37
C. Kerangka Berfikir
Belum adanya inovasi media pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi yang interkatif dan belum adanya media pembelajaran yang membantu proses
belajar student center di SMK Muhammadiyah Prambanan menjadikan latar belakang untuk pembuatan media pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi yang
interaktif. Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Luther yang terdiri dari 6 tahapan yaitu Concept, Design,
Material Collecting, Assembly, Testing dan Distribution. Proses concept meliputi penentuan tujuan media pembelajaran,
penentuan konsep materi pembelajaran, dan penentuan konsep isi media pembelajaran. Tahap design meliputi perancangan materi, pembuatan
storyboard dan penyusunan alur pembelajaran yang berupa flowchart. Tahap material collecting meliputi pengumpulan bahan yang diperlukan untuk media
pembelajaran seperti materi pembelajaran, audio, dan gambar. Tahap assembly meliputi pembuatan semua objek dan bahan multimedia.
Setelah produk media pembelajaran selesai dibuat dilakukan tahap testing yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap uji coba alpha dan tahap uji coba
beta. Tahap uji coba alpha dilakukan oleh ahli media dan ahli materi, jika dalam proses uji coba masih terdapat saran untuk melakukan perubahan maka media
akan direvisi, apabila dari hasil uji coba media tersebut memenuhi kriteria kelayakan maka akan dilakukan uji coba beta yang dilakukan oleh siswa sebagai
pengguna media pembelajaran. Setelah tahap uji coba produk selesai dilakukan tes praktik yang berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
menggunakan media pembelajaran. Tahap terakhir adalah distribusi, pada tahap ini media pembelajaran di simpan dalam CD kemudian didistribusikan ke guru
38 mata pelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi di SMK Muhammadiyah Prambanan
untuk dijadikan sebagai alat bantu mengajar dalam proses pembelajaran. Kerangka pikir pada penelitian ini digambarkan pada Gambar 14.
Gambar 14. Kerangka Berfikir Penelitian
Belum adanya Media Pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi yang
Interaktif
Diperlukan media pembelajaran Interaktif Teknik Animasi 2 Dimensi Belum adanya Media Pembelajaran
yang menerapkan pembelajaran student center
Konsep :
Penentuan tujuan media pembelajaran, penentuan konsep materi, penentuan isi media pembelajaran
Perancangan :
Perancangan materi, pembuatan flowchart, pembuatan storyboard
Pengumpulan Bahan :
Pengumpulan materi pembelajaran, audio, dan gambar
Pembuatan :
Pembuatan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS 6.
Pengujian :
Uji coba Alpha Ahli media dan ahli materi
Uji coba Beta Siswa Kelas XI MM SMK Muh. Prambanan
Distribusi :
Pendistribusian media pembelajaran ke guru mata pelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi
39 Gambar 15. Model Pengembangan Multimedia Luther
Sumber: Iwan Binanto, 2010: 259
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan Research Development. Menurut Sugiyono 2014:
297, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: 1 menghasilkan media pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi untuk siswa SMK kelas XI, 2 menguji kelayakan
media pembelajaran, 3 mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini menggunakan model pengembangan multimedia versi Luther.
Menurut Luther dalam Iwan Binanto 2010: 259-263, model pengembangan multimedia terdiri dari enam tahap, yaitu concept, design, material collecting,
assembly, testing, dan distribution, seperti pada Gambar 15.