Tabel 4.9. Distribusi Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan
Marelan Tahun 2014
Jenis kelamin
anak
Diare Tidak
diare Jumlah
ᵡ
2
p RPCI=95
f f
f Laki-laki
perempuan 33
31 56,9
66,0 25
16 43,1
34,0 58
47 100
100 0,896 0,344
0,863 0,637– 1,169
Dari Tabel 4.9. di atas dapat diketahui bahwa pada variabel jenis kelamin, dari 58 orang anak yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 33 anak 56,9 diantaranya
menderita diare dan sebanyak 25 anak 43,1 tidak menderita diare, sedangkan dari 47 orang anak yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 31 anak 66,0
menderita diare dan 16 anak 34,0 tidak menderita diare. Berdasarkan hasil analisis statistik uji Chi Square diperoleh nilai p=0,344
p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian diare pada anak usia 12-24 bulan.
4.3.6. Hubungan Pemberian Makanan Tambahan dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan
Berikut adalah Tabel distribusi hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan kejadian diare pada anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Terjun
Kecamatan Medan Marelan.
Tabel 4.10. Distribusi Hubungan Pemberian Tambahan Makanan dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Puskesmas Terjun
Kecamatan Medan Marelan Tahun 2014
Pemberian Makanan
Tambahan
Diare Tidak
diare Jumlah
ᵡ
2
p RPCI=95
f f
f Tidak Baik
≤6 bulan Baik
6 bulan
62 2
80,5 7,1
15 26
19,5 92,9
77 28
100 100
46,450 0,001
11,273 2,952– 43,051
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.10. di atas dapat diketahui bahwa pada variabel pemberian makanan tambahan PMT, dari 77 orang anak yang diberikan makanan tambahan
≤6 bulan sebanyak 62 anak 80,5 menderita diare dan 15 anak 19,5 tidak
menderita diare, sedangkan dari 28 orang anak yang diberikan makanan tambahan 6 bulan, sebanyak 2 anak 7,1 diantaranya menderita diare dan sebanyak 26 anak
92,9 tidak menderita diare. Berdasarkan hasil analisis statistik uji Chi Square diperoleh nilai p=0,001
p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pemberian makanan tambahan PMT dengan kejadian diare pada anak usia 12-24 bulan. Ratio prevalence
diare pada kategori pemberian PMT ≤6 bulan dan 6 bulan adalah 11,273 95
CI=2,952-43,051. Artinya anak yang diberi PMT ≤6 bulan memiliki kemungkinan
resiko 11,273 kali lebih besar mengalami diare dibandingkan dengan anak yang diberi PMT 6 bulan.
4.3.7. Hubungan Kelengkapan Imunisasi dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan.
Berikut adalah Tabel distribusi hubungan antara kelengkapan imunisasi dengan kejadian diare pada anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Terjun Kecamatan
Medan Marelan.
Tabel 4.11. Distribusi Hubungan Kelengkapan Imunisasi dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Puskesmas Terjun
Kecamatan Medan Marelan Tahun 2014
Kelengkapan imunisasi
Diare Tidak
diare Jumlah
ᵡ
2
p RPCI=95
f F
f Tidak Lengkap
Lengkap 16
48 84,2
55,8 3
38 15,8
44,2 19
86 100
100 5,272
0,022 1,509 1,151–
1,978
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.11. di atas dapat diketahui bahwa pada variabel kelengkapan imunisasi ,
dari 19 orang anak yang mendapatkan imunisasi tidak lengkap sebanyak 16 anak 84,2 menderita diare dan 3 anak 15,8 tidak menderita diare,
sedangkan dari 86 orang anak yang mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 48 anak 55,8 diantaranya menderita diare dan sebanyak 38 anak 44,2 tidak
menderita diare. Berdasarkan hasil analisis statistik uji Chi Square diperoleh nilai p=0,022
p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna kelengkapan imunisasi dengan kejadian diare pada anak usia 12-24 bulan. Ratio prevalence diare pada kategori
imunisasi lengkap dan tidak lengkap adalah 1,509 95 CI=1,151-1,978. Artinya anak yang mendapat imunisasi tidak lengkap memiliki kemungkinan resiko 1,509 kali
lebih besar mengalami diare dibandingkan dengan anak yang mendapat imunisasi lengkap.
4.3.8. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan