pertumbuhan lahan pemukiman, dikarenakan cukup meningkatnya angka pertumbuhan jumlah penduduk di daerah penelitian yang berbanding lurus dengan
kebutuhan akan pemukiman.
Nilai koefisien pertumbuhan lahan perkebunankelapa sawit bernilai negatif yaitu sebesar -0,297. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan luas lahan
perkebunankelapa sawit sebesar 1, maka akan terjadi penurunan alih fungsi lahan sebesar 0,3. Lahan perkebunan di daerah penelitian memiliki ±65 dari
total luas kecamatan Setia Janji, maka dari itu pertumbuhan lahan perkebunankelapa sawit tidak akan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, dikarenakan adanya komoditi perkebunan selain kelapa sawit yang menjadi primadona di daerah tersebut yaitu karet.
Nilai koefisien pertumbuhan kepadatan penduduk memiliki nilai negatif sebesar - 6,13. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi pertumbuhan kepadatan
penduduk sebesar 1, maka akan terjadi penurunan alih fungsi lahan sebesar 6,13. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk di Kecamatan Setia Janji masih
sedikit.
5.4.2 Uji Keseuaian Model
1. Analisis koefisien determinasi R
2
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,839 lampiran 20. Hal ini menunujukkan bahwa 83,9 variasi variabel pertumbuhan pembangunan sarana trasnportasi,
pertumbuhan lahan untuk industri, pertumbuhan sarana pemukiman, pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
lahan perkebunankelapa sawit, pertumbuhan kepadatan penduduk dapat menjelaskan perkembangan alih fungsi lahan padi sawah di Kecamatan Setia
Janji, Kabupaten Asahan. Kemudian sisanya 16,1 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
2. Uji – F Uji SimultanSerempak
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai signifikan F sebesar 0,355 yaitu lebih besar d
ibandingkan dengan α sebesar 0,05 5 dengan demikian H
diterima H
1
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara serempak memiliki pengaruh nyata terhadap
perkembangan alih fungsi lahan padi sawah di daerah penelitian. 3.
Uji – T Uji Parsial a.
Pertumbuhan Pembangunan Sarana Transportasi X
1
Secara parsial ternyata variabel pertumbuhan pembangunan sarana transportasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap pengalihan fungsi lahan
padi sawah di daerah penelitian dikarenakan nilai Thitung - 0,743 lebih kecil dibandingakan dengan nilai Ttabel 4,303 pada taraf kepercayaan α = 0,05.
Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel pertumbuhan pembangunan sarana transportasi tidak berpengaruh secara
parsial terhadap pengalihan fungsi lahan padi sawah. b.
Pertumbuhan Pembangunan Lahan untuk Industri X
2
Untuk variabel pertumbuhan pembangunan sarana transportasi, nilai Thitung 0,198 lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel 4,303 pada taraf
kepercayaan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
pembangunan lahan untuk industri tersebut tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap pengalihan fungsi lahan padi sawah. Hal ini tidak sesuai
dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel pertumbuhan pembangunan lahan untuk industri secara parsial berpengaruh nyata terhadap
pengalihan fungsi lahan padi sawah. Tidak nyatanya pengaruh tersebut dimungkinkan karena besarnya modal yang dibutuhkan untuk membangun
suatu bangunan perindustrian yang cukup besar. c.
Pertumbuhan Sarana Pemukiman X
3
Untuk variabel pertumbuhan sarana pemukiman, nilai Thitung 0,983 lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel 4,303 pada taraf kepercayaan α =
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan sarana pemukiman tersebut tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap pengalihan fungsi
lahan padi sawah. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel pertumbuhan sarana pemukiman benrpengaruh
nyata secara parsial terhadap pengalihan fungsi padi sawah. Tidak nyatanya pengaruh tersebut dimungkinkan karena selain modal untuk mendirikan
rumah cukup besar, kondisi jalan di daerah penelitian cukup mengkhawatirkan.
d. Pertumbuhan Lahan PerkebunanKelapa Sawit X
4
Untuk variabel pertumbuhan lahan perkebunankelapa sawit , nilai Thitung - 0,948 lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel 4,303 pada taraf
kepercayaan α = 0,05. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yang menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan lahan perkebunankelapa sawit
Universitas Sumatera Utara
tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap pengalihan fungsi lahan padi sawah.
e. Pertumbuhan Kepadatan Penduduk X
5
Untuk variabel pertumbuhan kepadatan penduduk, nilai Thitung -0.648 lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel 4,303 pada taraf kepercayaan α =
0,05. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yang menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan kepadatan penduduk tidak berpengaruh nyata secara parsial
terhadap pengalihan fungsi lahan padi sawah.
5.4.3 Uji Asumsi Klasik