Bakteri Escherichia coli Bakteri Staphylococcus aureus

3.8.2.2 Bakteri Staphylococcus aureus

Koloni bakteri Staphylococcus aureus diambil dari stok kultur diambil menggunakan jarum ose steril kemudian disuspensikan ke dalam 10 ml media nutrient broth steril lalu diinkubasikan pada 37 o C sampai didapat kekeruhan dengan transmitan 25 menggunakan alat spektrofotometer UV panjang gelombang 580 nm Ditjen POM, 1995.

3.9 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-heksana, Etilasetat dan Etanol

Dengan Berbagai Konsentrasi. Sebanyak 5 g masing-masing ekstrak n-heksana, ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol ditimbang seksama dengan neraca analitik, dilarutkan dalam 5 ml dimetil sulfoksida DMSO dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml. Tambahkan aquabidest steril hingga garis tanda dan diperoleh konsentrasi ekstrak 500 mgml. Larutan tersebut diencerkan kembali dengan dimetil sulfoksida DMSO dan aquabidest steril hingga didapat ekstrak dimetil sulfoksida DMSO dan aquabidest steril dengan konsentrasi 500 mgml, 400 mgml, 300 mgml, 200 mgml, 100 mgml, 90 mgml, 80 mgml, 70 mgml, 60 mgml,50 mgml, 40 mgml, 30 mgml, 20 mgml, 10 mgml.

3.10 Metode Pengujian Efek Antibakteri Secara In Vitro

3.10.1 Bakteri Escherichia coli

Kedalam cawan petri dimasukkan 0,1 ml inokulum 10 6 kemudian ditambahkan 15-20 ml Media steril Mueller Hinton Agar yang telah dicairkan 45- 50 o C CFUml dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat. Permukaan media dilubangi, kemudian masing-masing kedalam lubang dimasukkan ekstrak n- heksana sebanyak 0,1 ml dengan berbagai konsentrasi. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Hal yang sama dilakukan terhadap ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol. Diameter daerah hambat di sekitar sumur diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali Ditjen POM, 1995.

3.10.2 Bakteri Staphylococcus aureus

Kedalam cawan petri dimasukkan 0,1 ml inokulum 10 6 kemudian ditambahkan 15-20 ml Media steril Mueller Hinton Agar yang telah dicairkan 45- 50 o C CFUml dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat. Permukaan media dilubangi, kemudian masing-masing kedalam lubang dimasukkan ekstrak n- heksana sebanyak 0,1 ml dengan berbagai konsentrasi. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Hal yang sama dilakukan terhadap ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol. Diameter daerah hambat di sekitar sumur diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali Ditjen POM, 1995.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Pusat dan Pengembangan Oseanologi –LIPI, Jakarta, menyatakan bahwa tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumput Laut Kappaphycus alverezii Doty. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 40.

4.2 Hasil Skrining Fitokimia

Hasil skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia Rumput Laut Kappaphycus alverezii Doty terdapat golongan-golongan senyawa kimia yang memberikan hasil positif. Data dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia rumput Laut Kappaphycus alverezii Doty Keterangan: + = mengandung senyawa - = tidak mengandung senyawa No Golongan Senyawa Serbuk 1 Alkaloida - 2 Flavonida - 3 Glikosida + 4 Saponin + 5 SteroidaTriterpenoida + 6 Tanin -

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Coklat (Sargassum Polycystum C.Agardh) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus

5 45 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Etilasetat dan Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli

15 77 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

1 11 79

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

7 21 82

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 14

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana Serta Etilasetat Buah Babal (Artocarpusheterophyllus Lamk.)terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 2

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSAN DAN ETILASETAT SERTA ETANOL DARI TALUS Kappaphycus alvarezii (Doty) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 13