Pemeriksaan alkaloida Pemeriksaan glikosida Pemeriksaan steroidatriterpenoida

3.3.2 Identifikasi tumbuhan

Determinasi tumbuhan dilakukan di Pusat dan Pengembangan Oseanografi – LIPI, Jakarta. Hasil determinasi menunjukan bahan tumbuhan adalah Kappaphycus alvarezii Doty. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada lampiran 1, halaman 40.

3.3.3 Pembuatan simplisia

Talus Kappaphycus alvarezii Doty yang telah dikumpulkan, direndam dalam air ledeng dan dibersihkan dari pengotor dan organisme yang melekat serta sisa-sisa karang yang menempel. Dicuci berkali-kali dengan air ledeng sampai bersih, kemudian ditiriskan, kemudian disebarkan diatas kertas yang dapat menyerap air sehingga airnya terserap. Bahan ditimbang sebagai berat basah. Bahan dikeringkan dilemari pengering hingga kering dimana jika simplisia tersebut diremas akan hancur. Bahan kering ditimbang dan diperoleh berat kering. Bahan selanjutnya diserbuk dengan menggunakan blender sampai diperoleh serbuk. Berat bahan basah adalah 12 kg dan berat kering adalah 1,8 kg.

3.4 Skrining Fitokimia

Penentuan golongan senyawa kimia serbuk simplisia daun Kappaphycus alvarezii Doty meliputi pemeriksaan senyawa golongan alkaloida, glikosida, antrakinon dan saponin Depkes , 1995, flavonoida, dan tanin Farnsworth, 1966, triterpenoidasteroida Harborne, 1987.

3.4.1 Pemeriksaan alkaloida

Serbuk simplisia ditimbang 0,5 g kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Filtratnya dipakai untuk uji alkaloida sebagai berikut: a. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah 2 tetes larutan pereaksi Mayer, maka akan terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau putih kekuningan. b. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah 2 tetes larutan pereaksi Bauchardat, akan terbentuk endapan berwarna coklat. c. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah 2 tetes larutan pereaksi Dragendorff terbentuk endapan warna merah atau jingga. Alkaloida disebut positif jika endapan atau kekeruhan paling sedikit dua dari tiga percobaan diatas Depkes, 1995.

3.4.2 Pemeriksaan glikosida

Ekstrak ditimbang sebanyak 3 g, lalu disari dengan 30 ml campuran etanol 95 dengan air 7:3 dan 10 ml asam klorida 2 N, direfluks selama 2 jam, didinginkan dan disaring. Diambil 20 ml filrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan 5 menit lalu disaring. Filtrat disari dengan 20 ml campuran isopropanol dan kloroform 2:3, dilakukan berulang sebanyak 3 kali. Sari air dikumpulkan dan diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50 C. Sisanya dilarutkan dalam 2 ml metanol. Larutan sisa digunakan untuk percobaan berikut: 0,1 ml larutan percobaan dimasukan dalam tabung reaksi dan diuapkan diatas penangas air. Sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molish, secara perlahan-lahan ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung, terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya ikatan gula Depkes, 1995.

3.4.3 Pemeriksaan steroidatriterpenoida

Sebanyak 1 g sampel dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan beberapa tetes pereaksi Liebermann-Burchard. Timbulnya warna biru atau biru hijau menunjukan adanya steroida, sedangkan warna merah, merah muda atau ungu menunjukkan adanya triterpenoida Harborne, 1987.

3.4.4 Pemeriksaan flavonoida

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Coklat (Sargassum Polycystum C.Agardh) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus

5 45 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Etilasetat dan Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli

15 77 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

1 11 79

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

7 21 82

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 14

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 2

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSAN DAN ETILASETAT SERTA ETANOL DARI TALUS Kappaphycus alvarezii (Doty) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 13