sampel 25,8 tidak menggunakan insektisida rumah tangga, dari 31 sampel kontrol 13 sampel 41,9 menggunakan insektisida rumah tangga dan 18 sampel
58,1 tidak menggunakan insektisida rumah tangga. Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai
p value 0,010 α 0,05, yang artinya ada hubungan antara pemakaian insektisida rumah tangga dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah
Odd Ratio OR sebesar 0,251. Hal ini berarti orang yang menggunakan insektisida rumah tangga memiliki peluang 0,251 kali lebih besar untuk anak
menderita leukemia dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan insektisida rumah tangga. Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95 CI 95
Confidence Interval sebesar 0,086-0,736, yang artinya ada hubungan yang kuat antara penggunaan insektisida rumah tangga dengan kejadian leukemia anak.
4.2.2.10. Hubungan antara Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian
Leukemia Anak Tabel 4.21.
Tabulasi Silang antara Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian Leukemia Anak
Perilaku Merokok Orang
Tua Kejadian Leukemia
Anak Total
p value
OR 95 CI Kasus
Kontrol N
N N
Merokok 24
77, 4
9 29,0
29 100
0,000 0,11
9 0,038-
0,375 Tidak Merokok
7 22,
6 22
71,0 33
100 Jumlah
31 50
31 50
62 100
Berdasarkan tabel 4.21 dapat diperoleh informasi dari 31 sampel kasus sebanyak 24 sampel 77,4 mempunyai orang tua dengan perilaku merokok dan
7 sampel 22,6 tidak mempunyai orang tua dengan perilaku merokok, dari 31
sampel kontrol 9 sampel 29,0 mempunyai orang tua dengan perilaku merokok dan 22 sampel 71,0 tidak mempunyai orang tua dengan perilaku merokok.
Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,000 α 0,05, yang artinya ada hubungan antara perilaku merokok
dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah Odd Ratio OR sebesar 0,119. Hal ini berarti anak dengan orang tua memiliki perilaku orang
tua merokok memiliki peluang 0,119 kali lebih besar untuk menderita leukemia dibandingkan dengan anak dengan orang tua tidak memiliki perilaku merokok.
Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95 CI 95 Confidence Interval sebesar 0,038-0,375, yang artinya ada hubungan yang kuat antara perilaku orang tua
merokok dengan kejadian leukemia anak.
58
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
5.1.1. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Leukemia Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 38 61,3 dan perempuan berjumlah 24 38,7.
Hasil analisis dari uji chi square diperoleh nilai p 0,602 α 0,05. Sehingga Ho
diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada hubungan antara jenis kelamin anak dengan kejadian leukemia anak di Yayasan Hematologi Yasmia Semarang.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari M. Telvik Dorak, et al. 2006 menyatakan bahwa risiko menderita leukemia anak pada anak yang
berjenis kelamin laki-laki mempunyai risiko 3,05 lebih besar untuk terkena leukemia anak, bila dibandingkan dengan anak yang berjenis kelamin perempuan.
Hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah sampel yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 38 anak 61,3 tidak berbeda jauh dari sampel yang berjenis
perempuan dengan jumlah 24 anak 38,7.
5.1.2. Hubungan antara Urutan Lahir Anak dengan Kejadian Leukemia
Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel dengan urutan lahir pertama berjumlah 31 50, urutan lahir kedua berjumlah 12 19,4, dan
urutan lahir ketiga berjumlah 19 30,6. Hasil analisis dari uji chi square diperoleh nilai p 0,958
α 0,05. Sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang