Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

19 anak ke dalam diskusi. Ketika diskusi di dalam kelas berada di dalam ZPD anak, maka pembelajaran sosial anak akan terjadi. Diskusi kelas didasarkan pada ide anak sendiri dan penyelesaian terhadap soal yang merupakan ”yang bersifat mendasar untuk belajar peserta didik” Van de Walle 2006: 31. Teori Vygotsky memfokuskan pada interaksi sosial sebagai komponen penting dalam pengembangan pengetahuan sehingga hal ini mendukung pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD karena pada pembelajaran ini dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.

2.3 Pembelajaran Kooperatif

Coopertive Learning Pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivis adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Jadi hakekatnya sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif peserya didik belajar besama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang peserta didik yang sederajat tetapi heterogen dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan kegiatan belajar, selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, 20 dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar Trianto, 2007:41.

2.4 Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi dari model tersebut, salah satunya yaitu STAD. Slavin Trianto, 2007 : 52 mengatakan bahwa pada STAD peserta didik ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4- 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran dimana dalam penelitian ini pembelajaran dibantu dengan menggunakan macromedia flash, dan kemudian peserta didik bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh peserta didik diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Sebelum kegiatan pembelajan dilaksanakan perlu adanya persiapan- persiapan yang matang dalam pembelajaran STAD, antara lain: 1 Perangkat Pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi : Rencana Pembelajaran RP, media pembelajaran, buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa LKS beserta lembar jawabannya. 2 Membentuk Kelompok Kooperatif Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan peserta didik dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok 21 dengan kelompok lainnya relatif heterogen. Apabila memungkinkan kelompok kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang yang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik, yaitu : a. Peserta didik dalam kelas terlebih dahulu diranking sesuai kepandaian dalam mata pelajaran matematika. Tujuannya adalah untuk mengurutkan peserta didik sesuai kemampuan matematikanya dan digunakan untuk mengelopokan peserta didik ke dalam kelompok. b. Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok menengah, kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25 dari seluruh peserta didik yang diambil dari peserta didik ranking satu, kelompok tengah 50 dari seluruh peserta didik yang diambil dari urutan setelah diambil kelompok atas, dan kelompok bawah sebanyak 25 dari seluruh peserta didik yaitu terdiri atas peserta didik setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah. 3 Menentukan Skor Awal Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing- masing individu dapat dijadikan skor awal. 22 4 Pengaturan tempat duduk Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. 5 Kerja kelompok Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. Lankah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD itu didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase. Fase- fase dalam pembelajaran ini seperti tersajikan dalam Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan motivasi peserta didik. Fase 2 Menyajikan atau menyampaikan informasi Fase 3 Mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok belajar Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dengan menggunakan macromedia flash Menyajikan informasi kepada peserta didik dengan menggunakan macromedia flash Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien 23 Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok Penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagia berikut. 1 Menghitung skor individu Menurut Slavin dalam Trianto, 2007 untuk memberikan skor perkembangan individu dihitung seperti pada Tabel 2.2 berikut ini: Tabel 2.2 Perhitungan Skor Perkembangan Nilai Tes Skor Perkembangan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10 poin di bawah sampai 1 pion di bawah skor awal Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Nilai sempurna tanpa memperhatikan skor awal 0 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin 24 2 Menghitung skor kelompok Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Sesuai denga kategori skor kelompok seperti tercantum pada Tabel 2.3 sebagai berikut. Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok Rata-rata tim Predikat ≤ x 5 5 ≤ x 15 15 ≤ x 25 25 ≤ x ≤ 30 - Tim baik Tim hebat Tim super 3 Pemberian penghargaan dan pengakuan skor kelompok Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiahpenghargaan kepada masing-masing kelompok sesuia dengan predikatnya. Dari tinjauan tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD ini menunjukan bahawa pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang cukup sederhana. Dikatakan demikian karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih dekat kaitannya dengan pembelajaran yang konvensional. Hal ini dapat diliahat dari fase 2 pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu adanya penyajian informasi atau materi pelajaran. Perbedaan model ini dengan model konvensional terletak pada adanya pemberian pengharagaan pada kelompok Trianto, 2007. 25

2.5 Pembelajaran dengan Media

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal

1 59 258

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal.

0 1 1

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA KELAS X.

0 1 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achivement Division (STAD) TERHADAP PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA

0 4 218