berarti tidak ada hubungan antara urutan lahir anak dengan kejadian leukemia anak di Yayasan Hematologi Yasmia Semarang.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Julie V.B. et al. 2011 menyatakan bahwa risiko menderita leukemia anak pada anak dengan
kategori anak pertama dalam keluarga mempunyai risiko 0,87 lebih besar untuk terkena leukemia anak, bila dibandingkan dengan anak tidak dengan kategori anak
pertama. Hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah sampel disetiap kategori untuk variabel urutan lahir tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, dimana anak
yang memiliki urutan lahir pertama berjumlah 31 anak 50, anak yang memiliki urutan lahir kedua berjumlah 12 anak 19,4, dan anak yang memiliki urutan
lahir ketiga berjumlah 19 anak 30,6.
5.1.3. Hubungan antara Berat Anak Lahir dengan Kejadian Leukemia
Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel dengan berat lahir 2500 gram berjumlah 11 17,7, berat lahir 2500-3400 gram berjumlah
32 51,6, dan berat lahir ≥ 3500 gram berjumlah 19 30,7. Hasil analisis dari uji chi square
diperoleh nilai p 0,009 α 0,05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti a
da hubungan antara berat lahir anak ≥ 3500 gram dengan kejadian leukemia anak di Yayasan Hematologi Yasmia Semarang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Paulina K. Bangun, et al 2013 menyatakan bahwa risiko menderita leukemia anak pada
anak dengan berat bayi lahir ≥ 3500 gram mempunyai risiko 8,99 lebih besar untuk terkena leukemia anak, bila dibandingkan dengan anak tidak dengan berat
bayi lahir ≤ 3500 gram. Hal ini dipengaruhi dari karakteristik sampel yang lebih didominasi ole
h anak dengan berat lahir ≥ 3500 gram yang berjumlah 19 anak 30,7, sedangkan anak dengan berat lahir 2500 gram hanya berjumlah 11
anak 17,7.
5.1.4. Hubungan antara Usia Ibu saat Mengandung Anak dengan Kejadian
Leukemia Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel dengan usia ibu saat mengandung anak ≤ 20 tahun berjumlah 0 0, usia 20-34 tahun
berjumlah 49 79, dan usia ≥ 35 tahun berjumlah 13 21. Hasil analisis dari uji chi square
diperoleh nilai p 0,755 α 0,05. Sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada hubungan antara usia ibu saat mengandung anak
dengan kejadian leukemia anak di Yayasan Hematologi Yasmia Semarang. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Paulina K.
Bangun, et al 2013 menyatakan bahwa risiko menderita leukemia anak pada anak dengan usia ibu saat mengandung anak ≥ 35 tahun mempunyai risiko 1,5
lebih besar untuk terkena leukemia anak, bila dibandingkan anak dengan usia ibu saat mengandung anak ≤ 35 tahun. Hal ini dipengaruhi dari karakteristik sampel
yang didominasi oleh sampel dengan usia ibu saat mengandung pada usia 20-34 tahun yang berjumlah 49 orang 79, dimana ibu yang mengandung pada usia
tersebut dimungkinkan tidak memiliki risiko yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
5.1.5. Hubungan antara Usia Ayah saat Ibu Mengandung Anak dengan