Reaksi antara dua jenis garam

170 KIMIA SMA Jilid 2

6. Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan

basa Garam 1 + Basa 1 o Garam 2 + Basa 2 Garam 2 dan atau basa 2 sukar larut daIam air Contoh: Reaksi larutan tembagaIIsulfat dengan larutan kalsium hidroksida membentuk endapan tembagaIIhidroksida dan larutan kalsium sulfat jika konsentrasi larutan yang direaksikan cukup pekat, maka kalsium sulfat yang ter- bentuk akan mengendap. Persamaan reaksi: CuSO 4 aq + CaOH 2 aq o CuOH 2 s + CaSO 4 aq Persamaan ion lengkap: Cu 2+ aq + 2 4 SO aq + Ca 2+ aq + 2 OH – aq o CuOH 2 s + Ca 2+ aq + 2 4 SO aq Persamaan ion bersih: Cu 2+ aq + 2 OH – aq o CuOH 2 s

7. Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan

asam Garam 1 + Asam 1 o Garam 2 + Asam 2 Garam 2 sukar larut dalam air. Contoh: Reaksi larutan perak nitrat dengan larutan asam klorida, membentuk endapan perak klorida. AgNO 3 aq + HCIaq o AgCIs + HNO 3 aq Persamaan ion lengkap: Ag + aq + 3 NO aq + H + aq + CI – aq o AgCIs + H + aq + 3 NO aq 171 Larutan Asam Basa SMA Jilid 2 Titrasi adalah cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi secara tetap dengan zat yang terdapat dalam larutan lain. Analisis yang berkaitan dengan volume-volume larutan pereaksi disebut analisis volumetri. Dalam volumetri sering juga dipakai istilah titer yang berarti bobot suatu zat yang ekuivalen dengan 1 mL larutan standar. Umpamanya 1 mL larutan zat A ekuivalen dengan 0,010 gram NaOH. Maka dikatakan bahwa titer larutan standar A terhadap NaOH adalah 0,010 gram. Titik Ekuivalen Penetapan volumetri kadar zat B sebagai berikut. Pada larutan zat B dari suatu buret dititrasi diteteskan larutan standar A sampai titik ekuivalennya tercapai, yaitu sampai: Banyak mol zat A : banyak mol zat B = perbandingan koefisiennya menurut persamaan reaksi. Dalam titrasi titik ekuivalen tersebut ditetapkan dengan memakai suatu indikator yaitu suatu zat yang harus mengalami perubahan pada saat titik ekuivalen tercapai. Perubahan indikator tersebut dapat merupakan perubahan warna. Untuk titrasi asam dan basa: Bila dilakukan pada larutan asam kuat berbasa satu dengan basa kuat berasam satu, atau asam kuat berbasa dua dengan basa kuat berasam dua diterapkan rumus sebagai berikut.

H. Titrasi Asam Basa