Keasaman dan kebasaan pH Tekanan osmosis Oksigen Berdasarkan asalnya, media dibagi atas: Berdasarkan kegunaannya, dapat dibedakan menjadi:

kecepatan pertumbuhan optimal dan dihasilkan jumlah sel yang maksimal. Temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein sedangkan temperatur yang sangat rendah aktivitas enzim akan terhenti. Berdasarkan batas temperatur dibagi atas tiga golongan: 1. Psikrofil, tumbuh pada temperatur -5 sampai 30 dengan optimum 10 sampai 20 o C. 2. Mesofil, tumbuh pada temperatur 10 sampai 45 dengan optimum 20 sampai 40 o C. 3. Termofil, tumbuh pada termperatur 25 sampai 80 dengan optimum 50 sampai 60 o C Pratiwi, 2008.

b. Keasaman dan kebasaan pH

PH optimum bagi kebanyakan bakteri terletak antara 6,5 dan 7,5. Namun ada beberapa mikroorganisme yang dapat tumbuh pada keadaan yang sangat asam atau alkali Pratiwi, 2008.

c. Tekanan osmosis

Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semipermeabel karena ketidak seimbangan material terlarut dalam media. Medium yang baik untuk pertumbuhan sel adalah medium isotonis terhadap sel tersebut. Dalam larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel sehingga menyebabkan sel membengkak, sedangkan dalam larutan hipertonik air akan keluar dari sel sehingga membran plasma mengerut dan lepas dari dinding sel plasmolisis Pratiwi, 2008; Lay, 1994.

d. Oksigen

Berdasarkan kebutuhan oksigen di kenal mikroorganisme menjadi 5 golongan yaitu: Anaerob obligat, hidup tanpa oksigen, oksigen toksik terhadap golongan ini. Anaerob aerotoleran, tidak mati dengan adanya oksigen. Anaerob fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa oksigen. Aerob obligat, tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar. Mikroaerofilik, hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang rendah Pratiwi, 2008.

e. Nutrisi

Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dibedakan menjadi dua yaitu makroelemen elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak dan mikroelemen trace element yaitu elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit Pratiwi, 2008.

2.5.1 Morfologi bakteri

Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat di bagi atas tiga golongan yaitu :

A. Golongan basil

Golongan basil berbentuk serupa tongkat pendek, silindris. Basil dapat bergandengan dua-dua, atau terlepas satu sama lain, yang bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil, yang dua-dua disebut diplobasil.

B. Bentuk kokus

Golongan kokus merupakan bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil. Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang bergandeng- gandengan panjang, disebut streptokokus, ada yang bergandengan dua, disebut diplokokus, ada yang mengelompok berempat, disebut tetrakokus, kokus yang mengelompok serupa kubus disebut sarsina.

C. Golongan spiril

Golongan spiril merupakan bakteri yang bengkok atau berbengkok-bengkok serupa spiral. Bakteri ini tidak banyak terdapat, karena itu merupakan golongan yang paling kecil, jika dibandingkan dengan golongan kokus maupun golongan basil Dwidjoseputro, 1987. a. Bakteri Escherichia coli Sistematika bakteri Escherichia coli menurut Gembong, 1987 adalah sebagai berikut : Divisi : Schizophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales Familia : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Species : Escherichia coli Escherichia coli disebut juga Bacterium coli, merupakan bakteri gram negatif, aerob atau anaerob fakultatif, panjang 1-4 µm, lebar 0,4-1,7 µm, berbentuk batang, tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh baik pada suhu 37 C tetapi dapat tumbuh pada suhu 8-40 C, membentuk koloni yang bundar, cembung, halus dan dengan tepi rata. Eschericia coli biasanya terdapat dalam saluran cerna sebagai flora normal. Bakteri ini dapat menjadi patogen bila berada diluar usus atau dilokasi lain dimana flora normal jarang terdapat Jawetz, dkk., 2001.

b. Bakteri Staphylococcus aureus

Sistematika bakteri Staphylococcus aureus menurut Gembong, 1987 adalah sebagai berikut : Divisi : Schizophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales Familia : Micrococcaceae Genus : Staphylococcus Species : Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, aerob atau anaerob fakultatif berbentuk bola atau kokus berkelompok tidak teratur, diameter 0,8 – 1,0 µm, tidak membentuk spora dan tidak bergerak, koloni berwarna kuning. Bakteri ini tumbuh cepat pada suhu 37 C membentuk pigmen pada suhu 20-25 C paling baik.Koloni pada pembenihan padat berbentuk bulat halus, menonjol dan berkilau membentuk berbagai pigmen. Bakteri ini terdapat pada kulit, selaput berkembang biak dan menyebar luas dalam jaringan Jawetz, dkk., 2001.

2.5.2 Fase pertumbuhan bakteri

Bakteri mengalami pertumbuhan yang dapat dibagi dalam 4 fase menurut Pratiwi, 2008; Dwidjoseputro, 1994 yaitu: 1. Fase lag Pada saat dipindahkan ke media yang baru, bakteri tidak langsung tumbuh dan membelah, meskipun kondisi media sangat mendukung untuk pertumbuhan. Bakteri biasanya akan mengalami masa penyesuaian untuk menyeimbangkan pertumbuhan. 2. Fase log Selama fase ini, populasi meningkat dua kali pada interval waktu yang teratur. Jumlah koloni bakteri akan terus bertambah seiring lajunya aktivitas metabolisme sel. 3. Fase tetap Pada fase ini terjadi kompetisi antara bakteri untuk memperoleh nutrisi dari media untuk tetap hidup. Sebagian bakteri mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah sehingga jumlah sel bakteri yang hidup menjadi tetap. 4. Fase kematian Pada fase ini, sel bakteri akan mati lebih cepat daripada terbentuknya sel baru. Laju kematian mengalami percepatan yang eksponensial.

2.5.3 Media pertumbuhan bakteri

Media pertumbuhan bakteri dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:

a. Berdasarkan asalnya, media dibagi atas:

1. Media sintetik yaitu media yang kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci. Contoh: Nutrien agar. 2. Media non-sintetik yaitu media yang kandungan dan isinya tidak diketahui secara terperinci dan menggunakan bahan yang terdapat di alam. Contohnya: ekstrak daging, pepton Lay, 1994.

b. Berdasarkan kegunaannya, dapat dibedakan menjadi:

1. Media selektif Media selektif adalah media biakan yang mengandung paling sedikit satu bahan yang dapat menghambat perkembang biakan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan perkembang biakan mikroorganisme tertentu yang ingin diisolasi. 2. Media diferensial Media ini digunakan untuk menyeleksi suatu mikroorganisme dari berbagai jenis dalam suatu lempengan agar. 3. Media diperkaya Media ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh dari lingkungan alami karena jumlah mikroorganisme yang ada terdapat dalam jumlah sedikit Lay, 1994.

c. Berdasarkan konsistensinya, dibagi atas:

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Coklat (Sargassum Polycystum C.Agardh) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus

5 45 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Etilasetat dan Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli

15 77 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

1 11 79

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

7 21 82

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 14

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 2

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSAN DAN ETILASETAT SERTA ETANOL DARI TALUS Kappaphycus alvarezii (Doty) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 13