Derajat Dehidrasi Diare : Epidemiologi Diare

berat. Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang, denyut nadi dan jantung bertambah cepat tetapi melemah, tekanan darah merendah, penderita lemah, kesadaran menurun, dan penderita sangat pucat. Berikut adalah tabel Derajat Dehidrasi menurut WHO: Tabel 2.2. Derajat Dehidrasi Batasan WHO World Health Organization 21 Tanda dan Gejala Dehidrasi ringan Dehidrasi sedang Dehidrasi berat Keadaan umum Denyut nadi Pernafasan Ubun-ubun Kelopak mata Air mata Selaput lendir Elastisitas kulit Air seni Sakit, gelisah, haus Normal: kurang dari 120menit Normal Normal Ada Ada Lembab Jika dicubit, segera kembali normal Normal Gelisah, ngantuk, rewel Cepat dan lemah: 120- 140menit Dalam tetapi capat Cekung Cekung Tidak ada Kering Lambat kembali normal Berkurang, berwarna tua Ngantuk, lemas, dingin, berkeringat, pucat, dapat pingsan Cepat, halus, kadang tidak teraba Dalam, cepat Sangat cekung Sangat cekung Sangat kering Sangat kering Sangat lambat kembali normal Tidak buang air seni

2.2.5. Derajat Dehidrasi Diare :

a. Diare tanpa Dehidrasi Kehilangan cairan 5 Berat Badan penderita diare. Tanda-tandanya: - Balita tetap aktif, - Memiliki keinginan untuk minum seperti biasa - Mata tidak cekung - Turgor kembali segera b. Diare Dehidrasi Ringan Sedang Universitas Sumatera Utara Kehilangan cairan 5 -10 Berat Badan penderita diare. Tanda-tandanya: - Gelisah atau rewel - Mata cekung - Ingin minum terusrasa haus meningkat - Turgor kembali lambat c. Diare Dehidrasi Berat Kehilangan carian 10 Berat Badan penderita diare. Tanda-tandanya: - Lesulunglai, tidak sadar - Mata cekung - Malas minum - Turgor kembali sangat lambat ≥ 2 detik

2.2.6. Epidemiologi Diare

Secara umum epidemiologi penyakit diare disebabkan oleh: a. Infeksi kuman-kuman penyakit seperti: bakteri, virus, parasit Kuman-kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui makananminuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita feces oral. Di dalam istilah bahasa Inggris disebutkan 5 F Feces, Flies, Food, Finger, Fomites siklus penyebaran penyakit diare bisa digambarkan sebagai berikut melalui: - Feces atau tinja - Flies atau lalat - Food atau makanan - Fomites atau peralatan makanan - Finger atau tangan jari tangan Universitas Sumatera Utara Dibawah ini beberapa contoh perilaku terjadinya penyebaran kuman yang menyebabkan penyakit diare: - Tidak memberikan ASI secara esklusif sampai 6 bulan kepada bayi - Memberikan MP ASI terlalu dini. Memberi MP ASI terlalu dini mempercepat bayi kontak terhadap kuman - Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit diare karena sangat sulit membersihkan botol dan juga kualitas air di beberapa wilayah Indonesia juga sudah terkontaminasi kuman-kuman penyakit seperti bakteri E. coli - Menyimpan makanan pada suhu kamar dan tidak ditutup dengan baik - Minum airmenggunakan air yang tercemar - Tidak mencuci tangan dengan baik setelah buang air besar atau setelah membersihkan BAB anak - Membuang tinja termasuk tinja bayi sembarangan. b. Penurunan daya tahan tubuh - Tidak memberikan ASI kepada bayi sampai usia 2 tahun atau lebih karena di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit - Kurang gizimalnutrisi terutama anak yang kurang gizi akan mudah terkena diare - ImunodefisiensiImunosupresi, terinfeksi oleh virus seperti campak, AIDS - Secara proporsional, balita lebih sering terkena diare 55. Universitas Sumatera Utara c. Faktor lingkungan dan perilaku Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utama dari kontaminasi air atau tinja berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat.

2.2.7. Pencegahan Dehidrasi

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian ISPA pada Bayi Usia 0-12 Bulan

0 62 71

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAPPERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Tidak Asi Eksklusif Terhadapperkembangan Anak Usia 3-12 Bulan.

0 2 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU DESA WEDOMARTANI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK II

0 0 6

KUESIONER HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 2.1.1. Defenisi 2.1.1.1. Defenisi ASI - Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas TerjunKecamatan Medan Marelan Tahun 2014

0 0 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas TerjunKecamatan Medan Marelan Tahun 2014

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 7-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 7-12 Bulan di Wila

0 0 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS PLAJU PALEMBANG

0 0 18