Metode Dokumentasi Metode Tes Metode Angket

50 3 Mengambil data nilai ulangan materi sebelumnya semester genap kelas X untuk uji normalitas dan uji homogenitas, Setelah dianalisis dan diketahui bahwa kedua kelas berawal dari kemampuan yang sama, kemudian dilakukan perlakuan pada kedua kelas 4 Menyusun instrumen penelitian, 5 Melaksanakan proses pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan macromedia flash pada kelompok eksperimen dan pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak berbantuan macromedia flash, 6 Menguji cobakan soal dikelas uji coba, kelas uji coba merupakan kelas yang telah mendapatkan materi segi empat, pada penelitian ini dipilih kelas XI- IPA-1 sebagai kelas uji coba, 7 Menganalisis hasil tes uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran. 8 Menentukan butir soal yang akan digunakan dalam tes akhir pada penelitian yang memenuhi syarat berdasarkan analisis instrumen uji coba, 9 Melaksanakan tes hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, 10 Menganalisis hasil tes dan menyusun laporan penelitian.

1.7. Teknik pengumpulan data

3.7.1. Metode Dokumentasi

51 Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama peserta didik dan daftar nilai ulangan terakhir. Data tersebut dipakai untuk uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata.

3.7.2. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengambil data mengenai kemampuan pemahaman dan komunikasi matematika dengan menggunakan tes uraian, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran materi pokok bahasan dimensi tiga pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Soal tes yang akan diberikan tersebut sudah di uji cobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba. Soal tes yang sudah dianalisis dan dinyatakan valid itulah yang diberikan sebagai soal evaluasi pada kedua kelas sampel. 3.7.3. Metode Observasi Metode observasi digunakan untuk mengamati aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Pedoman penskoran lembar aktivitas peserta didik seperti dalam Tabel 3.2 sebagai berikut. Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Lembar Aktivitas Kriteria Skor aktivitas tidak pernah terlihat pada peserta didik 1 aktivitas kadang-kadang terlihat pada peserta didik 2 aktivitas sering terlihat pada peserta didik 3 aktivitas selalu terlihat pada peserta didik 4 Aktivitas peserta didik dinyatakan dengan prosentase yang diperoleh dari pembagian skor hasil observasi dengan skor maksimum dikalikan 100. 52

3.7.4. Metode Angket

Menurut Sugiono 2005:135 kuosioner merupakan pengumpulan data yang diberikan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Angket adalah suatu alat pengumpul data atau informasi dengan cara menyampaikan sebuah pertanyaan secara tertulis untuk dijawab secara tertulis pula. Menurut Arikunto, 2002: 200. Kuesioner merupakan tehnik utama dalam pengumpulan data penelitian, dimana kuesioner dilakukan dengan cara membuat daftar pernyataan secara sistematis mengenai pokok-pokok masalah yang diteliti. Setiap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner tersebut telah disediakan 4 alternatif jawaban meliputi dan memilih alternatif jawaban yang palig sesuai. Kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data tentang minat peserta didik. Metode angket digunakan untuk mengukur minat peserta didik dalam pembelajaran matematika. Keuntungan penggunaan metode kuesioner antara lain: 1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2 Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 3 Dapat dijawab responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu senggannya. 4 Dapat dibuat anonim sehingga bebas, jujur dan tidak malu menjawab. 5 Dapat dibuat terstandart sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

1.8. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal

1 59 258

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal.

0 1 1

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA KELAS X.

0 1 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achivement Division (STAD) TERHADAP PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA

0 4 218