oleh Dwi Cesaria
Sitorus 080200258 Penulis juga menelusuri berbagai judul karya ilmiah melalui media internet,
dan sepanjang penelusuran yang penulis lakukan, belum ada penulis lain yang pernah mengangkat topik tersebut. Sekalipun ada, hal itu adalah diluar sepengetahuan
penulis dan tentu saja substansinya berbeda dengan substansi dalam skripsi ini. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah murni hasil pemikiran penulis
yang didasarkan pada pengertian-pengertian, teori-teori, dan aturan hukum yang diperoleh melalui referensi media cetak maupun media elektronik. Oleh karena itu,
penulis menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya asli penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan
Penulisan skripsi ini berkisar tentang Kajian Yuridis terhadap Praktek Pencucian Uang melalui Penyertaan Modal di Koperasi. Adapun tinjauan
kepustakaan tentang skripsi ini adalah antara lain: 1.
Pencucian Uang “Pencucian uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur
tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini”.
18
18
Pasal1 ayat 1 Undang-Undang RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Universitas Sumatera Utara
Pencucian uang telah banyak dikemukakan oleh para ahli hukum. Menurut Welling, “ money laudering”adalah “Money Laundering is the
process by wich one counceals the existance, illlegal source, or illegal aplication of income and than disguises that income to make it appear
legitimate”.
19
Dalam konteks penegakan hukum, istilah money laundering bukanlah suatu konsep yang sederhana, melainkan sangat rumit karena
maslahnya begitu kompleks sehingga cukup sulit untuk merumuskan delik-delik hukumnya kriminalisasi secara objektif dan efektif. Hal ini
tercermin dari batasan pengertiannya yang cukup banyak dan bervariasi. Batasan pengertian definisi yang relative tidak sama berbeda-beda itu
juga terdapat pada Negara-negara yang sama-sama memiliki ketentuan undang-undang anti pencucian uang. Demikian juga halnya diantara
lembaga-lembaga dan organisasi internasional yang kompeten dibidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Penegakan
hukum yang banyak disorot dunia internasional yang adalah penegakan dalam tindak pidana pencucian uang money laundering. Penanganan
perkara ini dinilai masih bersifat tebang pilih, kurangnya political will dan moral hazard
dari pemegang kekuasaan, serta belum ada harmonisasi dari seluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tindak
pidana pencucian uangdi Indonesia. Diakui atau tidak, pemberantasan pencucian uang adalah suatu proses, dimana salah satu
bentuknya dapat berupa sumber-sumber ilegal kemudian menyamarkan pendapatan tersebut sehingga kelihatan sebagai pendapatan yang sah.
19
Adrian Sutedi, Hukum Perbankan, Jakarta : Sinar Grafika 2008, hal.19.
Universitas Sumatera Utara
tindak pidana pencucian uang menghadapi kendala baik yang bersifat teknis maupun non teknis.
20
2. Penyertaan Modal
Penyertaan Modal adalah modal Koperasi yang diperoleh dari Anggota atau calon Anggota yang menyertakan sahamnya sebagai kapital
atau modal koperasi. Modal penyertaan ini dapat disebut sebagai Simpanan Saham Sukarela S3 yang tidak dapat ditarik sebelum tahun
buku berakhir. Penyertaan modal disetor secara kontan sebagai modal Koperasi dan tidak mendapat Jasa Simpanan, tetapi diperlakukan sebagai
pemilik saham yang akan mendapat deviden pada akhir tahun buku. Penghitungan deviden dari Modal Penyertaan sama dengan penghitungan
Simpanan saham. 3.
Koperasi Defenisi Koperasi menurut Kartasapoetra adalah:
“suatu badan usaha bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang pada umunya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan
atas adasar persamaan hak , berkewajiban melakukan sesuatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya”.
21
Definisi menurut UU No. 172012: “Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan
atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
20
Halim Phatorang, Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Pencucian Uang di Era Globalisasi
, Jakarta:Total Media, 2003, hlm. 4-5
21
Kartasapoetra, Bambang S, Setiady, Op.Cit.hal 1.
Universitas Sumatera Utara
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”.
22
Dari beberapa pengertian diatas sehingga dapat disimpulkan, bahwa Koperasi adalah suatu perkumpulan orang orang atau badan hukum yang
tujuannya untuk kesejahteraan bersama dan didalam perkumpulan tersebut mengandung azas kekeluargaan yang saling bergotong royong
dan tolong menolong diantara anggota koperasi
F. Metode Penulisan