Macam-macam Koloid Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat

244 KIMIA SMA Jilid 2 Pada tabel 9.2, kita tidak menemukan sistem koloid fase terdispersi gas dan medium pendispersi gas. Hal ini disebabkan campuran gas dengan gas selalu menghasilkan campuran yang homogen. Partikel-partikel gas berukuran molekul atau ion diameter kurang dari 10 –7 cm dan jarak antara partikel gas tersebut sangat renggang. Busa atau buih adalah sistem koloid yang fase ter- dispersinya gas dan medium pendispersinya cair. Apabila me- dium pendispersinya mengandung surfaktan, maka busa akan stabil. Busa sabun adalah sistem koloid yang stabil karena sabun merupakan surfaktan. Molekul surfaktan cenderung terkonsentrasi pada permukaan atau antarpermukaan cairan dan gas, dan terdiri atas dua bagian, yaitu yang bersifat non- polar dan gugus polar. Busa padat adalah sistem koloid yang terjadi jika padat terdispersi dalam gas, misalnya batu apung. Busa padat terjadi pada suhu tinggi dengan medium pendispersi yang mem- punyai titik lebur di atas suhu kamar sehingga pada suhu kamar berwujud padat. Aerosol cair ialah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi gas. Aerosol alam yang sering kita jumpai, misalnya kabut dan awan. Kabut terjadi jika udara yang memiliki kelembapan tinggi mengalami pendinginan sehingga uap air yang terkandung di udara mengembun dan bergabung membentuk sistem koloid. Jika letaknya dekat di permukaan bumi, sistem itu disebut kabut, dan apabila terdapat di angkasa disebut awan. Selain itu, ada aerosol yang sengaja dibuat oleh manusia yang diperuntukkan dalam bidang industri. Misalnya, insektisida, obat nyamuk cair, dan kosmetik yang disemprotkan pada waktu digunakan. Contoh kosmetik adalah hair spray, spray deodoran, dan parfum. Spray deodoran adalah cairan bahan polimer dan pengharum yang dimasukkan ke dalam tabung yang ber- tekanan tinggi dan berisi cairan senyawa fluorokarbon yang mudah menguap. Apabila campuran itu disemprotkan, maka butiran-butiran halus dari campuran akan tersebar di udara dan membentuk sistem koloid. 245 Sistem Koloid SMA Jilid 2 Emulsi adalah sistem dispersi antara cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur homogen. Misalnya, minyak dalam air dan susu. Jika minyak dimasukkan ke dalam air, akan diperoleh emulsi minyak air. Sebaliknya, jika tetes- tetes air dimasukkan ke dalam minyak diperoleh emulsi air- minyak. Pada umumnya emulsi kurang mantap. Untuk meman- tapkan suatu emulsi perlu ada zat pemantap yang disebut emulgator. Fungsi zat pengelmusi emulgator adalah menurun- kan tegangan permukaan cairan sehingga tidak mudah bergabung Iagi. Contoh emulgator, sabun, detergen, gelatin, lesitin, kasein, fosfolipida, gom, senyawa fluorokarbon, dan alkanolamida Iemak. Emulsi padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi padat yang tidak dapat bercampur. Misalnya, mentega adalah dispersi air dalam lemak. Pemahaman mengenai koloid dan sifat-sifatnya sangat membantu manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan pemahaman mengenai koloid sebagai suatu substansi, berbagai macam koloid yang ada di alam dapat digunakan secara langsung. Selain itu, dapat juga dengan cara me- misahkan komponen penting dari koloid yang ada di alam. Kemudian, bahan-bahan yang tersedia di alam dapat dibuat menjadi sistem koloid yang berguna untuk berbagai macam keperluan. Selain itu, pengetahuan tentang sifat-sifat koloid dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, misalnya bidang industri, teknik, pertanian, dan kedokteran. Berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat juga diterang- kan berdasarkan pengetahuan tentang sifat-sifat koloid.

C. Penggunaan Sistem Koloid

246 KIMIA SMA Jilid 2

1. Koloid alam

Koloid alam sangat banyak jenisnya. Di antara banyak jenis koloid alam, hanya beberapa jenis koloid yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pada bagian ini akan dibahas tiga macam koloid yang sering dijumpai dan telah diketahui manfaatnya, yaitu susu, getah karet, dan darah. a. Susu Susu merupakan bahan makanan yang dikenal dengan sebutan lima sempurna. Hal itu disebabkan susu mengandung hampir semua zat yang diperlukan oleh tubuh. Susu diekskresi oleh kelenjar mamae dan digu- nakan sebagai makanan atau minuman. Susu merupa- kan emulsi yang sebagian besar terdiri atas air, pro- tein, lipida, karbohidrat, vitamin, enzim, asam-asam organik, dan sejumlah garam anorganik. Susunan susu tidak selalu tetap, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya jenis mamalia, umur, diet, waktu sekresi, suhu, keadaan fisik, dan mental. b. Getah karet Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau he- vea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar polimer. Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH 3 COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H + -nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal.