2011 dan 2012. Namun adanya penurunan jumlah produksi padi yang cukup signifikan pada tahun 2007 ke 2008 dan pada tahun 2010 ke 2011.
Jadi dapat disimpulkan bahwa luas lahan dan produksi padi sawah di Kecamatan
Setia janji mengalami penurunan karena adanya alih fungsi lahan padi sawah.
5.2 Perkembangan Alih Fungsi Lahan Padi Sawah di Daerah Penelitian Selama 8 Tahun Terakhir
Dari hasil penelitian yang dicantumkan dalam lampiran 2 diketahui bahwa perkembangan alih fungsi lahan padi sawah di kecamatan Setia Janji mengalami
penurunan. Alih fungsi lahan padi sawah pada tahun 2005 ke tahan 2007 seluas 1.775.000 m
2
namun pada tahun 2008 hingga tahun 2012 alih fungsi terjadi seluas 300.000 m
2
. Artinya bahwa perkembangan alih fungsi lahan tersebut mengalami penurunan yang awalnya seluas 6.275.000 m
2
menjadi 4.500.000 m
2
.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan alih fungsi lahan padi sawah di Kecamatan Setia janji mengalami penurunan pada 8 tahun terakhir.
5.3 Dampak Alih Fungsi Lahan dan Strategi Mitigasinya Terhadap Swasembada Beras di Daerah Penelitian
5.3.1 Dampak yang Paling Dominan dari Alih Fungsi Lahan Padi Sawah
Dampak yang paling dominan dari alih fungsi lahan padi sawah adalah : 1.
Tingkat keamanan Tingkat keamanan didasari oleh kenyamanan yang dirasakan warga untuk
dapat hidup di lingkungannya. Dengan meningkatnya kemauan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
di daerah penelitian untuk menanami lahannya dengan komoditi perkebunan seperti kelapa sawit dan karet akan mengakibatkan
menurunnya tingkat keamanan dikarenakan suasana lingkungan menjadi lebih minim pencahayaan.
2. Alih komoditi ke perkebunan
Alih komoditi perkebunan pada dasarnya berpusat kepada komoditi kelapa sawit dan karet. Hal ini dikarenakan keuntungan yang diberikan mampu
mencukupi kebutuhan rumah tangga dan juga dalam pembudidayaannya tidak sulit.
3. Kondisi fisiktingkat kesuburan tanah
Kondisi fisik ataupun tingkat kesuburan tanah dipengaruhi oleh intesitas penggunaan lahan itu sendiri. Adanya siklus jeda dalam penanaman padi
memberikan waktu istirahat kepada lahan sehingga unsur hara yang terdapat didalamnya tidak dapat habis secara signifikan. Demikian juga
tingkat kesuburan berhubungan dengan curah hujan ataupun intensitas air. 4.
Sistem Warisan Sistem warisan berhubungan dengan kebudayaan. Besarnya fenomena
pembagian harta warisan berupa tanah orangtua kepada anak mengakibatkan lahan pertanian yang dahulu membudidayakan hanya 1
komoditi dapat menjadi beberapa komoditi tergantung dari pemiliknya. 5.
Harga tanah Harga tanah yang berfluktuasi mengakibatkan kemauan masyarakat untuk
menginvestasikan tanahnya. Hal ini dipengaruhi dari bagaimana kondisi
Universitas Sumatera Utara
lahan itu sendiri seperti jarak ke kota besar, komoditi yang sedang diusahakan di tanah tersebut, grade tanah, dll.
6. Fluktuasi harga gabah
Fluktuasi harga gabah adalah laju perubahan harga gabah yang mengalami kenaikan dan penurunan. Meningkatnya harga gabah setiap tahunnya
berpengaruh langsung terhadap kemauan petani untuk melakukan usaha tani padi sawah, akan tetapi peningkatan harga gabah tidak sesuai dengan
harapan para petani tersebut. 7.
Kapasitas pasokan air Kebutuhan usaha tani padi sawah akan air sangat tinggi. Akan tetapi debit
air yang dibutuhkan memiliki ukuran yang tertentu, artinya debit air tidak menyebabkan lahan padi sawah menjadi banjir ataupun kekeringan.
8. Permintaankebutuhan beras Asahan
Permintaankebutuhan beras Asahan pada tahun 2012 mengalami kekurangan. Hal ini mengakibatkan Kabupaten Asahan mengimport beras
dari Kabupaten tetangga. 9.
Permintaankebutuhan beras Sumatera Utara Permintaankebutuhan beras Sumatera Utara pada tahun 2007 masih dapat
dipenuhi salah satunya dari Kabupaten Asahan dikarenakan belum adanya pemekaran Kabupaten Batu Bara Kabupaten Asahan salah satu lumbung
padi Sumatera Utara. 10.
Peranan pemerintah dalam pemberian bantuan bibit, pupuk, obat - obatan, dll
Universitas Sumatera Utara
Peranan Pemerintah dalam pemberian bantuan sangat berpengaruh nyata dalam usaha tani padi sawah. Seperti halnya pemberian hand tracktor,
subsidi pupuk, bantuan obat-obatan insektisida, pestisida, dll dan bibit gratis. Hingga tahun 2012 bibit padi sawah masih diberikan secara gratis
oleh pemerintah namun adanya wacana bahwasannya mulai dari tahun 2013 bibit padi sawah hanya disubsidi 25 oleh pemerintah.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dapat dilihat dampak – dampak internal kekuatan dan kelemahan dan dampak – dampak eksternal peluang dan
ancaman yang mempengaruhi alih fungsi lahan padi sawah di Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan yang disajikan pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Dampak Alih Fungsi Lahan Padi Sawah di Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan
Dampak – Dampak Parameter
Dampak Internal
• Kekuatan 1.
Alih komoditi ke perkebunan 2.
Harga tanah • Kelemahan
1. Tingkat keamanan
2. Kondisi fisiktingkat kesuburan tanah
3. Sistem Warisan
Dampak Eksternal • Peluang
1. Kapasitas pasokan air
2. Peranan pemerintah dalam pemberian
bantuan bibit, pupuk, obat - obatan, dll
• Ancaman 1.
Fluktuasi harga gabah 2.
Permintaankebutuhan beras Asahan 3.
Permintaankebutuhan beras Sumatera Utara
Sumber : Lampiran 3 - 18
Universitas Sumatera Utara
5.3.2 Strategi Mitigasi dari Dampak Alih Fungsi Lahan Padi Sawah