17
optimal, dan hal ini berimplikasi terhadap tercapainya tujuan pendidikan secara optimal pula.
C. Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan bagi seorang pendidik. Menilik dari hal di atas, terdapat beberapa pendapat terkait kompetensi
itu sendiri, antara lain: 1.
UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 10, disebutkan “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.” 2.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kompetensi berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.
Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan. 3.
Uzer Usma 2006:14 kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan
layak. 4.
Akhmad Sudrajad 2011:116 kompetensi merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan be able to do seseorang dalam suatu
pekerjaan berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan kecakapan yang dimiliki oleh guru yang meliputi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan menjadi tanggungjawab guru dalam
18
mengemban tugas kependidikan. Dan dapat diketahui bahwa kemampuan yang dimaksud bukan hanya kemampuan dalam mengajar anak didik namun juga
kemampuan dalam mengelola pembelajaran di kelas serta mampu melakukan tanggungjawab di luar lingkup kelas sebagai bentuk tugas guru yang terkait sikap
dan keterampilan. Kompetensi sangat diperlukan karena dengan adanya kompetensi ini guru
mampu mendidik siswanya dan mencapai tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru dan dosen tentunya berbeda. Kompetensi guru terfokus pada
kemampuan mendidik sedangkan kemampuan dosen terfokus pada kemampuan mendidik, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat. Kompetensi guru penting
dalam rangka pembinaan guru. Dalam proses pembelajaran, kompetensi guru sangat berpengaruh agar cita-
cita pendidikan terlaksana dengan efektif dan terarah. Guru yang belum memadai kompetensinya perlu dilakukan pengkajian lebih dalam agar para guru
mempunyai kompetensi dalam mengajar. Kompetensi ini tentunya tidak hanya sekedar kompetensi pedagogik ataupun profesional, namun kompetensi
kepribadian dan sosial juga harus dikembangkan oleh semua guru, karena guru tidak cukup hanya berbekal kemampuan secara akademik. Kemampuan-
kemampuan sosial dan kepribadian juga harus menjadi pijakan yang kuat untuk guru.
Kompetensi berperan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas maupun dimana guru bergaul dengan masyarakat yang kaitannya di luar konteks
sekolah. Kompetensi akan menjadi tolok ukur kemampuan guru dalam
19
mengemban tanggung jawab baik dalam bidang akademik dan non akademik. Satu kesatuan kompetensi yang menjadi landasan guru dalam mengemban
tanggung jawab harus dilaksankan oleh pendidik guru. Kompetensi akan berkaitan erat dengan bagaimana guru mengelola kelas saat pembelajaran,
bagaimana guru menggunakan prosedur-prosedur dalam proses pembelajaran sehingga akan tercapai output yang bagus dan juga seberapa jauh para guru
mengaplikasikan kompetensi sosial dan kepribadian di lingkungan tempat tinggal maupun di masyarakat.
Menurut pendapat Munandar dalam Hamzah B Uno 2010: 61 menginformasikan bahwa ada dua faktor yang memengaruhi terbentuknya
kompetensi yakni: faktor bawaan seperti bakat dan faktor latihan seperti hasil belajar. Namun, faktor latihan tentunya memiliki pengaruh yang besar dibanding
dengan faktor bawaan jika faktor bawaan tersebut tidak dikembangkan.
1. Fungsi Kompetensi Guru
Guru yang sudah menguasai kompetensinya, dalam arti mantap maka perlu lebih dikembangkan lagi dan lebih dibina. Maka dari itu kompetensi guru sangat
penting dan diperlukan agar tercipta suatu pendidikan yang berkualitas. Beberapa hal
di bawah
ini akan
dijabarkan terkait
pentingnya kompetensi
Hamalik,2006:35-36. a.
Kompetensi guru sebagai alat seleksi penerimaan guru Penerimaan seorang guru tentunya harus melalui proses yang seleksi yang
ketat mengingat guru merupakan garda terdepan dalam dunia pendidikan. Seleksi penerimaan guru harus obyektif, harus berdasarkan kemampuan yang telah
20
dimiliki bukan atas ikut campur kepentingan tertentu. Maka dari itu, kompetensi seorang calon guru harus ditentukan sebagai dasar penerimaan guru. Kompetensi
apa yang harus dimiliki setiap calon guru perlu ditentukan dari awal. Sehingga harapannya nantinya kualitas dalam mendidik anak didik akan optimal karena
sudah ditunjang dengan kompetensi guru yang memadai. b.
Kompetensi guru penting dalam rangka pembinaan guru Adanya Ujian Kompetensi Guru UKG merupakan salahsatu cara untuk
mengetahui seberapa besar kompetensi yang dimiliki guru terutama dalam kompetensi pedagogik dan profesional. Sedangkan untuk kompetensi yang
lainnya dapat diamati melalui perilaku sehari-hari. Dengan hasil di atas maka dapat diketahui guru yang masih kurang memadai dan guru yang telah memiliki
kompetensi penuh. Hal tersebut sebagai pedoman bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bentuk pembinaan terhadap guru.
Pembinaan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya penataran ataupun sharing sesama guru. Tujuan dari pembinaan guru ini agar guru yang memiliki
kompetensi di bawah atau kurang dari standar yang ditetapkan dapat sama ataupun menyeimbangi guru dengan kompetensi yang telah cukup memadai.
c. Kompetensi guru penting dalam rangka penyusunan kurikulum
Kurikulum pendidikan harus disusun atas dasar kompetensi yang diperlukan oleh setiap guru. Tujuan, program pendidikan, sistem penyampaian, evaluasi, dan
sebagainya hendaknya direncanakan sedemikian rupa sehingga relevan dengan tuntutan kompetensi guru secara umum Oemar Hamalik 2006:36. Dari
pemamparan diatas dapat diketahui bahwa kompetensi guru ini sangat
21
memengaruhi bagaimana kurikulum dibuat sehingga tujuan dari pendidikan sendiri tidak akan menyimpang dan akan tersampaikan dengan maksimal oleh
guru karena guru telah menguasai kompetensi yang ada. d.
Kompetensi guru penting dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa
Proses pembelajaran akan berjalan secara optimal manakala guru memiliki kualifikasi seperti yang telah dipersyaratkan. Kreativitas guru dalam mengelola
pembelajaran sangat memengaruhi output pengajaran. Anak didik mampu menguasai materi serta mempunyai kepribadian yang sejalan dengan norma yang
berlaku sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang bersangkutan. Hasil belajar siswa yang optimal salahsatunya didukung oleh kurikulum, kondisi fisik
ruang belajar, sarana dan prasarana, namun semua hal di atas tidak akan berjalan secara optimal ketika guru tidak dapat mengelola pembelajaran. Maka dari itu,
hasil belajar yang dicapai siswa mempunyai kaitan erat dengan bagaimana guru mampu untuk mengelola pembelajaran.
2. Unsur Kompetensi Guru
Kompetensi yang dimiliki guru mengandung unsur- unsur kompetensi. Menurut Udin Syaefudin Sa’ud 2010: 46 unsur dari kompetensi itu lebih
detailnya akan dijelaskan melalui bagan di bawah ini:
22
Lebih jelasnya pernyataan pada bagan di atas akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Performance component yaitu unsur kemampuan penampilan kinerja yang
nampak sesuai dengan bidang keprofesionalannya. b.
Subject component yaitu unsur kemampuan penguasaan bahan subtansi pengetahuan yang relevan dengan bidang keprofesionalannya sebagai
prasyarat bagi penampilan komponen kinerjanya. c.
Professional component yaitu unsur kemampuan penguasaan subtansi pengetahuan
dan keterampilan
teknis sesuai
dengan bidang
keprofesionalannya sebagai prasyarat bagi penampilan kerjanya. d.
Process component yaitu unsur kemampuan penguasaan proses-proses mental intelektual mencakup proses berpikir logis, kritis, rasional, kreatif dalam
pemecahan masalah, pembuatan keputusan, dan sebagainya.
A
C E
B D
F
Gambar 1: Model Struktur Perangkat Komponen Suatu Unsur Kompetensi menurut
Udin Syaefudin Sa’ud 2010: 46
23
e. Adjust component yaitu unsur kemampuan penyerasian dan penyesuaian diri
berdasarkan karakteristik pribadi perilaku dengan tugas penampilan kerjanya. f.
Attitude component yaitu unsur komponen sikap, nilai, kepribadian pelaku sebagai prasyarat yang fundamental bagi keseluruhan perangkat komponen
kompetensi lainnya. Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat enam unsur dari
kompetensi, dimana attitude component merupakan unsur yang paling penting atau fundamental karena merupakan syarat bagi keseluruhan lima komponen yang
lainnya yang sebagai landasan pokok komponen-komponen yang ada di atasnya yang meliputi Performance componen, Subject component, Professional
componen, Process componentdanAdjust component.
3. Karakteristik Kompetensi Guru
Guru merupakan salahsatu profesi sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan suatu profesionalitas. Hal inilah yang harus diemban oleh seorang
guru sepanjang karirnya dalam menajdi guru. Dalam hal ini, guru yang profesional merupakan guru yang mampu untuk menjalankan kompetensi-
kompetensi yang dituntut untuk menjadi guru yang profesional dan dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran. Berikut
ini akan dijabarkan mengenai guru yang dinilai kompeten secara profesional menurut Oemar Hamalik 2006:38.
a. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-
baiknya.
24
Guru yang memiliki kompetensi secara profesional mampu untuk memikul apa yang telah menjadi tugasnya dan mempunyai komitmen untuk
menyelesaikannnya dan juga guru yang mempunyai kesadaran akan kewajibannya dan hal tersebut tertuang dalam bentuk tanggungjawab.
b. Guru tersebut mampu melaksankan peranan-peranannya secara berhasil.
Guru yang memiliki kompetensi secara profesional selain memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi mereka juga mampu untuk melaksanakan perannya
dengan baik. Peran yang dimaksud adalah peran guru sebagai pendidik siswa. Penguasaan ilmu pengetahuan sangat menunjang guru dalam keberhasilan
perannya selain ditunjang dari faktor kepribadian guru. Guru sebagai anggota masyarakat, dalam aspek ini, guru harus memiliki kepribadian yang mantap, tidak
bersifat angkuh dan otoriter dalam melakukan hubungan sosial dengan masyarakat. Perannya sebagai anggota masyarakat sangat memengaruhi nantinya
dalam pelaksanaan pengajaran karena aspek sosial dan kepribadiannya akan timbul saat mengajar. Selain guru juga mempunyai peran sebagai pelaksana
administrasi ringan. Maka dari itu guru harus mempunyai keterampilan untuk melaksankan administrasi keuangan, keterampilan mengetik dan keterampilan
lainnya yang berhubungan dengan adminitrasi ringan yang ada di sekolah. c.
Guru tersebut harus mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan tujuan instruksional sekolah.
Keprofesionalan seorang guru dapat dilihat melalui bagaimana seorang guru dapat melakukan pengajaran sehingga tercapai tujuan instruksional sekolah. Guru
dituntut untuk dapat melakukan apa yang telah menjadi kewajibannya dalam
25
mendidik siswa dengan baik sehingga tujuan dari pendidikan akan terlaksana dengan maksimal. Untuk mewujudkan hal ini, maka guru tidak hanya sekedar
mengembangkan keterampilan dalam mengajar, namun jauh dari itu guru juga harus mampu mengembangkan sikap seperti guru sebagai konselor, guru sebagai
pembimbing, guru sebagai motivator dan guru sebagai supervisor. Semua hal di atas merupakan kewajiban yang harus dilakukan guru.
d. Guru tersebut mampu melaksankan perannya dalam proses mengajar dan
belajar dalam kelas. Guru adalah kunci dalam pembelajaran sekaligus sebagai kunci keberhasilan
siswa. Guru yang mampu memaksimalkan proses pembelajaran melalui berbagai model dan metode akan menciptakan suatu keberhasilan bagi peserta didik dan
juga mampu menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan. Selain itu guru juga harus mampu untuk menciptakan suatu lingkungan kelas yang kondusif
dalam proses pembelajaran. Jadi dalam melaksanakan perannya dalam proses mengajar dan belajar, guru tidak hanya dituntut untuk menguasai bahan ajar atau
mampu mengkolaborasikan berbagai metode pembelajaran, namun juga harus mampu menciptakan kondisi kelas yang stabil untuk diadakannya berbagai proses
pembelajaran. Kondisi kelas yang stabil kondusif sangat memengaruhi proses pengajaran yang berlangsung.
4. Kompetensi Guru Model P3G
Dalam lokakarya kurikulum pendidikan guru yang diselenggarakan oleh P3G telah dirumuskan sejumlah kemampuan dasar seorang calon lulusan sistem
multisastra Hammalik, 2006: 44-45, sebagai berikut:
26
a. Menguasai bahan, yakni menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum
sekolah, menguasai bahan pengayaan penunjang bidang studi. b.
Mengelola program belajar mengajar yakni merumuskan tujuan instruksional, mengenal dan bisa pakai metode mengajar, memilih materi dan prosedur
instruksional yang tepat, melaksanakan program belajar dan mengajar, mengenal kemampuan anak didik, menyesuaikan rencana dengan situasi
kelas, merencanakan dan melaksanakan pengajaran remidial, serta mengevaluasi hasil belajar.
c. Mengelola kelas yakni mengatur tata ruang kelas dalam rangka CBSA, dan
menciptakan iklim belajar mengejar yang efektif. d.
Menggunakan media yakni memilih dan menggunakan media, membuat alat- alat bantu pelajaran sederhana, menggunakan dan mengelola laboratorium,
mengembangkan laboratorium, serta menggunkan perpustakaan dalam proses belajar mengajar.
e. Menguasai landasan-landasan kependidikan.
f. Merencanakan program pengajaran.
g. Mengelola interaksi belajar mengajar.
h. Menguasai macam-macam metode mengajar.
i. Menilai kemampuan prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
j. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
k. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah.
l. Mampu memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan yang
sederhana guna kemajuan pengajaran. Menurut Suparlan 2005:93-94 Standar Kompetensi Guru dipilah menjadi
tugas komponen yang saling berkaitan, yakni: 1 pengelolaan pembelajaran, 2 pengembangan profesi, 3 penguasaan akademik. Tiap-tiap komponen di atas
dijabarkan lebih rinci lagi. Komponen pertama terdiri dari empat kompetensi, komponen kedua memiliki satu kompetensi, komponen ketiga terdiri dari dua
kompetensi. Sehingga ketiga komponen diatas seluruhnya berjumlah tujuh kompetensi dasar, yaitu.
a. Penyusunan rencana pembelajaran. Kegiatan yang paling dasar yang
dilakukan oleh seorang guru adalah menyusun rencana pembelajaran. Penyusunan ini sangatlah penting karena dengan menyusun rencana
pembelajaran guru akan mengetahui kegiatan apa yang akan dilaksanakan.
27
b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran penting
bagi guru untuk melakukan interaksi dengan siswa. Interaksi ini agar siswa terlibat lebih jauh dalam proses pembelajaran. Interaksi belajar mengajar ini
juga memungkinkan siswa berinteraksi dengan sesama siswa, sehingga muncul pola hubungan interaksi yaitu guru dengan siswa ataupun siswa
dengan siswa. c.
Penilaian prestasi belajar peserta didik. Prestasi ini tidak hanya prestasi akademik namun juga non akademik. Penilaian prestasi ini penting dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa dan juga bakat yang dimiliki anak didik. d.
Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik. Guru harus melakukan tindak lanjut terkait prestasi belajar siswa. Analisis hasil
prestasi belajar siswa harus dilakukan oleh setiap guru. Sehingga guru akan mendapatkan data yang valid terkait peningkatan maupun penurunan prestasi
belajar anak didik. e.
Pengembangan profesi. Guru harus senantiasa meningkatkan kapasitasnya dalam memberikan layanan pendidikan untuk siswanya. Sehingga
pengembangan profesi perlu dilakukan oleh setiap guru. f.
Pemahaman wawasan kependidikan. Sebagai seorang guru yang profesional dituntut untuk mengetahui dan memahami wawasan kependidikan misalnya
terkait isu-isu kependidikan. g.
Penguasaan bahan kajian akademik. Guru harus menguasai bahan pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan dan sesuai bidang pelajaran
yang akan diampu.
28
Kompetensi harus dikuasai guru untuk menunjang keprofesionalannya dalam mendidik anak didik. Kompetensi itu menurut Richard D Kellough dalam
Sudarwan Danim 2010:57-58 adalah: a.
Guru harus menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang diajarkannya. Seorang guru profesional harus mempunyai pengetahuan yang
luas terhadap materi yang akan diajarkan untuk anak didiknya. Guru yang mempunyai pengetahuan yang minim terutama dalam penguasaan materi
akan berdampak pada terbatasnya informasi yang akan diterima oleh anak didik sehingga dampaknya anak juga akan kurang menguasai materi
pembelajaran. Maka dari itu sangat penting untuk guru selalu meningkatkan kapasitasnya dalam mengembangkan materi pembelajaran.
b. Guru merupakan anggota aktif organisasi profesi guru, membaca jurnal
profesional, melakukan dialog dengan sesama guru, mengembangkan kemahiran metodologi, membina siswa dan materi pembelajaran. Banyak
cara untuk meningkatkan kompetensi serta keprofesionalan guru, hal-hal diatas sangat menunjang terkait kompetensi guru. Semakin banyak guru
melakukan kegiatan seperti membaca jurnal, sharing antar guru sampai melakukan penelitian tindakan kelass PTK, maka akan semakin besar
penguasaan guru terkait tugas dan tanggungjawab yang diembannya. c.
Guru memahami proses belajar dalam arti siswa memahami tujuan belajar, harapan-harapan dan prosedur-prosedur yang terjadi di kelas. Pentingnya
dalam awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan adalah siswa mampu mengetahui apa yang akan mereka
29
pelajari hari itu. Selain tujuan dalam pembelajaran guru harus memahami harapan yang akan dicapai dalam pembelajaran dan juga prosedur yang ada di
dalam kelas. Guru harus mempunyai dan tahu prosedur atau pedoman yang harus dilakukan di dalam kelas, karena dengan adanya prosedur-prosedur
pembelajaran akan berjalan secara efektif. d.
Guru adalah “perantara pendidik” yang tidak perlu tahu segala-galanya, tapi paling tidak tahu bagaimana dan dimana dapat memperoleh pengetahuan.
Untuk era sekarang, banyak sekali sumber belajar yang dapat digunakan siswa dalam menunjang dalam proses pembelajaran baik sumber belajar cetak
maupun elektronik. Sehingga guru bukan lagi menjadi sumber pengetahuan yang utama, namun guru mempunyai tangungjawab untuk memfasilitasi
kegiatan belajar anak didik. e.
Guru melaksanakan perilaku sesuai model yang diinginkan di depan siswa. Guru merupakan model untuk siswanya baik di ruang lingkup kelas maupun
di luar kelas. Guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai model yang menjadi teladhan untuk anak didiknya. Pantulan dari diri seorang guru harus
dapat menjadi inspirasi untuk anak didik. Maka dari itu guru tetap menjadi bagian yang diinginkan siswa sebagai model namun tetap menjaga
kewibawaan, tutur kata, dan sikap yang baik. Sehingga citra guru tetap baik di kalangan anak didiknya.
f. Guru terbuka untuk berubah, berani mengambil risiko dan siap bertanggung
jawab. Sikap terbuka dari guru memungkinakan guru dapat mengeksplor dirinya ataupun lingkungannya dalam rangka memaksimalkan yang menjadi
30
tanggung jawabnya namun juga siap untuk mengambil risiko dari sikap terbuka itu.
g. Guru tidak berprasangka gender, membedakan jenis kelamin, etnis, agama,
penderita cacat, dan status sosial. h.
Guru mengorganisasi kelas dan merencanakan pembelajaran secara cermat. Pembelajaran yang dilakukan secara runtut dan terstruktur diharapkan mampu
mengorganisir proses pembelajaran sehingga lebih efektif. i.
Guru merupakan komunikator-komunikator yang efektif. Guru mempunyai tanggung jawab baik dalam ruang lingkup akademik maupun non-akademik.
Guru harus dapat berkomunikasi dengan siswa, dengan wali orangtua anak didik, dan juga masyarakat.
j. Guru harus berfungsi secara efektif sebagai pengambil keputusan. Keputusan
yang dilakukan oleh guru harus efektif karena akan menyangkut dalam apa yang dilakukan kedepannya terutama dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran. k.
Guru harus secara konstan meningkatkan kemampuan, misalnya dalam strategi mengajar.
l. Guru secara nyata menaruh perhatian pada kesehatan dan keselamatan siswa.
m. Guru harus optimis terhadap kondisi belajar siswa dan menyiapkan situasi
belajar yang positif dan konstruktif. n.
Guru memperlihatkan percaya diri pada setiap kemampuan siswa untuk belajar. Ini akan menjadi dorongan pada tiap diri anak didik bahwa dia
mampu untuk menguasai materi.
31
o. Guru harus terampil dan adil dalam menilai proses dan hasil belajar siswa.
p. Guru harus memperlihatkan perhatian terus-menerus dalam tanggungjawab
profesional dalam tiap kesempatan. q.
Guru harus terampil bekerja dengan orang tua atau wali, sesama guru, administrator, dan memelihara hubungan baik sesuai etika profesional.
r. Guru memperlihatkan minat dan perhatian luas tentang berbagai hal.
s. Guru sebaiknya mempunyai humor yang sehat. Penting bagi guru untuk
mempunyai selera humor agar kondisi kelas dapat mencair. t.
Guru harus mampu mengenali secara cepat siswa yang memerlukan perhatian khusus.
u. Guru harus berusaha melakukan usaha khusus untuk memperlihatkan
bagaimana materi pelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Guru harus mampu mengkonstektualkan pelajaran sehingga dalam menangkap
materi akan lebih mudah karena berhubungan langsung dengan kehidupan anak didik.
v. Guru hendakya dapat dipercaya, baik dalam membuat perjanjian maupun
kesepakatan. Kepercayaan dan kekonsistenan guru inilah yang harus terus ada di dalam kepribadian seorang guru. Karena guru yang mempunyai sikap
konsisten akan memengaruhi pandangan masyarakat terhadap guru.
D. Macam-Macam Kompetensi Guru