xxiii demikian ini, sudah barang tentu diikuti dan diperhatikan perkembangan-
perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sebagai basis sosialnya. Hukum merupakan suatu kebutuhan yang melekat pada
kehidupan sosial itu sendiri, yaitu hukum akan melayani kebutuhan anggota-anggota masyarakat, baik berupa pengalokasian kekuasaan,
pendistribusian sumber-sunber daya, serta melindungi kepentingan- kepentingan anggota masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu hukum
semakin penting peranannya sebagai sarana untuk mewujudkan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Hukum menempati posisi yang
strategis dengan peranan yang dapat dimainkannya sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan-tujuan kebijaksanaan, atau dengan perkataan lain
tujuan-tujuan kebijaksanaan yang dicita-citakan dalam bentuk hukum. Perwujudan dalam bentuk hukum ini tidak terlepas dari tujuan hukum itu
sendiri yaitu untuk mengatur masyarakat secara efektif dengan menggunakan peraturan-peraturan hukum yang dibuat dengan sengaja.
21
b. Proses Kebijakan Publik
Suatu kebijakan itu tidak lahir dengan sendirinya, akan tetapi memerlukan proses yang tidak sederhana. Menurut Thomas R. Dye, proses
kebijakan publik meliputi beberapa hal berikut.
22
a. Identifikasi masalah kebijakan
identification of policy problem
Identifikasi masalah dapat dilakukan melalui identifikasi apa yang menjadi tuntutan
demands
atas tindakan pemerintah. b.
Penyusunan agenda
agenda setting
Merupakan aktifitas memfokuskan perhatian pada pejabat publik dan media massa atas keputusan apa yang akan diputuskan
terhadap masalah publik tertentu. c.
Perumusan kebijakan
policy formulation
Merupakan tahapan pengusulan rumusan kebijakan melalui inisiasi dan penyusunan usulan kebijakan melalui organisasi
perencanaan kebijakan,
kelompok kepentingan,
birokasi pemerintah, presiden dan lembaga legislatif.
d. Pengesahan kebijakan
legitimating of policies
21
Ibid ; hlm. 3
22
Joko Widodo. op. cit, hlm. 16-18
xxiv Melalui tindakan politik oleh partai politik, kelompok penekan,
presiden dan kongres. e.
Implementasi kebijakan
policy implementation
Dilakukan melalui birokrasi, anggaran publik, dan aktivitas agen eksekutif yang terorganisasi.
f. Evaluasi kebijakan
policy evaluation
Dilakukan oleh lembaga pemerintah sendiri, konsultan di luar pemerintah, pers dan masyarakat
publik
. Tahap-tahap kebijakan publik menurut William Dunn
23
yaitu: a.
Penyusunan agenda Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah
pada agenda publik. Sebelumnya masalah-masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk ke dalam agenda kebijakan.
Pada akhirnya, beberapa masalah masuk keagenda kebijakan para perumus kebijakan. Pada tahap ini suatu masalah mugkin tidak
disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain ditetapkan menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah karena alasan-
alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama. b.
Formulasi kebijakan Masalah yang telah masuk keagenda kebijakan kemudian
dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi di definisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik.
Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan
policy alternativespolicy options
yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk ke
dalam agenda kebijakan, pada tahap perumusan kebijakan masing- masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan
yang diambil untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing- masing aktor akan “bermain” untuk mengusulkan pemecahan
masalah terbaik. c.
Adopsi kebijakan
23
Budi Winarno, Kebijakan Publik: Teori Dan Proses, ctk. Pertama, Media Pressindo, Yogyakarta, 2007, hlm. 33
xxv Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh
para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas
legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan.
d. Implementasi kebijakan
Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elite, jika program tersebut tidak diimplementasikan. Oleh karena
itu, keputusan program kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni
dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun agen-agen pemerintah ditingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil
dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini
berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para pelaksana implementators,
namun beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.
e. Evaluasi kebijakan
Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi, untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat telah
mampu memecahkan masalah. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan. Dalam hal ini,
memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang menjadi
dasar untuk menilai apakah kebijakan publik telah meraih dampak yang diinginkan.
c. Hubungan Hukum dan Kebijakan Publik