Definisi Siswa Tunalaras Kajian tentang Siswa Tunalaras
14
b. Children with psychonic processes
Siswa pada kelompok ini mengalami gangguan yang paling berat sehingga memerlukan penanganan yang lebih khusus. Mereka
sudahmenyimpang dari kehudpan yang nyata, sudah tidak memiliki kesadaran diri serta tidak memiliki identitas diri.
Adanya ketidaksadaran ini disebabkan oleh gangguan pada sistem syaraf sebagai akibat darikeracunan, misalnya: minuman keras
dan obat-obatan.
Klasifikasi anak tunalaras perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan. Menurut Quay dan Peterson dalam Dunn Leitschuh
2006:562 menyatakan bahwa klasifikasi siswa tunalaras antara lain : 1
Gangguan Perilaku Gangguan perilaku merupakan salah satu dari klasifikasi
siswa tunalaras. Penyimpangan-penyimpangan perilaku siswa tunalaras terjadi karena adanya gangguan perilaku tersebut.
Gangguan perilaku pada anak tunalaras dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a Undersocialized Aggressive Conduct Disorder
1 Conduct disorder
Karakteristik siswa dengan conduct disordersyaitu perilaku anti-sosial termasuk melawan, menyerang,
menghancurkan barang, mencuri, berbohong, dan tindak kekejaman fisik pada manusia maupun binatang
Shaperd, 2010:33. Selain itu mereka juga memunculkan perilaku menyalahkan orang lain,
membully teman, bahkan egois.
15
2 Attention Problems-immaturity
Attention Problems-immaturity yaitu siswa yang memunculkan beberapa perilaku seperti bertingkah laku
lebih muda dari pada usianya, bahkan kesulitan dalam menentukan tujuan hidup.
3 Motor Excess
Motor excess yaitu perilaku yang berlebih yang terjadi pada siswa tunalaras. Biasanya ditunjukkan dengan
perilaku gelisah, gugup, bahkan nerves, b
Socialized Agressive Conduct Disorder 1
Socialized Aggresion Socialized Aggresion biasanya dimunculkan oleh siswa
tunalaras pada perilaku nakal dalam lingkungan masyarakat, menjadi anggota gengkomplotan, mencuri,
bahkan berbuat kriminal. 2
Gangguan Emosi Emosi merupakan salah satu aspek yang terganggu,
sehingga siswa tunalaras mengalami gangguan atau hambatan pada segi emosionalnya. Gangguan emosi siswa tunalaras
dibagi mejadi dua, yaitu sebagai berikut : 1
Anxiety-Withdrawal Anxiety Withdrawal yaitu gangguan kesemasan yang terjadi
pada siswa tunalaras sehingga sebagian besar dari mereka
16
menarik diri dari lingkungan sosial. Misalnya cemas, depresi, mengeluh yang berlebihan, bahkan kesulitan dalam
mengambil keputusan. 2
Psychotic Behavior Psychotic Behavior yaitu seseorang yang mengalami
gangguan kejiwaan. Seseorang tersebut biasanya memiliki halusinasi yang cukup kuat, bahkan kesulitan dalam
membedakan antara kenyataan dan khayalan. Berdasarkan kajian teori di atas dapat disimpulkan
pengklasifikasian siswa tunalaras dapat dikelompokkan atas sosial, emosi dan menurut lembaga.