Metode - Metode Penerapan Pendidikan Sumang

Meriah. Dengan kata lain, siapapun yang menyalahi peraturan atau ketentuan adat sumang akan mendapat sanksi oleh Sarakopat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di daerah Gayo.

5. Metode - Metode Penerapan Pendidikan Sumang

Dalam sistem atau model Pendidikan Sumang memiliki banyak metode yang digunakan. Karena itu, dalam dunia pendidikan seorang pendidik tidak hanya mengenal satu karakter orang saja, tetapi banyak karakter. Hal ini menyebabkan ketika seorang pendidik sedang mengajar akan menghadapi masalah yang beragam dan berbeda-beda. Di samping itu, metode pendidikan merupakan jembatan yang dapat menghubungkan pendidik pendidik dengan peserta didik, sekiranya metode ini tidak ada dalam pendidikan sumang maka para pendidik, khususnya Guru di MTsN Pegasing akan menemukan suatu kesulitan dalam menerapkan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Sumang dan tujuan pembelajaran sumang yang ingin dicapainya. 125 Metode pendidikan sangat urgen dalam dunia pendidikan. Karena itu, setiap pendidik kiranya mengetahui tentang metode pendidikan, yang bukan saja secara formal, melainkan juga tidak formal pun mesti diketahui dan dipahaminya. Banyak para ahli dan pakar pendidikan di Gayo dahulu maupun sekarang memformulasikan metode pendidikan dengan tujuan membentuk peserta didik menjadi pribadi-pribadi manusia yang terdidik. Dalam konteks sosial masyarakat Gayo, bangsa dan negara, maka pribadi yang bertaqwa ini menjadi rahmatan lil’alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut sebagai tujuan akhir Pendidikan Sumang. 126 Untuk mencapai tujuan Pendidikan Sumang inilah, maka seorang pendidik atau guru di MTsN Pegasing mempunyai metode-metode tertentu untuk menyampaikan materi pembejalaran sumang kepada para peserta didiknya, tanpa metode yang diterapkan, mustahil dan 125 Wawancara dengan Raidani, Guru Mulok MTsN Pegasing hari Selasa 13 Maret 2014. 126 Lebih rinci lagi, baca, Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernsasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2000, hlm. 8 tidak mungkin sesorang pendidik atau guru dapat berhasil melakukan proses pembelajaran sumang yang diharapkan. Namun sebelum peneliti menjelaskan bagaimana metode-metode atau cara-cara penerapan Pendididikan Sumang, terlebih dahulu mengemukakan pengertian dari metode. Di tinjau dari segi etimologi, metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu; “methodos” yang berasal dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Dengan demikian, metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 127 Dalam bahasa Arab disebut minhaj, wasilah, kaifiyah, dan thoriqoh, semuanya adalah sinonim dengan metode cara, namun yang paling populer digunakan dalam dunia pendidikan Islam adalah thoriqoh, bentuk jama’ dari thuruq yang berarti jalan, metode, atau cara yang harus ditempuh. 128 Dalam bahasa Inggris disebut “method” dan “way”, keduanya dapat diartikan dengan cara atau metode. Sebenarnya yang lebih layak diterjemahkan cara adalah kata way itu, buka kata method. Karena metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat efektif dan cepat efisien dalam melakukan sesuatu. 129 Menurut Al Rasyidin, dalam bukunya “Falsafah Pendidikan Islam 2012 ,” bahwa secara etimologi, metode berasal dari dua kata, yaitu; meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dengan demikian, dari sudut pandang ini, maka metode dapat dimaknai sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 130 Sedangkan pengertian metode dari segi terminologi sebagaimana yang dikemukakan oleh Adgar Bruce Weslley yang dipetik oleh Jalaluddin dan Usman Said, mendefinisikan metode sebagai kegiatan yang terarah bagi guru yang menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar, hingga pengajaran 127 Wawancara dengan Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala MTsN Pegasing Bapak Yulia, pada Hari Selasa, 11 Maret 2014 di Aceh Tengah Takengon. 128 Pengertian metode lebih rinci dapat merujuk pada Abu Tauhied, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 1990, hlm. 72. 129 Lebih rinci baca, Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. VII, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 9. 130 Pengertian di atas, lebih rinci dapat merujuk kepada, Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, Membangun Kerangka Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Praktik Pendidikan, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2012 Cetakan, III, hlm. 174. menjadi berkesan. 131 Sedangkan menurut Runes, sebagaimana yang dikutip Noorsyam memakai metode sebagai prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan, suatu teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan, dan ilmu yang merumuskan aturan-aturan tentang sesuatu. 132 Sementara menurut As-Syaibany, metode adalah segala segi kegiatan yang terarah, yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri perkembangan murid-muridnya mencapai proses belajar yang diingingkan dan perubahan yang dikendaki pada tingkah laku mereka, lalu menolong mereka memperoleh maklumat pengetahuan, keterampilan, sikap, minat dan nilai-nilai yang diingingkan. 133 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang ditentukan. 134 Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, pengertian metode adalah cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan dalam mencapai maksudnya. 135 Dalam metodologi pengajaran agama Islam, metode adalah suatu cara “seni” dalam mengajar atau pembelajaran. 136 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka metode adalah jalan, cara atau alat yang digunakan oleh tenaga pendidik untuk mencapai tujuan atau dalam rangka proses pembelajaran, sehingga individu yang diajar dapat menerima dan mampu mengembangkan materi-materi atau bahan-bahan yang akan diajarkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Sedangkan metode pembelajaran atau pendidikan Sumang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah cara-cara atau sistem yang digunakan untuk mempermudah dalam proses menjadikan siswa dan siswi MTsN Pegasing 131 Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Konsep Dan Perkembangan Pemikirannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, hlm. 52-53. 132 Lihat Mohammad Noorsyam, dalam Al Rasyidin, Falsafah, hlm. 174. 133 Baca As-Syaibany dalam Khoirun Rosyadi, Pendidikan Propetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2004, hlm. 211. 134 Lihat, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989 Cetakan Kedua, hlm. 652. Lihat juga W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia., Jakarta: Balai Pustaka, 1986, hlm. 649. 135 Lebih jelas lihat, Peter Salim, et.al., Kamus Bahasa Indonesia Komtemporer, Jakarta: Modern English, 1991, hlm. 1126. 136 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulya, 2001. hlm. 107. belajar sesuai dengan tujuan pendidikan Sumang yang selaras dengan tujuan pendidikan Islam berdasarkan Alquran dan hadis. Menurut wawancara peneliti dengan guru Muatan Lokal Pendidikan Sumang di MTsN Pegasing Kabupaten Aceh Tengah di Takengon bahwa metode Pendidikan Sumang adalah metode pembelajaran berdasarkan nilai- nilai yang Islami dan nilai-nilai budaya Gayo untuk mewujudkan siswa dan siswi MTsN Pegasing yang humanis, berkepribadian yang insan kamil, 137 membetuk pribadi yang berakhlak al-karimah yang diharapkan mempu menciptakan suatu pergaulan hidup, sosial kemasyarakatan yang harmonis, rukun, damai, aman, sejahtera, dan bahagia di dunia dan akhirat. 138 Setiap macam-macam model Pendidikan Sumang yang diterapkan dalam pembinaan karakter siswa MTsN Pegasing ini berbeda-beda sesuai dengan bentuknya masing-masing. Untuk lebih jelasnya bagaimana metode atau cara-cara yang efektif penerapan model Pendidikan Sumang dalam upaya pembinaan karakter siswa dan siswi di MTsN Pegasing Kabupaten Aceh Tengah dapat dijelaskan secara ilmiah, sistematis, rasional, radikal dan universal sebagai berikut:

1. Metode Penerapan Sumang Penengonen Sumbang Penglihatan