61
sehingga dalam pengawasan juga lebih mudah mengingat karekteristik siswa tunalaras. Pelaksanaan pendidikan SLB-E Prayuwana Yogyakarta
dilayani oleh tenaga pendidik yang profesional dibidangnya dengan menerapkan prinsip melayani dengan hati. Pelayanan tersebut dilakukan
sebagai implementasi dari kurikulum 2013 yang menjadi acuan dalam kegiatan pembelajaran.
SLB-E Prayuwana Yogyakarta menggunakan pelayanan individual serta menggunakan media yang disesuaikan ketunaan dalam
menyampaikan informasi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal pada kurikulum 2013. SLB-E
Prayuwana Yogyakarta memiliki asrama untuk siswa yang ingin tinggal di area sekolah. Asrama ini dijadikan salah satu alternatif bagi siswa
yang mempunyai rumah jauh dari sekolah. Asrama memiliki 2 ruang terdapat 2 tempat tidur susun yang bisa dipakai 3 siswa dan 1 penjaga
asrama. Asrama juga difasilitasi dapur untuk digunakan siswa memasak air dan nasi, khusus lauk pauk dan sayur dikelola pengelola asrama.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, sehingga subjek yang diteliti adalah semua siswa yang berada pada rombongan
kelas yang sama. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunalaras yang duduk di kelas V SDLB bagian E Prayuwana Yogyakarta dengan jumlah
1 siswa berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan observasi awal melalui
62
pengamatan dan wawancara guru kelas tentang karakteristik siswa tunalaras kelas V, maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Subjek
a. Identitas Subjek
Subjek penelitian adalah AT disamarkan, tempat tanggal lahir adalah Sleman, 15 Januari 2002. Subjek saat ini
tinggal bersama kedua orang tuanya yang beralamatkan di Jl Sriti No. 106C, Mancasan Lor, Condong Catur, Sleman. Subjek
adalah anak ketiga dari ketiga saudaranya. Orang tua wali subjek bekerja sebagai penjaga parkir di warung makan daerah
Sleman, D.I. Yogyakarta. b.
Latar Kehidupan Subjek Subjek merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Kedua
kakaknya berjenis kelamin perempuan, kakak pertama sudah bekerja dan kakak subjek kedua telah menyelesaikan S-1 di UIN
Sunan Kalijaga. Kedua orang tua subjek masih hidup bersama bersama dengan ketiga anak termasuk dengan subjek AT.
Berdasarkan informasi yang peneliti dapat bahwa kondisi gangguan perilaku subjek, dipengaruhi lingkungan
sosial subjek. Subjek cenderung bergaul dengan teman di atas umurnya, dengan kecenderungan pergaulan dan tindakan teman
yang tidak baik. Beberapa bulan yang lalu subjek diketahui tidak
63
masuk hampir satu minggu dikarenakan jatuh ketika naik motor dengan temannya di lingkungan rumah.
c. Kondisi Fisik Motorik
Subjek mempunyai kondisi fisik seperti siswa lain sebayanya, tidak terlihat adanya kelainan pada diri AT. Subjek
mempunyai tubuh yang ramping dengan warna kulit sawo matang. Semua panca indera yang dimiliki subjek bekerja
dengan baik seperti siswa pada umumnya. Siswa tidak memiliki kelainan pada anggota tubuh. Motorik kasar subjek dapat
dikatakan baik, hal ini dapat dilihat ketika aktivitas gerak mata pelajaran pendidikan jasmani subjek terlihat aktif bergerak
melalui koordinasi panca indera. Sedangkan untuk motorik halus maupun kasarnya juga bagus. Hal tersebut terbukti dengan
kemampuan subjek dalam menulis, berlari, berjalan, dan aktifitas lainnya.
d. Keterampilan Sosial dan Emosi
Subjek AT merupakan pribadi yang mudah bergaul, cukup akrab terhadap kakak kelasnya dan juga adik kelas.
Emosi subjek tidak terkendali, apabila ada yang tidak berkenan di hatinya pasti cepat marah disertai perkataan kotor. Kondisi
tersebut menunjukkan karakteristik subjek menjadi agresif terhadap teman, guru, atau orang di sekelilingnya. Subjek
terkadang cukup rajin menuruti perintah guru, namun tidak