Tinjauan Pemahaman Nilai-nilai Nasionalisme 1. Pemahaman

14 Dari pemaparan tentang ciri-ciri pemahaman tersebut, maka peneliti menyimpulkan karakteristik ketika seorang individu memiliki pemahaman adalah sebagai berikut : 1 Individu mampu mengemukakan gagasannya terhadap pengetahuan yang telah diperoleh 2 Individu mampu menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh 3 Individu mampu mengambil keputusan dalam menghadapi masalah yang dilandasi oleh pemahamannnya.

2. Nilai

a. Pengertian Nilai Nilai merupakan faktor pendorong bagi manusia yang saling berkaitan untuk bertingkah laku dan mencapai kepuasan tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Nilai dikatakan sebagai ukuran sikap dan perasaan seseorang atau kelompok yang berhubungan dengan keadaan baik buruk, benar salah atau suka terhadap suatu obyek baik material maupun non-material Abdulsyani, 2012 : 49. Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat, dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang Sutarjo Adisusilo, 2013 : 56. Eyre dan Linda 1995 menyebutkan bahwa 15 nilai yang benar dan diterima secara universal adalah nilai yang menghasilkan suatu perilaku yang berdampak positif, baik bagi yang menjalankan maupun bagi orang lain Heri Gunawan, 2012 : 31 Menurut Clyde Kluckhohn dalam Mohamad Mustari, 2014 : x nilai merupakan standar yang waktunya cenderung lama yang mengatur sistem tindakan. Nilai juga merupakan keutamaan preference yaitu sesuatu yang disukai baik mengenai hubungan social maupun mengenai cita-cita serta usaha untuk mencapainya. Sementara itu Kirschenbaum 1995 menyatakan bahwa realisasi nilai memberikan pembekalan berbagai hal yaitu: mengenal diri sendiri perasaan, keyakinan dan prioritas, self ssteem menghargai diri sendiri, kemampuan menentukan tujuan, kecakapan berpikir berpikir kritis, berpikir kreatif, kecakapan membuat keputusan, kecakapan komunikasi, kecakapan sosial dan pengetahuan tentang dunia Rukiyati, tanpa tahun : 2. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan suatu hal yang dianggap baik dan benar bagi sekelompok orang dan dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Nilai sebagai daya dorong atau prinsip dalam pedoman kehidupan memiliki pengaruh dalam mengatur pola tingkah laku dalam kehidupan seseorang. 16 b. Fungsi Nilai Menurut Huky Abdulsyani, 2012 : 53 –54 terdapat beberapa fungsi umum dari nilai – nilai sosial, yaitu : 1 Nilai dipakai untuk menetapkan harga sosial dari pribadi dan kelompok dengan memungkinkan sistem stratifikasi secara menyeluruh pada setiap masyarakat. 2 Nilai – nilai membentuk cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal dalam masyarakat. 3 Nilai – nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan – peranan sosialnya. 4 Nilai berfungsi sebagai alat pengawas dengan menekan manusia untuk berbuat baik. 5 Nilai dapat berfungsi sebagai alat solodaritas di kalangan anggota masyarakat. c. Jenis Nilai Notonegoro mengungkapkan bahwa terdapat tiga nilai yang perlu diperhatikan serta menjadi pegangan masyarakat Indonesia, yaitu : 1 Nilai materiil adalah segala sesuatu yang berguna bagi unsur kehidupan manusia. 2 Nilai vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan atau aktifitas sehari-hari. 17 3 Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia Sajarkawi, 2006 : 31.

3. Nasionalisme

a. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme ditinjau secara epistemilogis berasal dari bahasa Latin nation yang berarti bangsa. Pengertian bangsa adalah suatu solidaritas yang besar yang terbentuk oleh perasaan yang timbul sebagai akibat pengorbanan-pengorbanan yang telah dibuat dan yang dalam masa depan bersedia dibuat lagi. Nasionalisme merupakan gejala sosio-politik yang berkembang secara dialektik, berakar di masa silam serta tumbuh dan berkembang sehingga terwujud semangat persatuan dengan dasar cita-cita hidup bersama dalam satu Negara nasional Sunarso, 2006 : 36. Menurut Greenfeld dan Chirot Rusli Karim dalam Sunarso, 2006 : 36, nasionalisme mengacu pada seperangkat gagasan dan sentimen yang membentuk kerangka konseptual tentang identitas nasional yang sering hadir bersama dengan berbagai identitas lain seperti okupasi, agama, suku, bahasa, wilayah, kelas, gender, dan lain-lain. Selain itu nasionalisme juga dapat diartikan sebagai perpaduan dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya ancaman terhadap keutuhan bangsa akan dapat terhindarkan.