40
BAB V HASIL
BAB V HASIL
Setelah proses pengumpulan data, tahap selanjutnya yaitu analisis data. Pada penelitian ini analisis data penelitian dilakukan dalam tiga bentuk yaitu
analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel dependen dan independen. Analisis
bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan analisis multivariat untuk mengetahui apakah variabel independen
berhubungan dengan variabel dependen dipengaruhi oleh variabel lain perancu atau tidak.
5.1 Deskripsi Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016
Puskesmas Rawa Buntu merupakan puskesmas rawat inap yang mempunyai 4 wilayah kerja, yaitu Kelurahan Rawa Buntu, Buaran, Ciater, dan Rawa Mekar
Jaya. Masing-masing kelurahan mempunyai luas wilayah yang berbeda-beda, yaitu Kelurahan Buaran 3,34 km
2
, Kelurahan Ciater 3,76 km
2
, Kelurahan Rawa Mekar Jaya 2,35 km
2
, dan Kelurahan Rawa Buntu 3,28 km
2
. Dalam upaya pencegahan DBD, Puskesmas Rawa Buntu dibantu oleh
jumantik yang bertugas melakukan PJB, pemberian penyuluhan, dan menggerakkan masyarakat melakukan PSN. Jumlah semua jumantik di wilayah
kerja Puskesmas Rawa Buntu adalah 266 orang. Jumlah jumantik masing-masing kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu yaitu 82 orang di Kelurahan
41
Buaran, 56 orang di Kelurahan Ciater, 47 orang di Kelurahan Rawa Mekar Jaya, dan 81 orang di Kelurahan Rawa Buntu.
5.2 Distribusi ABJ di Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016
Pada penelitian ini ABJ dihitung peneliti sendiri dengan melihat hasil pemantauan jentik oleh jumantik berdasarkan jumlah rumah atau bangunan yang
ditemukan jentik dan jumlah rumah atau bangunan yang diperiksa. Hasil perhitungan ABJ dikategorikan menjadi bebas jentik dan tidak bebas jentik. Hasil
analisis distribusi ABJ di wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 5.1:
Tabel 5. 1 Distribusi Frekuensi ABJ di wilayah Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016
ABJ N
Tidak Bebas 51
63,8
Bebas
29 36,2
Total 80
100
Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui bahwa wilayah kerja jumantik paling banyak pada kategori tidak bebas jentik yaitu 51 orang 63,8 dari 80 jumantik.
5.3 Distribusi Faktor Lingkungan Berdasarkan ABJ di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016
Faktor lingkungan pada penelitian ini dilihat dari keberadaan tempat pembuangan sampah sementara yang terbuka dan tempat pengepul barang bekas
42
yang berada di luar ruangan. Hasil penelitian ini disajikan pada tabel sebagai berikut:
1. Tempat Pembuangan Sementara TPS Terbuka berdasarkan Angka
Bebas Jentik ABJ
Keberadaan TPS terbuka dilihat berdasarkan ada atau tidaknya TPS terbuka pada masing-masing wilayah kerja jumantik. Hasil penelitian disajikan
pada grafik berikut :
Grafik 5. 1 Distribusi TPS Terbuka berdasarkan ABJ di Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016
Berdasarkan grafik 5.1 diketahui bahwa wilayah yang terdapat TPS terbuka pada wilayah kerja jumantik tidak bebas jentik lebih banyak daripada
wilayah yang tidak terdapat TPS yang terbuka yaitu sebesar 64,9.
64.9 60.9
35.1 39.1
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0 70.0
Ada Tidak Ada
Tidak Bebas Jentik Bebas Jentik
43
2. Tempat Pengepul Barang Bekas Berdasarkan Angka Bebas Jentik
ABJ
Keberadaan tempat pengepul barang berkas dilihat berdasarkan ada atau tidaknya tempat pengepul barang berkas di luar ruangan pada masing-masing
wilayah kerja jumantik. Hasil penelitian disajikan pada grafik berikut:
Grafik 5. 2 Distribusi Tempat Pengepul Barang Bekas berdasarkan ABJ di Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016
Berdasarkan grafik 5.2 diketahui bahwa wilayah yang terdapat tempat pengepul barang bekas terbuka lebih banyak memiliki tidak bebas jentik daripada
wilayah yang tidak terdapat tempat pengepul barang bekas terbuka yaitu 71,1.
71.1 57.1
28.9 42.9
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0 70.0
80.0
Ada Tidak Ada
Tidak Bebas Jentik Bebas Jentik
44
5.4 Distribusi Faktor Pemantauan Jentik Berkala PJB, Pemberian