55
1.9. Analisis Instrumen Penelitian
1.1.1. Analisis Soal Uji Coba
Setelah diadakan ujicoba instrumen, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba instrumen butir demi butir soal untuk diteliti
kualitasnya.Adapun hal-hal yang dianalisis dari uji coba instrumen adalah sebagai berikut.
1.1.1.1.
Analisis Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2002:144. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r = N ∑ XY − ∑ X ∑ Y
N ∑ X − ∑ X N ∑ Y − ∑ Y
Keterangan : r
= koefisien korelasi X terhadap Y
N = jumlah
responden ∑ X = jumlah skor butir
∑ Y = jumlah skor total ∑ X = jumlah kuadrat skor butir
∑ Y = jumlah kuadrat skor total
56
∑ XY = jumlah perkalian skor btir dengan skor total Hasil perhitungan
r dikonsultasikan dengan tabel kritis r
pada tabel dengan taraf signifikan 5. Jika r r
maka item soal tersebut valid Arikunto, 2002:146.
1.1.1.2. Analisis Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal Arikunto, 2002:207. Bilangan yang menunjukkan sukar
atau mudahnya suatu soal disebut taraf kesukaran. Rumus yang digunakan adalah: p =
jumlah tes yang dianggap gagal jumlah seluruh peserta didik ×
Keterangan : = tingkat kesukaran
Kriteria : :
soal mudah
: soal sedang : soal sulit
Arifin, 1991:135. 1.1.1.3.
Analisis Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
anatara peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai. Artinya jika soal dikerjakan peserta didik yang pandai hasilnya akan menunjukkan prestasi
yang tinggi dan apabila soal diberikan pada siswa berkemampuan rendah maka hasilnya akan rendah.
57
Untuk menentukan daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk uraian menggunakn rumus uji , yaitu:
t = MH − ML
∑ ∑
Keterangan : t
= daya pembeda MH = rata-rata dari kelompok atas
ML = rata-rata dari kelompok bawah
∑ x = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas ∑ x = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
n =
× n, dengan n adalah jumlah peserta didik Nilai
t dikonsultasikan dengan
t , dk = n-1 + n-1. Jika
t t
maka item soal tersebut valid Arifin, 1991:146. 1.1.1.4.
Analisis Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek
yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali-kali, atau dengan kata lain tes dikatakan reliabel jika
hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan Arikunto, 2005:109. 1 Analisis Reliabilitas Soal
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus reliabilitas Hoyt yaitu:
r = RJKb − RJKe
RJKb
58
Keterangan : = koefisien reliabilitas
RJKb = rata-rata jumlah kuadrat baris
RJKe = rata-rata jumlah kuadrat eror
Dengan, RJKb =
JK db
RJKe = JK
db N = N × N
db = b − db = k −
db = N − db = b −
k − Kriteria pengujian Jika
maka item tes diujicobakan reliabel
Djaali, 2006:114 .
2 Analisis Reliabilitas Angket Untuk menghitung reliabilitas angket menggunakan rumus Alpa.
Rumus Alpa yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan skor 1 dan 0 Arikunto 2002 : 150
r = k
k − −
∑ σ σ
Keterangan: r =
reliabilitas instrumen
59
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σ = jumlah varians butir σ = varians total
Harga r yang dipeoleh dikonsultasikan dengan table harga nilai r product moment
dengan taraf signifikan . Apabila harga r r
maka tes tersebut reliabel Arikunto 2005:109.
1.1.2. Analisis Awal