Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Paulina K. Bangun 2013 menyatakan bahwa risiko menderita leukemia anak pada anak terkena
paparan radiasi memiliki risiko 4,73 lebih besar untuk terkena leukemia anak, bila dibandingkan anak yang tidak terkena paparan radiasi. Hal ini disebabkan karena
responden yang di wawancarai lebih didominasi pada sampel yang tidak terpapar radiasi sutet yang berjumlah 58 anak 93,5 sedangkan anak yang terpapar
radiasi sutet berjumlah 4 anak 6,5. Hal tersebut dikarenakan lokasi tempat tinggal responden yang tidak terpapar radiasi sutet tidak berada di dalam satu
wilayah dengan sumber radiasi sutet.
5.1.9. Hubungan antara Penggunaan Insektisida Rumah Tangga dengan
Kejadian Leukemia Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel yang tidak menggunakan insektisida rumah tangga berjumlah 26 41,9, dan menggunakan
insektisida rumah tangga berjumlah 36 58,1. Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square
menunjukkan bahwa nilai p value 0,010 α 0,05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan antara pemakaian insektisida
rumah tangga dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah Odd Ratio OR sebesar 0,251. Hal ini berarti orang yang menggunakan
insektisida rumah tangga memiliki peluang 0,251 kali lebih besar untuk anak menderita leukemia dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan
insektisida rumah tangga. Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95 CI 95 Confidence Interval sebesar 0,086-0,736, yang artinya ada hubungan yang
kuat antara penggunaan insektisida rumah tangga dengan kejadian leukemia anak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Paulina K. Bangun 2013 menyatakan bahwa risiko menderita leukemia anak pada anak
yang memiliki riwayat penggunaan insektisida rumah tangga memiliki risiko 5,25 lebih besar untuk terkena leukemia anak, bila dibandingkan anak yang tidak
memiliki riwayat penggunaan insektisida rumah tangga. Hal ini dipengaruhi dari karakteristik sampel yang lebih didominasi oleh sampel yang menggunakan
insektisida rumah tangga yang berjumlah 36 orang 58,1, sedangkan sampel yang tidak menggunakan insektisida rumah tangga berjumlah 26 orang 41,9.
5.1.10. Hubungan antara Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian
Leukemia Anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel yang tidak memiliki perilaku orang tua merokok berjumlah 29 46,8, dan memiliki
perilaku orang tua merokok berjumlah 33 53,2. Hasil analisis yang diperoleh dari uji Chi square
menunjukkan bahwa nilai p value 0,000 α 0,05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan antara perilaku merokok
dengan kejadian leukemia anak. Dari hasil analisis diperoleh nilah Odd Ratio OR sebesar 0,119. Hal ini berarti anak dengan orang tua memiliki perilaku orang
tua merokok memiliki peluang 0,119 kali lebih besar untuk menderita leukemia dibandingkan dengan anak dengan orang tua tidak memiliki perilaku merokok.
Dari hasil analisis juga diperoleh hasil 95 CI 95 Confidence Interval sebesar 0,038-0,375, yang artinya ada hubungan yang kuat antara perilaku orang tua
merokok dengan kejadian leukemia anak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Paulina K. Bangun 2013 menyatakan bahwa risiko menderita leukemia anak pada anak
dengan orang tua yang memiliki perilaku merokok memiliki 1,08 lebih besar untuk terkena leukemia anak, bila dibandingkan anak tidak dengan orang tua yang
memiliki perilaku merokok. Hal ini dipengaruhi dari karakteristik sampel yang lebih didominasi oleh anak yang memiliki perilaku orang tua merokok berjumlah
33 orang 53,2, sedangkan anak yang tidak memiliki perilaku orang tua merokok berjumlah 29 orang 46,8.
5.2 Hambatan dan Kelemahan Penelitian