Tinjauan Teori Hukum Teori Hukum Alam

xxviii dari evaluasi ini adalah aspek finansial dan prosedur kebijakan publik. b Evaluasi yudisial Evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan obyek-obyak hukum, apakah ada pelanggaran hukum atau tidak dari kebijakan publik. c Evaluasi politik Evaluasi politik dilakukan oleh lembaga-lembaga politik baik oleh parlemen dan parpol juga oleh masyarakat umum. Evaluasi politik boleh dilangsungkan namun tetap memerlukan sebuah proses hukum yang jujur dan adil sebagai basis legitimasi formal atas hasil evaluasi politik tersebut. Kebijakan publik yang dibahas dalam tesis ini adalah pada tahap pembentukan hukum dan formulasi hukum. Aspek yang diteliti adalah terkait banyaknya undang-undang atau peraturan daerah yang bernuansakan nilai- nilai hukum Islam kemudian dilihat dari perspektif pembangunan hukum nasional.

4. Tinjauan Teori Hukum

1. Teori Hukum Alam

Hukum alam memberikan dasar etika dan moral bagi berlakunya hukum positif, memberikan dasar pembenar bagi berlakunya kebebasan manusia dalam kehidupan negara, memberikan ide dasar tentang keadilan sebagai tujuan hukum, dasar bagi kontitusi beberapa negara. 25 Hukum alam terdiri dari dua bentuk yaitu hukum alam irrasional yaitu hukum alam yang bersumber pada Tuhan dan hukum alam rasional yaitu hukum alam yang bersumber pada rasio manusia. 26 25 Adi Sulistiyono, Teori Hukum, Materi Perkuliahan Teori Hukum, 2008, Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Surakarta 26 Ibid xxix Para penganut hukum alam memberi arti hukum yang berlaku dengan menghubungkannya kepada metafisika. Hukum bukan hanya merupakan fenomena empiris yang dapat diterangkan dengan postulat-postulat tertentu, sebagaimana halnya dengan aturan tentang permainan. Hukum mempunyai konotasi yang lebih jauh, yaitu berasal dari Tuhan pencipta alam atau berasal secara apriori dari watak rasional manusia. Jadi, aturan hukum jauh lebih bermakna dari sekedar aturan main. 27 Sedangkan Cicero 106-43 SM memberikan pengertian: 28 a. Hukum lex, ius adalah alasan yang paling tinggi higest reason yang berwatak memaksa yang memerintahkan apa yang harus dilakukan dan melarang pelaksanaan sebaliknya. b. Hukum adalah alasan yang benar right reason yang berisikan perintah dan larangan. c. Hukum tidak lain dari alasan yang benar yang berasal dari perintah para dewa untuk melakukan hal yang baik dan melarang melakukan yang sebaliknya. Aliran Stoa, yang ditemukan Abad keempat sebelum masehi, pemikiran-pemikirannya terwakili oleh Zeno 320 – 250 SM mempunyai ajaran: 29 a. Alam ini diperintah oleh pikiran yang rasional. b. Kerasionalan alam dicerminkan oleh seluruh manusia yang dengan kekuatan penalarannya memungkinkan menciptakan suatu “ natural life ” yang didasarkan pada “ reasonable living ”. c. Hukum Alam dapat diidentifikasikan dengan moralitas tertinggi. d. Basis hukum adalah aturan Tuhan dan keadaan manusiawi. e. Penalaran manusia dimaksudkan agar ia dapat membedakan yang benar dari yang salah dan hukum didasarkan pada konsep-konsep manusia tentang hak dan kewajiban. 27 Munir Fuady, Dinamika Teori Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, 2007, hlm. 51 28 Ibid ; hlm. 61 29 Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum; Study Pemikiran Ahli Hukum Sepanjang Zaman , ctk. Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007, hlm. 87 xxx Fungsi hukum alam menurut Friedman 30 yaitu bahwa meskipun kini tidak mungkin lagi menerima berlakunya hukum alam sebagai aturan, tetapi selama sejarahnya hukum alam telah memberikan sumbangan bagi kehidupan hukum dewasa ini yaitu: a. Ia telah berfungsi sebagai instrumen utama di dalam pentranformasian hukum perdata Romawi kuno menjadi suatu sistem yang lebih luas dan bersifat kosmopolitan. b. Ia telah menjadi senjata yang digunakan oleh kedua pihak dalam pertarungan antara pihak gereja dengan pihak kekaisaran Jerman. c. Atas nama hukum alamlah maka kevaliditasan dan hukum internasional dapat ditegakkan. d. Prinsip-prinsip hukum alam telah menjadi senjata dari para hakim Amerika ketika mereka membuat interpretasi terhadap konstituasi mereka yaitu dengan menolak campur tangan negara melalui perundang-undangan yang ditujukan untuk melakukan pembatasan dibidang ekonomi. e. Hukum alam telah menjadi tumpuan pada saat orang melancarkan perjuangan bagi kebebasan individu berhadapan dengan keabsolutan. Pada abad ke-17, teori hukum sudah lebih lagi mengedepankan rasio sehingga hukum alam terpecah menjadi hukum alam berdasarkan kepada rasio dan hukum alam yang berdasarkan kepada ajaran Tuhan. 31 Hukum Alam dapat dibedakan atas: 32 a. Hukum Alam sebagai metode yaitu usaha untuk menciptakan aturan-aturan yang mampu untuk menghadapi keadaan yang berbeda-beda. Ia tidak mengandung kaidah, tetapi ia hanya mengajarkan bagaimana membuat aturan yang baik. Hukum alam sebagai metode merupakan ciri hukum alam pada sebelum abad ketujuh belas. b. Hukum alam sebagai substansi merupakan hukum alam yang memuat kaidah-kaidah. Ia menciptakan sejumlah besar aturan- aturan yang dilahirkan dari beberapa asas yang absolut sifatnya, yang lazim dikenal sebagai hak asasi manusia. Hukum alam sebagai substansi merupakan ciri hukum alam pada abad ketujuh belas dan kedelapan belas. 30 Ibid , hlm. 88 31 Munir Fuady, op. cit., hlm. 19 32 Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, op cit, hlm. 89 xxxi Pokok-pokok pikiran dari hukum alam yaitu: 33 a. Semua hukum positif merupakan usaha menuju pada hukum yang adil. b. Hukum alam berusaha membuat suatu metode rasional yang dapat digunakan untuk menentukan kebenaran yang relatif dari hukum pada setiap situasi. c. Metode itu diharapkan menjadi pemandu jika hukum itu gagal dalam ujian dan membawanya lebih dekat pada tujuannya. d. Hukum alam adalah suatu struktur yang demikian itu, maka harus diabstraksikan tujuan-tujuan tersebut dari kehidupan yang nyata. Kita harus menemukan asalnya dan bertanya pada diri kita sendiri, apakah yang merupakan hal pokok yang harus dilakukan untuk memahaminya sebagai suatu sistem tujuan-tujuan yang harmonis dan teratur. e. Dengan bantuan analisis yang logis, kita akan menemukan asas- asas penyusunan hukum juridical organization tertentu yang mutlak sah, yang akan memandu dengan aman dalam memberikan penilaian tentang tujuan yang manakah yang layak untuk memperoleh pengakuan oleh hukum dan bagaimanakah tujuan itu berhubungan satu sama lain secara hukum jurally related .

2. Teori Positivisme