Teknik Analisis Data Gambaran Umum

dan apakah data sudah optimal untuk dianalisis lebih lanjut. Semua variabel dianalisa untuk mendeskripsikan tiap-tiap variabel yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. 3.8.3.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Soekidjo, 2005. Analisis ini digunakan untuk faktor antar variabel bebas dengan variabel terikat secara sendiri- sendiri. Analisis menggunakan uji chi square dengan menggunakan α = 0,05 dan Confidence Interval CI sebesar 95. Estimasi besar sampel dihitung dengan menggunakan odd ratio OR. Dalam penelitian ini, uji chi square digunakan sebagai uji dependensi untuk menguji hipotesis, mengenai ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Sugiyono, 2012.

3.9 Teknik Analisis Data

Berdasarkan sifat data, teknik analisis dapat dibedakan menjadi dua, yakni 1 teknik analisis kualitatif dan 2 teknik analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif, dimana teknik ini disebut juga teknik statistik, yang digunakan untuk mengolah data berupa angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil dari konvensi ini lebih banyak digunakan dalam penelitian karena menghasilkan kesimpulan yang lebih tepat dibandingkan dengan teknik analisis kuantitatif Soekidjo, 2005. 39 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum

Yayasan Hematologi Yasmia didirikan pada tanggal 15 Februari 1984. Semula bernama Yayasan Leukemia Semarang yang diprakarsai oleh Ibu Yetty Imam Soetarto dan disingkat Yasmia. Tujuan awal didirikannya Yasmia adalah membantu meningkatkan gizi bagi anak-anak penderita leukemia. Berjalannya waktu, Yasmia menetapkan untuk dapat memberikan bantuan lain berupa obat untuk anak-anak penderita leukemia dan penyakit kelainan darah lainnya. Mengingat yang dibantu bukan hanya penderita leukemia, namun juga membantu penderita kelainan darah yang lain seperti, thalassemia dan hemophilia, maka dilakukan perubahan nama dari Yasmia menjadi Yayasan Hematologi Yasmia. Yayasan Hematologi Yasmia merupakan salah satu Yayasan yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Yayasan tersebut menaungi penderita kelainan darah seperti leukemia, thalassemia, dan hemophilia. Yayasan Hematologi Yasmia dalam hal ini mempunyai beberapa peran yaitu memberikan kunjungan dan pendampingan terhadap orang tua dan penderita, memberikan informasi dan penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit yang sedang diderita oleh anaknya. Sehingga orang tua dapat lebih mengerti dan faham mengenai kondisi anaknya dan sebagai tindak lanjutnya dari pihak orang tua dapat memberikan pengawasan terhadap anak dalam berkegiatan sehari-hari ketika tidak sedang di rumah sakit untuk menjalani pengobatan, pengawasan terhadap beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi, dan pengawasan dalam pemenuhan zat gizi seimbang selama masa pengobatan dan masa pemulihan. Selain itu, Yayasan Hematologi Yasmia juga memiliki rumah singgah yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara pasien dan keluarganya. Tujuan didirikan rumah singgah adalah membantu para pasien yang membutuhkan tempat tinggal sementara khususnya untuk pasien yang berasal dari luar Kota Semarang selama dalam masa menanti jadwal pelaksanaan pengobatan selanjutnya, mengingat jeda waktu pengobatan pasien sebelum dan selanjutnya tidak terlalu lama yaitu 1 minggu. Sehingga jika pasien dipaksa untuk pulang ke rumah kemudian pergi ke rumah sakit lagi dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi tubuh pasien yang akan berakibat buruk pada pengobatan selanjutnya. Untuk biaya penginapan, pasien hanya dibebankan untuk membayar iuran wajib per hari yang jumlahnya 25.000 rupiahkamar. Untuk setiap kamar, dapat digunakan maksimal 2 orang. Mengingat harga obat pasien yang mahal, Yayasan Hematologi Yasmia mengeluarkan kebijakan berupa memberikan bantuan potongan harga untuk obat- obatan tertentu yang dikonsumsi pasien. Namun kebijakan tersebut hanya berlaku untuk obat yang didapatkan dari Yayasan Hematologi Yasmia. Dengan memberikan potongan harga sebesar 50, sehingga pasien hanya dibebankan untuk membayarkan 50 sisanya untuk mendapatkan obat tersebut. Obat tersebut sebelumnya dibeli oleh Yayasan Hematologi Yasmia dari distributor obat dengan harga normal kemudian diberikan kepada pasien dengan memberikan potongan harga sebesar 50. Berdasarkan data dari Yayasan Hematologi Yasmia 2015 bahwa jumlah pasien leukemia anak yang terdaftar dalam Yayasan Hematologi Yasmia mengalami tren yang fluktuatif bahkan meningkat dengan jumlah penderita dari tahun 2011 adalah 33 penderita, tahun 2012 sebesar 37 penderita, tahun 2013 sebesar 44 penderita, dan tahun 2014 sebesar 53 penderita. Menurut data di Yayasan Hematologi Yasmia dari bulan Januari hingga Maret 2015 penderita leukemia anak yang sudah terdaftar di Yayasan Hematologi Yasmia berjumlah 59 penderita dengan penderita leukemia anak yang bertempattinggal di Kota Semarang berjumlah 31 penderita dan 28 penderita bertempattinggal di luar Kota Semarang. Pasien yang bertempattinggal di luar Kota Semarang berasal dari berbagai daerah diantaranya, Kudus, Jepara, Demak, Pati, Rembang, Kendal, Salatiga, Batang, Pemalang, Tegal, Brebes, Medan, Jambi, Manado, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Bogor, dan Jakarta. Jumlah penderita laki-laki sebesar 36 anak dan perempuan sebesar 23 anak, untuk anak umur 0-5 tahun berjumlah 32 anak, umur 6-15 tahun 22 anak, dan umur 16-18 tahun 5 anak. Seluruh penderita yang tercatat merupakan pasien- pasien yang mendapatkan pengobatan dan perawatan intensif dari tenaga medis rumah sakit di Semarang, seperti RSUP. dr. Kariadi, RS. Elizabeth, dan RS. Telogorejo.

4.2. Hasil Penelitian