Hubungan antara Faktor Pemantauan Jentik Berkala PJB, Pemberian

47

5.6 Hubungan antara Faktor Pemantauan Jentik Berkala PJB, Pemberian

Penyuluhan, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN oleh Jumantik dengan ABJ di Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016 Tabel 5. 4 Distribusi Jumantik berdasarkan Faktor Pemantauan Jentik Berkala PJB, Pemberian Penyuluhan, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN dan ABJ di Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2016 Variabel ABJ Total P value OR 95 CI Tidak Bebas Bebas n n n PJB Kurang Terlaksana 44 73,3 16 26,7 60 100 0,005 5,107 1,730-15,076 Terlaksana 7 35 13 65 20 100 Penyuluhan Tidak Ada 8 80,0 2 20,0 10 100 0,314 2,512 0,496-12,723 Ada 43 61,4 27 38,6 70 100 PSN Kurang Terlaksana 30 65,2 16 34,8 46 100 0,934 1,161 0,463-2,913 Terlaksana 21 61,8 13 38,2 34 100

1. Pemantauan Jentik Berkala PJB

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa jumantik yang variabel PJB kurang terlaksana dengan wilayah yang tidak bebas jentik ada 44 orang dari 60 jumantik 73,3 dan jumantik yang variabel PJB terlaksana dan wilayah yang tidak bebas jentik sebanyak 7 orang dari 20 jumantik 35. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square , didapatkan Pvalue sebesar 0,005 yang menyatakan bahwa pada alpha 5 terdapat hubungan antara PJB dengan ABJ di wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu tahun 2016. Analisis keeratan hubungan dua variabel didapatkan OR sebesar 5,107 95 CI; 1,730-15,076, artinya jumantik yang kegiatan PJB kurang terlaksana mempunyai peluang 48 5,107 kali untuk memiliki wilayah yang tidak bebas jentik daripada jumantik yang kegiatan PJB terlaksana.

2. Pemberian Penyuluhan

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa jumantik tidak memberikan penyuluhan dan memiliki wilayah yang tidak bebas jentik ada 8 orang dari 10 jumantik 80. Sedangkan jumantik yang memberikan penyuluhan dan memiliki wilayah yang tidak bebas jentik sebanyak 43 orang dari 31 jumantik 61,4. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapatkan Pvalue sebesar 0,314, artinya tidak terdapat hubungan antara pemberian penyuluhan dengan ABJ di wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu tahun 2016. Analisis keeratan hubungan dua variabel didapatkan OR sebesar 2,512 95 CI; 0,496-12,723, artinya jumantik yang kegiatan penyuluhan kurang terlaksana mempunyai peluang 2,512 kali untuk memiliki wilayah yang tidak bebas jentik daripada jumantik yang kegiatan penyuluhan terlaksana.

3. Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa jumantik berdasarkan variabel PSN kurang terlaksana dan wilayah yang tidak bebas jentik ada 30 orang dari 46 jumantik 65,2 dan jumantik berdasarkan variabel PSN terlaksana dan wilayah yang tidak bebas jentik sebanyak 21 orang dari 34 jumantik 61,8. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square , didapatkan Pvalue sebesar 0,934 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara kegiatan PSN dengan ABJ di wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu tahun 2016. Analisis keeratan hubungan dua variabel didapatkan OR sebesar 1,161 95 CI; 0,463- 49 2,913, artinya jumantik yang kegiatan PSN kurang terlaksana mempunyai peluang 1,161 kali untuk memiliki wilayah yang tidak bebas jentik daripada jumantik yang kegiatan PSN terlaksana.

5.7 Hubungan antara Faktor Internal Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi