simpangan baku SD. Jumlah butir pertanyaan untuk variabel lingkungan kerja terdiri dari 6 pertanyaan yang masing-masing
mempunyai skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Kategorisasi untuk variabel lingkungan kerja disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 19. Kategorisasi Lingkungan Kerja Kategorisasi
Interval Skor Frekuensi
Persentase
Tinggi X ≥4,6
14 18,4
Sedang 3,8
≤ X 4,6 50
65,8 Rendah
X 3,8 12
15,8
Jumlah 76
100,00
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016
Tabel 19 menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan pada CV. Hamparan Seaga menganggap bahwa lingkungan
kerja pada perusahaan sudah cukup kondusif, hal ini didukung oleh persentase jawaban sebesar 65,8.
3 Kinerja Karyawan Hasil deskriptif pada variabel ini memiliki nilai minimum
sebesar 1,00 dan maksimum sebesar 5,00 dengan mean sebesar 3,57 dan standar deviasi sebesar 0,84. Selanjutnya data kinerja
karyawan dikategorikan dengan menggunakan skor rata-rata M dan simpangan baku SD. Jumlah butir pertanyaan untuk
variabel kinerja karyawan sebanyak 8 pertanyaan yang masing- masing mempunyai skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Kategorisasi untuk
variabel kinerja karyawan terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel 20. Kategorisasi Kinerja Karyawan Kategorisasi
Interval Skor Frekuensi
Persentase
Tinggi X ≥4,4
13 17,1
Sedang 2,7
≤ X 4,4 56
73,7 Rendah
X 2,7 7
9,2
Jumlah 76
100,00
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016
Dari Tabel 20 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang bekerja di CV. Hamparan Seaga menganggap
kinerja mereka cukup baik. Tidak ada karyawan yang memiliki tingkat kinerja yang sangat tinggi, tetapi juga tidak ada
karyawan yang memiliki tingkat kinerja yang sangat rendah.
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas yang dilakukan menggunakan bantuan komputer
program SPSS 21.0 for Windows. Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini.
a. Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan
distribusi data Santosa dan Ashari, 2005. Dalam penelitian ini, menggunakan Uji Kolmogrov-smirnov dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Variabel
Signifikansi Kesimpulan
Kinerja Karyawan 0,095
Normal Disiplin Kerja
0,065 Normal
Lingkungan Kerja 0,080
Normal
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016
Hasil uji normalitas pada Tabel 21 menunjukkan bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih dari
0,05 pada sig0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal, yang mana artinya adalah data
yang ada dianggap dapat mewakili populasi. b. Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak Ghozali,
2011. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji linieritas disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 22. Hasil Uji Linearitas Variabel
Signifikansi Keterangan
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
0,694 Linier
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
0,878 Linier
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016
Hasil uji linieritas pada tabel 22 dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari
0,05 P0,05, hal ini menunjukkan bahwa antara disiplin kerja X
1
dan kinerja karyawan Y terdapat hubungan yang linier.
Variabel lingkungan kerja X
2
dan kinerja karyawan Y juga terdapat hubungan yang linier.
c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya
interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas
Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi
di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi
pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 23. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance VIF
Kesimpulan
Disiplin Kerja 0,983
1,018 Tidak terjadi multikolinieritas Lingkungan
Kerja 0,983
1,018 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016
Dari Tabel 23 terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinieritas, yang berarti tidak ada hubungan linier
antar variabel indepenen.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel
lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Analisis
regresi berganda dipilih untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windows.
Tabel 24. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Disiplin Kerja dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan
Model 1 Model 2
Model 3 Model 4
β β
β β
Jenis Kelamin
-,154 -,064
-,052 -,008
Umur
-,047 -,082
-,080 -,098
Pend. Terakhir
,000 ,070
,054 ,091
Lama Bekerja
-,153 -,117
-,175 -,148
Disiplin Kerja
,390 0,257
Lingkungan Kerja
0,498 0,420
R
2
,056 ,196
0,294 0,349
R
2
,056 ,140
0,238 0,293
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2016 p0,001; p0,01; p0,05.
a. Uji Hipotesis I Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah disiplin kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 21.0 for
Windows dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 24. Berdasarkan ringkasan analisis regresi di atas dapat diketahui
bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan sebesar β 0,390 p=0,001. Kontribusi pengaruh disiplin kerja
terhadap kiner ja karyawan sebesar ∆R
2
0,140; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima.
b. Uji Hipotesis II Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan ringkasan analisis regresi pada Tabel 24, diketahui bahwa
lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan sebesar β 0,498 p=0,000. Kontribusi pengaruh lingkungan kerja
terhadap kine rja karyawan sebesar ∆R
2
0,238; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.
c. Uji Hipotesis III Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah disiplin kerja
dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan ringkasan analisis regresi pada Tabel 24,
diketahui bahwa disiplin kerja β 0,257 p=0,018 dan lingkungan
kerja β 0,420 p=0,000 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kontribusi pengaruh disiplin dan kerja lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap kine rja karyawan sebesar ∆R
2
0,293; maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima.