xxxvii
yang sempit Paksaan
Ekstensif; dibatasi secara lemah
Dikontrol oleh batasan-batasan
hukum Pencarian positif
bagi berbagai alternatif, sistem
insentif, sistem kewajiban yang
mampu bertahan Moralitas
Moralitas komunal; moralisme hukum;
“moralitas pembatasan”
Moralitas kelembagaan; yakni
dipenuhi dengan integritas proses
hukum Moralitas sipil;
“moralitas kerjasama”
Politik Hukum subordinat
terhadap politik kekuasaan
Hukum “independen” dari
politik; pemisahan kekuasaan
Terintegrasinya aspirasi hukum dan
politik; keberpaduan kekuasaan
Harapan akan ketaatan
Tanpa syarat; ketidaktaatan person
dihukum sebagai pembangkangan
Penyimpangan peraturan yang
dibenarkan, misalnya untuk
menguji validitas undang-undang
atau perintah Pembangkangan
dilihat dari aspek bahaya substantif;
dipandang sebagai gugatan terhadap
legitimasi Partisipasi
Pasif; kritik dilihat sebagai ketidaksetiaan
Akses dibatasi sebagai prosedur
baku; munculnya kritik atas hukum
Akses diperbesar dengan integrasi
advokasi hukum dan sosial
6. Teori Critical Legal Studies
Gerakanstudi hukum kritis mencoba mengemas sebuah teori yang bertujuan melawan pemikiran yang sudah mapan khususnya mengenai
norma-norma dan standar yang sudah
built-in
dalam teori dan praktek hukum yang ada selama ini, yang cenderung diterima apa adanya
taken
xxxviii
for granted
yaitu norma-norma dan standar hukum yang didasarkan pada premis ajaran
liberal legal justice
. Penganut aliran ini percaya bahwa logika dan sruktur hukum muncul dari adanya
power relationships
dalam masyarakat. Kepentingan hukum adalah untuk mendukung
support
kepentingan atau kelas dalam masyarakat yang membentuk hukum tersebut. Dalam kerangka pemikiran ini, mereka yang kaya dan kuat
menggunakan hukum sebagai instrumen untuk melakukan penekanan- penekanan kepada masyarakat, sebagai cara untuk mempertahankan
kedudukannya. Oleh karena itu hukum hanya diperlakukan sebagai ‘
collection of beliefs’
.
43
5. Tinjauan Sistem Hukum
1. Sistem
Civil Law
Civil law
merupakan Istilah yang diambil dari sumber hukum sipil itu sendiri pada zaman Kaisar Justinianus yang bernama
Corpus Juris Civilis.
Adapun pengertian
civil law
yaitu suatu tradisi hukum yang berasal dari Hukum Roma yang terkodifikasi dalam
Corpus Juris Civilis
dan tersebar keseluruh Benua Eropa dan seluruh dunia. Kode sipil terbagi ke dalam dua
cabang yaitu:
44
a. Hukum Romawi yang terkodifikasi Kode Sipil Prancis 1804 dan
daerah lainnya di Benua Eropa yang mengadopsinya, Quebec dan Lousiana; dan
b. Hukum Romawi yang tidak dikodifikasi Skotlandia dan Afrika
Selatan. Hukum kode sipil sangat sistematis, terstruktur yang berdasarkan deklarasi para dewan, prinsip-prinsip umum dan sering
menghindari hal-hal yang detail.
Sumber hukum dalam sistem
civil law
adalah ada pada tangan legislatif dan lembaga ini harus merespons kepentingan publik
populer will
yang kemudian dituangkan dalam
statute
undang-undang. Dalam negara-
43
H.R. Otje Salman dan Anthon F. Susanto, Teori Hukum mengingat mengumpulkan dan membuka kembali,
ctk. Keempat, PT Refika Aditama, Bandung, 2008, hlm. 125-126
44
Ade Maman Suherman, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, ctk. Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 57
xxxix negara penganut
civil law
yang notabene juga sebagai penganut positivis telah mereduksi pengertian hukum kepada ruang yang lebih sempit yaitu
undang-undang
statutes law is statute enacted by the legislative power.
Secara singkat bahwa sumber hukum dalam sisem
civil law
terdiri dari
statutes
,
regulation
dan
customs
.
Statutes
adalah merupakan undang- undang, sedangkan
regulasi
merupakan peraturan-peraturan yang pembuatannya telah melalui
power delegation
dari legislatif kepada eksekutif. Sumber ketiga yaitu
custom
atau kebiasaan cukup menarik untuk dicermati mengingat
custom
bukan merupakan suatu
legal term
yang tepat dalam dunia positivisme.
Custom
adalah kebiasaan yang dipraktikkan dalam masyarakat yang tidak dituangkan dalam bentuk tertulis
non statory law
. Adapun alasan pengkualifikasian kebiasaan ke dalam sumber hukum dengan syarat kebiasaan itu merupakan representasi hukum dengan catatan
atau
reserve
tidak ada
statute
dan
regulasi
yang bertentangan dengannya
custom
.
45
2. Sistem