5 Faktor kontekstual situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
2. Disiplin Kerja
a. Defenisi Disiplin Kerja
Kedisiplinan adalah kesediaan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang
tertulis maupun tidak. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan secara sadar akan
tugas dan tanggungjawabnya. Jadi dia akan mematuhimengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Hasibuan,
2013. Menurut Simamora 1997 disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan
atau prosedur. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku Rivai, 2004. Berdasarkan definisi disiplin kerja di atas dapat
disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap yang sesuai dengan standart peraturan dan norma yang berlaku di
organisasi, dan jika ada yang melanggar maka akan diberi sanksi.
Terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut disiplin kerja menurut Rivai 2004:
1 Disiplin retributive retributive discipline yaitu berusaha menghukum orang yang berbuat salah.
2
Disiplin korektif
corrective discipline
yaitu berusaha membantu karyawan mengkoreksi perilakunya yang tidak tepat.
3 Perspektif hak-hak individu individual right perspective yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-
tindakan disipliner. 4 Perspektif utilitarian utilitarian perspective yaitu berfokus
kepada penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi- konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak-dampak
negatifnya.
b. Idikator Disiplin Kerja
Menurut Rivai 2005 disiplin kerja memiliki beberapa komponen indikator yaitu :
1 Kehadiran. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki
disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja. 2 Ketaatan pada peraturan kerja. Karyawan yang taat pada
peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan