255
Sistem Koloid SMA Jilid 2
Partikel karet dalam lateks dapat dikoagulasikan dengan asam asetat. Terbentuknya delta di muara sungai
dan pulau di tengah sungai merupakan peristiwa koagulasi. Partikel tanah liat dalam air sungai bercampur
dengan air laut atau air sungai yang lain akan terjadi
koagulasi karena air laut atau air sungai yang lain merupakan suatu elektrolit. Peristiwa koagulasi ini
terjadi bertahun-tahun dan akhirnya membentuk pulau kecil atau delta.
Untuk mencegah tercemarnya udara oleh debu asap dan partikel beracun yang dihasilkan
asap dari cerobong pabrik, biasanya digunakan pesawat cottrell. Pesawat cottrell terdiri atas
lempeng logam yang dialiri muatan listrik tegangan tinggi. Asap atau debu sebelum dikeluarkan dari
pabrik harus melewati pesawat ini. Oleh karena pengaruh medan listrik partikel asap dan debu
akan mengendap.
6. Koloid pelindung
Ada koloid yang bersifat melindungi koloid lain supaya tidak mengalami koagulasi. Koloid semacam ini
disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang lain sehingga
melindungi muatan koloid tersebut. Tinta dan cat perlu diberi koloid pelindung. Cat yang tidak ditambah koloid
pelindung akan mengalami koagulasi.
7. Dialisis
Untuk stabilitas koloid diperlukan sejumlah muatan ion suatu elektrolit. Akan tetapi, jika penambahan elektrolit
ke dalam sistem koloid terlalu banyak, kelebihan ini dapat mengendapkan fase terdispersi dari koloid itu. Hal ini akan
mengganggu stabilitas sistem koloid tersebut. Untuk mencegah kelebihan elektrolit, penambahan elektrolit
dilakukan dengan cara dialisis.
Gambar 9.11 Pesawat Cottrell
elektrode gas
bebas debu
asap
Sumber: Chang R, Chemistry
256
KIMIA SMA Jilid 2
Dialisis adalah suatu cara pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu yang menggunakan selaput
semipermeabel. Caranya, sistem ko- loid dimasukkan ke dalam kantong
semipermeabel, dan diletakkan da- lam air. Selaput semipermeabel ini ha-
nya dapat dilalui oleh ion-ion, sedang partikel koloid tidak dapat melaluinya.
Ion-ion yang keluar melalui selaput semipermeabel ini kemudian larut
dalam air. Dalam proses dialisis hi- langnya ion-ion dari sistem koloid da-
pat dipercepat dengan mengguna- kan air yang mengalir.
Misalnya, pembuatan sol FeOH
3
akan terdapat ion-ion H
+
dan CI
–
. Ion-ion ini akan mengganggu kestabilan sol FeOH
3
sehingga sol FeOH
3
mudah mengalami koagulasi.
Proses Penjernihan Air
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air seperti sumur
gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai.
Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil rumah tangga maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. Pada dasarnya penjernihan air itu dilakukan secara bertahap. Mula-mula
mengendapkan atau menyaring bahan-bahan yang tidak larut dengan saringan pasir. Kemudian air yang telah disaring
ditambah zat kimia, misalnya tawas atau aluminium sulfat dan kapur agar kotoran menggumpal dan selanjutnya mengendap,
dan kaporit atau kapur klor untuk membasmi bibit-bibit penyakit. Air yang dihasilkan dari penjernihan itu, apabila akan dipakai
sebagai air minum, harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih beberapa saat lamanya.
Gambar 9.12 Peristiwa dialisis
kantong semipermeabel
air yang me- ngandung ion
pengaduk koloid