Jenis Penelitian Defenisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan desain cross sectional, yaitu data pada variable bebas faktor resiko dan variable terikat efek dikumpulkan pada waktu bersamaan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan dengan pertimbangan bahwa belum pernah dilakukannya penelitian tersebut di puskesmas Terjun, dan kasus diare menempati urutan pertama dalam 10 penyakit terbesar.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2014 sampai Januari 2015. Penelitian dimulai dengan melakukan pengajuan judul proposal, penelusuran kepustakaan, survei pendahuluan, penyusunan proposal, penelitian dan analisa data serta penyusunan laporan akhir penelitian.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang berusia 12-24 bulan di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Lameshow: n = [ Z α √P o Q o + Z β √P a Q a ] 2 P a – P o 2 Dengan, n = Besar sampel minimal Zα = tingkat kemaknaan 1.96 dengan derajat kepercayaan 5 P o = proporsi anak yang diare dari kepustakaan 24 yaitu 32 0,32 Q o = 1-P o proporsi anak yang tidak diare yaitu 1-0.32 = 0.68 P a = proporsi yang diharapkan yaitu 45 0.45 Q a = 1-P a =1-0.45 = 0.55 Z β = power yaitu 0.842 Berdasarkan rumus besar sampel minimal diatas, maka : n = [ Z α √P o Q o + Z β √P a Q a ] 2 P a – P o 2 n = [ 1.96 √0.320.68 + 0.842√0.450.55] 2 0.45 - 0.32 2 n = [ 0.914 +0.418] 2 0.13 2 n = 1.7742 0.0169 n = 105 Universitas Sumatera Utara

3.3.2.1. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental sampling yaitu sampel diperoleh secara kebetulan dari orang tua ibu anak sebagai responden yang datang ke Puskesmas Terjun kecamatan Medan Marelan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap ibu yang menjadi responden dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tentang karakteristik Ibu, karakteristik anak, pemberian ASI eksklusif dan kejadian diare.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari Puskesmas Terjun berupa: data status pasien, jumlah penduduk, dan deskripsi wilayah keadaan geografis wilayah kerja Puskesmas Terjun. 3.5. Instrument Penelitian Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui karakteristik ibu, karakteristik bayi, pemberian ASI eksklusif dan kejadian diare.

3.6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS Statistical Package for the Social Science melalui tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Jenis analisis yang dilakukan adalah: Universitas Sumatera Utara

3.6.1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.

3.6.2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Pengukuran Ratio Prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus RP = AA+B : CC+D Keterangan : AA+B : proporsi subjek yang mempunyai faktor yang berhubungan dengan kejadian diare. CC+D : proporsi subjek yang mempunyai faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian diare.

3.7. Defenisi Operasional

Pemberian ASI Eksklusif : ASI yang diberikan pada bayi usia 0-6 bulan tanpa diberi tambahan cairan lain dan makanan padat kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan. Dikategorikan menjadi diberikan ASI Eksklusif dan tidak ASI Eksklusif. Umur bayi : dihitung berdasarkan tanggal lahir yang tercantum di KMS kartu menuju sehat atau berdasarkan laporan, dinyatakan dalam satuan bulan. Digolongkan menjadi: 18 bulan dan ≥18 bulan. Jenis kelamin : pertanda gender seseorang yaitu laki-laki dan perempuan. Universitas Sumatera Utara Umur ibu : Kurun waktu yang dihitung dalam tahun sejak dilahirkan sampai ulang tahun terakhir, digolongkan menjadi 35 tahun dan ≥35 tahun. Pendidikan : pendidikan terakhir yang pernah dijalani ibu, digolongkan menjadi : Rendah Tidak tamat SD, tamat SD, SMP dan Tinggi SMA, Akademi, S1S2S3 Pekerjaan : Kegiatan ibu yang dilakukan didalam atau di luar rumah untuk membantu penghasilan keluarga, digolongkan menjadi : Bekerja PNS, pegawai swasta wiraaswasta, petani, dan Tidak bekerja. Pengetahuan : Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu berkenaan dengan ASI Eksklusif dan Kejadian diare, dikatakan pengetahuan “kurang”, jika skor 70, dan “baik”, jika skor ≥70. Pemberian Makanan Tambahan : pemberian makanan selain ASI kepada bayianak pada usia 6 bulan – 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Dikategorikan menjadi : Baik, apabila memberikan makanan tambahan pada usia 6 bulan dan Tidak baik, apabila memberikan makanan tambahan pada usia ≤6 bulan. Kelengkapan Imunisasi : imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah yang meliputi BCG Bacillus Calmete Guerin, DPT Dipteri Pertusis Tetanus, polio, campak, dan hepatitis B yang diberikan pada bayi dari saat lahir hingga berumur 1 tahun. dikategorikan menjadi: Lengkap apabila imunisasi dasar yang diberikan pada bayi dari saat lahir hingga berumur 1 tahun diberikan lengkap dan Tidak lengkap apabila imunisasi dasar yang diberikan pada bayi dari saat lahir hingga berumur 1 tahun diberikan tidak lengkap. Universitas Sumatera Utara Kejadian diare : Jumlah kejadian diare yang ditandai meningkatnya frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari disertai dengan konsistensi tinja yang lembek-cair dengan atau tanpa lendir dan darah selama 1 minggu. Digolongkan menjadi diare dan tidak diare.

3.8. Aspek Pengukuran

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian ISPA pada Bayi Usia 0-12 Bulan

0 62 71

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAPPERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Tidak Asi Eksklusif Terhadapperkembangan Anak Usia 3-12 Bulan.

0 2 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU DESA WEDOMARTANI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK II

0 0 6

KUESIONER HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 2.1.1. Defenisi 2.1.1.1. Defenisi ASI - Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas TerjunKecamatan Medan Marelan Tahun 2014

0 0 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas TerjunKecamatan Medan Marelan Tahun 2014

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 7-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 7-12 Bulan di Wila

0 0 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS PLAJU PALEMBANG

0 0 18