2.2. Diare
2.2.1. Defenisi Diare
Diare menurut Depkes adalah suatu keadaan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari disertai dengan
konsistensi tinja yang lembek-cair dengan atau tanpa lendir dan darah selama 1 minggu. WHOUNICEF 1987 mendefinisikan diare akut sebagai kejadian akut dari
diare yang biasanya berlangsung selama 3 – 7 hari tetapi dapat pula berlangsung sampai 14 hari. Diare persisten adalah episode diare yang diperkirakan penyebabnya
adalah infeksi dan mulainya sebagai diare akut tetapi berakhir lebih dari 14 hari, serta kondisi ini menyebabkan malnutrisi dan berisiko tinggi menyebabkan kematian.
20
Anak yang menderita kurang gizi mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menderita penyakit infeksi, terutama penyakit diare. Diare dapat dengan cepat
menurunkan tingkat gizi anak, karena kebiasaan ibu-ibu sewaktu anak diare menghentikan pemberian air susu ibu ASI ataupun makanan lain semasa anak
masih diare hal ini akan memperburuk gizi anak. Pada usia 6 bulan sampai 12 bulan, anak mulai mendapat makanan tambahan
seperti makanan pendamping air susu ibu, sehingga kemungkinan termakan makanan yang sudah terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit diare menjadi lebih
besar. Selain itu anak juga sudah mampu bergerak kesana kemari sehingga pada usia ini anak senang sekali memasukkan sesuatu kedalam mulutnya.
Pencernaan memiliki mekanisme metabolisme dan cara yang ampuh untuk menghancurkan makanan, sekaligus menangkal bakteri yang menyerang lambung.
Dalam kondisi normal, segala macam bakteri dapat dibunuh atau dikeluarkan oleh
Universitas Sumatera Utara
tubuh lewat tinja. Namun pada kondisi tubuh yang menurun, bakteri tidak bisa dilumpuhkan dan tinggal didalam lambung. Jika terjadi hal demikian, akan timbul
berbagai macam penyakit, termasuk diare.
2.2.2. Penyebab Diare
21
Diare disebabkan oleh faktor infeksi, malabsorpsi gangguan penyerapan zat gizi, makanan dan faktor psikologis.
a. Faktor infeksi Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada anak.
Jenis jenis infeksi yang umumnya menyerang adalah sebagai berikut: 1. Infeksi bakteri oleh E. coli, Salmonella, Vibrio cholera dan serangan
bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan bersifat patogenik. 2. Infeksi basil disentri.
3. Infeksi virus enterovirus dan adenovirus. 4. Infeksi parasit oleh cacing.
5. Infeksi jamur candidiasis. 6. Infeksi akibat organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang
tenggorokan. 7. Keracunan makanan.
b. Faktor Malabsorpsi 1. Malabsorpsi karbohidrat
Pada bayi, kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula dapat menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit di
daerah perut. Jika sering terkena diare ini maka pertumbuhan anak akan terganggu.
Universitas Sumatera Utara
2. Malabsorpsi Lemak. Dalam makanan terdapat lemak yang disebut triglyserida. Triglyserida
dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Diare dapat muncul karena lemak tidak terserap dengan baik.
Gejalanya adalah tinja yang mengandung lemak. c. Faktor Makanan
Makanan yang dapat mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, mentah atau kurang matang.
d. Faktor Psikologis Rasa takut, cemas dan tegang jika terjadi pada anak dapat menyebabkan
terjadinya diare.
2.2.3. Jenis Diare