52
3.7.4. Metode Angket
Menurut Sugiono 2005:135 kuosioner merupakan pengumpulan data yang diberikan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Angket adalah suatu alat pengumpul data atau informasi dengan cara menyampaikan sebuah pertanyaan
secara tertulis untuk dijawab secara tertulis pula. Menurut Arikunto, 2002: 200. Kuesioner merupakan tehnik utama
dalam pengumpulan data penelitian, dimana kuesioner dilakukan dengan cara membuat daftar pernyataan secara sistematis mengenai pokok-pokok masalah
yang diteliti. Setiap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner tersebut telah disediakan 4 alternatif jawaban meliputi dan memilih alternatif jawaban yang
palig sesuai. Kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data tentang minat peserta didik. Metode angket digunakan untuk mengukur minat peserta didik
dalam pembelajaran matematika. Keuntungan penggunaan metode kuesioner antara lain:
1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2 Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
3 Dapat dijawab responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu senggannya.
4 Dapat dibuat anonim sehingga bebas, jujur dan tidak malu menjawab. 5 Dapat dibuat terstandart sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan
yang benar-benar sama.
1.8. Instrumen Penelitian
3.7.1. Materi dan Bentuk Tes
53
Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Tes uraian adalah sejenis tes untuk mengukur hasi belajar peserta didik yang
memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.Penggunaan tes uraian dikerenan tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman
dan komunikasi matematika secara tulis.Tes bentuk ini menuntut kemempuan peserta didik untuk menggali seberapa tinggi kemampuan dan komunikasi
matematik peserta didik. Adapun kelebihan tes bentuk uraian adalah:
1 Mudah disiapkan dan disusun. 2 Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-
untungan. 3 Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat seta
menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus. 4 Memberi kesempatan peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan
gaya dan bahasanya sendiri. 5 Dapat diketahui sejauh mana peserta didik mendalami suatu masalah yang
diteskan. 6 Sebagai pengukur sejauh mana peserta didik mampu memecahkan masalah
dari soal tes yang diberikan. Arikunto, 2002: 163.
3.7.2. MetodePenyusunan Perangkat Tes
1 Menentukan Materi dan Bentuk Soal
54
Pada penelitian ini materi yang akan diteskan adalah dimensi tiga sub pokok bahasan hubungan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga
dengan menggunakan soal berbentuk uraian. 2
Menentukan Alokasi Waktu dan Jumlah Item Tes Jumlah waktu yang dialokasikan untuk mengerjakan tes ini adalah
sebanyak 90 menit dengan soal sebanyak 6 butir soal uraian. 3
Membuat Kisi-Kisi Soal Kisi-kisi tes disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan harapan
tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran yang ada di sekolah. 4
Penyusunan Butir-Butir Tes Setelah kisi-kisi disusun, selanjutnya membuat butir-butir soal dengan
ruang lingkup dan jenjang yang sesuai dengan kisi-kisi 5
Mengujicobakan instrument dan menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran,
6 Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah
dilakukan. 3.7.3.
Pelaksanaan Tes Uji Coba
Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas yang bukan merupakan sampel penelitian melainkan kelompok kelas lain yang sudah
mendapatkan materi dimensi tiga. Tes uji coba dilakukan untuk menguji apakah butir-butir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang layak untuk digunakan
atau tidak.
55
1.9. Analisis Instrumen Penelitian