Koloid alam Kimia SMA Kelas XI Ari Harnanto 2009

247 Sistem Koloid SMA Jilid 2 Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah crumb rubber. Untuk keperluan lain, misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan me- lainkan dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur dengan larutan amonia; NH 3 . Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak menggumpal. c. Darah Darah merupakan koloid sol yang sangat pen- ting bagi kehidupan manusia dan hewan. Kekurangan darah di dalam tubuh dapat menyebabkan kematian. Fungsi darah di dalam tubuh sebagai alat transpor, yaitu: 1 Transpor O 2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan CO 2 dari jaringan ke paru-paru respirasi. 2 Transpor zat makanan. 3 Transpor sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlu- kan oleh tubuh melalui ginjal, paru-paru, kulit, dan saluran pencernaan. 4 Mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh. 5 Mengatur keseimbangan air. 6 Mengatur suhu tubuh dalam batas-batas normal. 7 Berperan mengatasi suatu infeksi. 8 Transpor hormon-hormon untuk mengatur meta- bolisme. 9 Transpor metabolit-metabolit antarjaringan, sesuai fungsi jaringan itu. 248 KIMIA SMA Jilid 2

2. Koloid buatan

Sifat-sifat koloid sangat khas. Oleh karena itu, banyak macam koloid yang sengaja dibuat untuk berbagai keperluan. Pada bagian ini, akan dibahas beberapa macam koloid buatan yang sering digunakan sebagai zat pembersih dan bahan keperluan sehari-hari, misalnya cat dan kosmetika. a. Zat pembersih Sabun, detergen, dan sampo merupakan bahan- bahan yang sering digunakan sebagai zat pembersih. Bahan-bahan tersebut sifatnya dapat menghilangkan kotoran yang tidak dapat dibersihkan dengan air. Sabun, detergen, dan sampo pada prinsipnya bekerja sebagai pembersih dengan cara yang sama karena ketiganya mempunyai persamaan dalam struktur molekul. Molekul zat pembersih itu terdiri atas dua bagian, yaitu bagian polar yang larut dalam air dan bagian nonpolar yang tak dapat larut dalam air. Pada molekul sabun, terdiri atas gugus –COO – Na + bagian polar dan rantai hidrokarbon, bagian nonpolar. Pada detergen yang banyak digunakan, gugus polarnya, yaitu 3 SO Na dan gugus nonpolarnya, yaitu alkil- benzena. Pada sampo gugus polarnya, yaitu molekul gula dan gugus nonpolarnya, yaitu steroida atau triterpena. b. Cat Jenis-jenis cat sangat beragam, bergantung pada tujuan pengecatan dan bahan yang akan dicat. Tujuan pengecatan misalnya untuk memperindah bangunan atau kendaraan, pelapis antikarat, membuat lukisan, dan membuat reklame. Jenis bahan yang dicat dapat berupa kayu, besi, logam, tembok kaca, plastik, bahan polimer, dan batu. Meskipun demikian, semua jenis cat termasuk koloid yang berupa sol. Partikel-partikel padat yang Gambar 9.4 Cat Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan a b Gambar 9.3 a Sampo, b Detergen Sumber: Penerbit 249 Sistem Koloid SMA Jilid 2 berupa zat warna, oksida logam, zat pereduksi, zat pencemerlang, bahan pengawet, dan bahan penstabil dihaluskan hingga berukuran partikel koloid kemudian didispersikan dalam suatu cairan. Untuk menjaga agar sol tetap stabil dan bahan-bahan padat yang didisper- sikan tidak menggumpal atau mengendap, diperlukan zat pengemulsi dan pelindung. Jenis zat pengemulsi yang digunakan bergantung pada cairan yang diguna- kan sebagai medium pendispersi. Apabila medium pendispersinya berupa senyawa polar, misalnya air dan alkohol, maka zat pengemulsinya harus yang larut dalam pelarut nonpolar. Sebaliknya, jika medium pendispersinya cairan yang nonpolar, misalnya minyak dan senyawa hidrokarbon lain, maka peng- emulsi cat yang digunakan harus yang larut dalam pelarut nonpolar. Zat pengemulsi sangat diperlukan karena kebanyakan jenis cat merupakan sol liofob. Di dalam cat juga harus ditambahkan zat-zat yang dapat melindungi bahan pewarna atau bahan padat lain yang akan menempel pada bahan yang dicat sehingga pada waktu cairan pelarut bahan menguap, sifat-sitat bahan itu tidak berubah olen pengaruh cahaya matahari atau zat-zat kimia yang bersen- tuhan dengan bahan cat itu.

c. Kosmetika

Bahan-bahan kosmetika sangat banyak jenisnya sehingga tidak mungkin dibahas satu per satu. Akan tetapi, pada prinsipnya hampir 90 dari bahan itu dibuat dalam keadaan koloid. Hal itu disebabkan sifat koloid yang mudah menyerap pewangi dan pewarna, lembut, mudah dibersihkan, tidak merusak kulit dan rambut, dan sekaligus mengandung dua macam ba- han yang tidak dapat saling larut. Minyak dan kotoran tergulung dari permukaan padat Gambar 9.5 Partikel-partikel minyak dan kotoran diemulsikan di dalam air air molekul sabun partikel minyak dan kotoran di- lindungi oleh m o l e k u l - m o - lekul sabun Sumber: Brady, General Chemistry