12 pengrusakan lingkungan hidup serta kepemilikan tanahlahan perkebunan
maupun pencurian hasil laut. Dalam Rencana Kerja Kapolres Kobar, Kotawaringin Barat memiliki 5
jenis kekayaan alam, yaitu: a.
Hutan produktif berupa kayu, rotan, getah nyatuh dan kulit kayu gembor dan menjadi komoditi utama export ke luar negeri yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum.. b.
Hutan lindung berupa Taman Nasional Tanjung Puting, yang memiliki spesies langka Orangutan Pongo pigmens, bekantan dan berbagai jenis
burung dan serangga. c.
Tambang berupa pasir kwarsa, kaolin, dan batu bara namun belum dieksploitasi, sedangkan emas sudah dieksploitasi.
d. Lahan perkebunan berupa padi, lada dan karet adalah hasil
pertanianperkebunan masyarakat, sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit sudah diusahakan secara besar oleh investor yang melaksanakan
kemitraan dengan penduduk lokal dan sebagian telah dapat dipanen walau belum maksimal.
e. Perikanan berupa kekayaan laut dan tambak udang dan ikan.
4. Tempat Wisata
Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki aneka pariwisata potensial mulai dari hutan, sungai, danau, pesisir, budaya hingga kehidupan sehari-hari
di tepian sungai. Pantai Bugamraya merupakan salah satu daya tarik dari pengembangan wisata pesisir di Kalimantan, dan secara geografis terletak di
13 depan Taman Nasional Tanjung Putting dimana berbagai obyek-obyek wisata
yang indah seperti Pantai Kubu, Pantai Tanjung Keluang, Pantai Tanjung Penghujan, Pantai Keraya dan sekelompok pulau-pulau kecil yang dikenal
dengan nama Gosong Senggoro.
5. Budaya dan Seni
Kebudayaan akhirnya menjadi sedemikian rupa penuh dengan aneka warna yang disebabkan oleh banyaknya suku yang berpindah ke daerah ini,
suku Dayak memiliki alam budaya sendiri sementara bagi suku pendatang yang kemudian sekarang menjadi penduduk lokal membawa serta budaya
pesisir dimana lebih banyak dipengaruhi oleh budaya melayu. Tarian yang sering digunakan dalam setiap acara adalah Tarian Japen, Tarian Giring-
giring, Tarian Dayak, dan Tarian Rumpak Kutamara.
B. POTENSI PARIWISATA
Suatu daerah mungkin sekali memiliki “daya tarik” yang menjadi magnet yang menyebabkan orang tertarik mengunjungi daerah tersebut. Obyek yang
menjadi unsur daya tarik kedatangan wisatawan disuatu daerah tujuan wisata dapat berupa potensi alam, potensi hasil akal budi manusia, seperti seni-budaya
masyarakat yang unik, ataupun potensi-potensi yang menjadi daya tarik wisata yang kuat.
Sebuah obyek wisata yang menjadi tujuan wisata merupakan tempat yang memiliki daya tarik wisata atau bisa disebut atraksi wisata. Menurut Suryadana
2009, atraksi wisata Tourist attractions adalah segala sesuatu tempatarea, fasilitas wisata, aktivitas wisata atau ciri-cirifenomena yang spesifik yang
memiliki suatu karakteristik tertentu yang dapat menarik atau ditujukan untuk