51
variabel didapatkan OR sebesar 2,024 95 CI; 0,802-5,108, artinya jumantik yang memiliki motivasi rendah mempunyai peluang 2,024 kali untuk memiliki
wilayah  yang  tidak  bebas  jentik  daripada  jumantik  yang  memiliki  motivasi tinggi.
5.8 Faktor  Internal  Jumantik  Mempengaruhi  Hubungan  antara  Faktor
Pemantauan  Jentik  Berkala  PJB,  Pemberian  Penyuluhan,  dan Pemberantasan  Sarang  Nyamuk  PSN  oleh  Jumatik  dengan  ABJ  di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016
Pada penelitian ini, faktor internal yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan motivasi merupakan faktor
confounding
yang akan dilakukan analisis multivariat untuk mengetahui faktor internal mana saja yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen. Tahapan analisis multivariat dalam penelitian  ini  terdiri  dari  pemilihan  variabel  kandidat  model,  pembuatan  model
faktor risiko, tahap uji interaksi, dan tahap uji
confounding
.
1. Pemilihan Variabel Kandidat Model
Pada penelitian ini terdapat 3 variabel perancu pengetahuan, sikap, dan motivasi  dan  3  variabel  independen  PJB,  pemberian  penyuluhan,  dan  PSN
yang diduga berhubungan dengan ABJ. Tahap awal sebelum masuk ke analisis multivariat dilakukan analisis bivariat pada masing-masing variabel independen
dengan  variabel  dependen.  Variabel  yang  memiliki  P
value
0,25  ditetapkan sebagai kandidat yang akan masuk ke dalam analisis multivariat.
Hasil  analisis  bivariat  antar  variabel  independen  dengan  variabel dependen dapat dilihat pada tabel 5.6:
52
Tabel 5. 6 Pemilihan Kandidat Variabel untuk Tahap Pemodelan Multivariat
Variabel P
value
Keterangan
PJB 0,005
Kandidat Pemberian Penyuluhan
0,314 Kandidat
PSN 0,934
Kandidat Pengetahuan
0,032 Kandidat
Sikap 0,042
Kandidat
Motivasi 0,204
Kandidat
Dari  tabel  5.6  diketahui  bahwa  semua  variabel  diikutsertakan  pada analisis  multivariat  yang  terdiri  dari  PJB,  pemberian  penyuluhan,  PSN,
pengetahun,  sikap,  dan  motivasi.  Variabel  PSN  dan  pemberian  penyuluhan memiliki P
value
0,25, namun variabel tersebut merupakan variabel utama dalam penelitian ini sehingga variabel  ini tetap diikutsertakan pada  analisis
multivariat.
2. Tahap Pembuatan Model Faktor Risiko
Variabel yang menjadi kandidat model dilakukan analisis bersamaan dalam  analisis  multivariat.  Pada  analisis  ini  variabel  yang  memiliki
P
wald
0,05  dikeluarkan  satu  persatu  dimulai  dari  variabel  yang  memiliki P
wald
tertinggi. Pada tahap ini terdapat 2 variabel yang berhubungan dengan ABJ yang dapat dilihat pada tabel berikut:
53
Tabel 5. 7 Hasil Pembuatan Model Faktor Risiko
Variabel P
wald
ExpB 95CI
PJB 0,002
6,210 1,932-19,961
Pengetahuan 0,012
3,829 1,342-10,930
3. Tahap Uji Interaksi
Penilaian  interaksi  dilakukan  dengan  cara  mengeluarkan  variabel interaksi  yang  mempunyai  nilai  P
wald
0,05  dari  model  secara  bertahap dimulai dari variabel yang mempunyai nilai P
wald
terbesar. Variabel interaksi yang berada pada model ini adalah interaksi antara pengetahuan dengan PJB.
Hasil uji interaksi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. 8 Hasil Uji Interaksi
Variabel P
value
Awal P
value
tanpa variabel interaksi
PJB 0,005
0,002 Pengetahuan
0,014 0,012
PJBPengetahuan 0,506
-
Keterangan :  Variabel yang akan dikeluarkan
Berdasarkan tabel  5.8 diketahui  bahwa pada analisis ini  interaksi  PJB dengan pengetahuan menunjukkan P
value
0,05, sehingga variabel interaksi tersebut keluar dari model. Oleh karena itu, pada analisis ini sudah tidak ada
variabel interaksi.
4. Penilaian Variabel Perancu
Penilaian  ini  bertujuan  untuk  mencari  variabel  internal  yang  menjadi faktor  perancu.  Penilaian  dilakukan  dengan  cara  mengeluarkan  variabel
54
perancu  satu  per  satu  dimulai  dari  yang  memiliki  nilai  P
wald
terbesar. Kemudian dilihat perbandingan selisih nilai OR  variabel independen antara
sebelum  dan  sesudah  variabel  perancu  dikeluarkan.  Apabila  selisih  nilai OR10 maka variabel tersebut menjadi variabel perancu dan tetap masuk
dalam model. Hasil analisis uji variabel perancu dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5. 9 Hasil Uji Variabel Perancu dengan Mengeluarkan Variabel Pengetahuan
Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa setelah variabel pengetahuan dikeluarkan terlihat perubahan OR 10 pada variabel PJB sebesar 5,107-
6,2106,210  =  17,76.  Hasil  tersebut  membuktikan  bahwa  variabel pengetahuan merupakan faktor perancu
terhadap variabel PJB sehingga harus tetap masuk ke dalam model.
Setelah variabel pengetahuan tetap masuk ke dalam model diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5. 10 Hasil Analisis Pengetahuan Masuk ke dalam Model Multivariat
Variabel P
value
ExpB 95 CI for ExpB
Lower Upper
PJB 0,002
6,210 1,932
19,961 Pengetahuan
0,012 3,829
1,342 10,930
Dari  tabel  5.10  diketahui  bahwa  jumantik  yang  variabel  kegiatan  PJB kurang  terlaksana  mempunyai  peluang  untuk  menghasilkan  wilayah  yang  tidak
Variabel P Wald
OR
Gold standard
OR tanpa Variabel Pengetahuan
PJB 0,002
6,210 5,107
55
bebas  jentik  sebesar  6,210  kali  dibandingkan  jumantik  yang  kegiatan  PJB terlaksana setelah dikontrol variabel pengetahuan jumantik.
56
BAB VI PEMBAHASAN