2. Malabsorpsi Lemak. Dalam makanan terdapat lemak yang disebut triglyserida. Triglyserida
dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Diare dapat muncul karena lemak tidak terserap dengan baik.
Gejalanya adalah tinja yang mengandung lemak. c. Faktor Makanan
Makanan yang dapat mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, mentah atau kurang matang.
d. Faktor Psikologis Rasa takut, cemas dan tegang jika terjadi pada anak dapat menyebabkan
terjadinya diare.
2.2.3. Jenis Diare
a. Diare Akut Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu tetapi gejalanya dapat
menjadi berat. Penyebabnya adalah sebagai berikut: - Gangguan jasad renik atau bakteri yang masuk kedalam usus halus
- Bakteri yang berkembang pesat didalam usus - Racun yang dikeluarkan oleh bakteri
- Kelebihan cairan usus akibat racun b. Diare Kronik atau persisten
Pada diare kronik, kejadiannya lebih kompleks. Berikut adalah beberapa faktor yang menimbulkannya, terutama jika sering berulang pada anak:
- Gangguan bakteri, jamur dan parasit
Universitas Sumatera Utara
- Malabsorpsi kalori - Malabsorpsi lemak
2.2.4. Gejala dan Akibat Diare
a. Gejala Gejala pada bayi akibat terjadinya diare adalah:
- Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah. - Tinja bayi menjadi encer, berlendir, atau berdarah.
- Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu. - Anus bayi menjadi lecet
- Gangguan gizi akibat intake asupan makanan yang kurang. - Muntah sebelum atau sesudah diare.
- Dehidrasi. b. Akibat Diare
Bila penderita telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka akan tampak gejala dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
metabolisme tubuh, dan dapat menyebabkan kematian pada bayi karena kekurangan cairan. Banyak yang menganggap bahwa pengeluaran cairan adalah hal biasa dalam
diare, namun akibatnya dapat berbahaya. Kehilangan cairan tubuh sebanyak 10 saja sudah membahayakan jiwa. Pada bayi, keadaan ini dapat mengakibatkan kematian
setelah sakit selama 2-3 hari. Dehidrasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi
sedang, dan dehidrasi berat. Disebut dehidrasi ringan jika cairan tubuh yang hilang sebanyak 5. Jika cairan tubuh yang hilang sudah lebih dari 10 disebut dehidrasi
Universitas Sumatera Utara
berat. Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang, denyut nadi dan jantung bertambah cepat tetapi melemah, tekanan darah merendah, penderita lemah,
kesadaran menurun, dan penderita sangat pucat. Berikut adalah tabel Derajat Dehidrasi menurut WHO:
Tabel 2.2. Derajat Dehidrasi Batasan WHO World Health Organization
21
Tanda dan Gejala Dehidrasi ringan Dehidrasi sedang Dehidrasi berat
Keadaan umum Denyut nadi
Pernafasan Ubun-ubun
Kelopak mata Air mata
Selaput lendir Elastisitas kulit
Air seni Sakit, gelisah,
haus Normal: kurang
dari 120menit Normal
Normal Ada
Ada Lembab
Jika dicubit, segera kembali
normal Normal
Gelisah, ngantuk, rewel
Cepat dan lemah: 120- 140menit
Dalam tetapi capat Cekung
Cekung Tidak ada
Kering Lambat kembali
normal Berkurang, berwarna
tua Ngantuk, lemas,
dingin, berkeringat,
pucat, dapat pingsan
Cepat, halus, kadang tidak
teraba Dalam, cepat
Sangat cekung Sangat cekung
Sangat kering Sangat kering
Sangat lambat kembali normal
Tidak buang air seni
2.2.5. Derajat Dehidrasi Diare :