Tetapan ionisasi basa lemah

158 KIMIA SMA Jilid 2 a. [OH – ] = ˜ b b K M = u u 4 5,1 10 0,01 = u 6 5,1 10 = 2,26 u 10 –3 b. D = b b K M = u 4 5,1 10 0,01 = 0,051 = 0,226 No. 1 2 3 4 5 6 7 Rumus kimia NH 3 aq NH 2 BH 2 NH 2 OH CH 3 NH 2 C 5 H 5 N C 6 H 5 NH 2 C 2 H 5 NH 2 Nama Amonia Hidrasin Hidroksiamin Metilamina Piridin Anilina Etil amin Tetapan ionisasi 1 u 8 u 10 –5 1 u 7 u 10 –6 1 u 1 u 10 –8 4 u 4 u 10 –4 1 u 7 u 10 –9 4 u 3 u 10 –10 4 u 7 u 10 –4 Tabel 5.5 Harga tetapan basa beberapa basa lemah pada suhu 25 °C Kesimpulan kekuatan asam dan basa: 1. Asam kuat dan basa kuat terionisasi sempurna, se- dangkan asam lemah dan basa lemah terionisasi sebagian. 2. Makin besar harga K a atau K b makin kuat sifat asam atau basanya. Dan sebaliknya makin kecil harga K a atau K b makin lemah sifat asam atau basanya. 3. Makin besar harga derajat ionisasi makin kuat sifat asam atau basanya. Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti 159 Larutan Asam Basa SMA Jilid 2 Untuk menyatakan tingkat keasamankebasaan suatu larutan digunakan standar eksponen hidrogen atau pH.

1. Tetapan kesetimbangan air K

w Air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah, meskipun demikian bila diuji dengan menggunakan alat uji yang sangat peka, ternyata air memperlihatkan daya hantar listrik meskipun lemah. Kenyataan ini menunjukkan bahwa air dapat terionisasi menjadi ion H + dan ion OH – meskipun sedikit. Persamaan kesetimbangan ionisasi air dapat dituliskan sebagai berikut: H 2 Ol H + aq + OH – aq a – a D aD aD K = ˜ + – 2 [H ] [OH ] [H O] Karena H 2 O yang terionisasi sangat kecil maka H 2 O dapat dianggap konstan. Artinya dapat dianggap tidak mengalami perubahan, sehingga: K[H 2 O] = [H + ] ˜ [OH – ] K w = [H + ] ˜ [OH – ] K w adalah tetapan kesetimbangan ionisasi air, mempunyai harga tetap pada temperatur tetap.

F. Derajat KeasamanpH

160 KIMIA SMA Jilid 2 Pada suhu 25 °C harga derajat ionisasi air = 1,8 u 10 9 sehingga pada kesetimbangan air: H 2 Ol H + aq + OH – aq a – a D aD aD Misalkan untuk 1 liter air, berarti: volume larutan = 1 liter = 1.000 mL berat jenis air = 1 grammL massa air = 1.000 mL u 1 grammL = 1.000 gram mol air = 1.000 18 mol [H + ] yang terjadi = a D mol = 1.000 18 u 1,8 u 10 –9 mol [H + ] = 10 –7 mol Karena [H + ] = [OH] – Maka [OH – ] yang terjadi juga = 10 –7 mol Volume air murni diukur pada 1 liter maka: [H + ] = [OH – ] = 10 –7 molL K w = [H + ] ˜ [OH – ] K w = 10 –7 u 10 –7 K w = 10 –14 Perhitungan-perhitungan mengenai konsentrasi H + atau OH – dalam suatu larutan selalu menyangkut bilangan-bilangan yang sangat kecil, maka bilangan- bilangan itu dinyatakan dalam harga logaritma negatifnya. Penyederhanaan bilangan yang sangat kecil dengan harga logaritma negatifnya dikemukakan oleh ahli kimia Denmark, S.P.L Sorensen pada tahun 1909 dengan mengajukan konsep pH p berasal dari kata potenz yang berarti pangkat dan H adalah tanda atom hidrogen.