atau pada kulit. Leukemia juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, ginjal, paru-paru, atau bagian lain dari tubuh Chandrayani, 2010.
2.1.7 Diagnosis Leukemia
Pemeriksaan darah rutin seperti hitung jenis darah komplit memberikan bukti bahwa seseorang menderita leukemia. Jumlah total sel darah putih bisa
berkurang, normal atau bertambah tetapi jumlah sel darah putih yang belum matang sel blast terlihat dalam contoh darah yang diperiksa di bawah
mikroskop. Biopsi sumsum tulang hampir selalu dilakukan untuk memperkuat
diagnosis dan menentukan jenis leukemia. Leukemia akut didiagnosa melalui beberapa alat, seperti :
a. Pemeriksaan morfologi, darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi
sumsum tulang b.
Pewarnaan sitokimia c.
Immunofenotipe d.
Sitogenetika e.
Diagnostik molekuler
2.1.8 Penanganan dan Pengobatan Leukemia
Penanganan dan pengobatan Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan
dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara salah satu ataupun gabungan dari beberapa metode, seperti:
a. Kemoterapi
b. Terapi radiasi
c. Transplantasi sumsum tulang
Tujuan pengobatan adalah mencapai kesembuhan total dengan menghancurkan sel-sel leukemia sehingga sel normal bias tumbuh kembali di
dalam sumsum tulang. Penderita yang menjalani kemoterapi perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung kepada
respon yang ditunjukkan oleh sumsum tulang belakang. Sebelum sumsum tulang kembali berfungsi normal, penderita mungkin memerlukan :
a. Transfusi sel darah merahuntuk mengatasi anemia
b. Transfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan
c. Antibiotik untuk mengatasi infeksi
Beberapa kombinasi dari obat kemoterapi sering digunakan dan dosisnya diulang elama beberpa hari atau beberapa minggu. Suatu kombinasi terdiri dari
prednisone per-oral dan dosis mingguan dari vinkristin dengan antrasiklin atau asparaginase intravena. Untuk mengatasi sel leukemia di otak, biasanya diberikan
suntikan metotreksat langsung ke dalam cairan spinal dan terapi penyinaran ke otak. Beberapa minggu atau beberapa bulan setelah pengobatan awal yang intensif
untuk menghancurkan sel leukemia, diberikan kemoterapi konsolidasi dan kemoterapi rehabilitasi untuk menghancurkan sisa-sisa sel leukemik dalam tubuh
penderita. Proses pengobatan bisa berlangsung selama 2-3 tahun Yayan, 2010.
2.1.9 Prognosis Leukemia