perorangan tetap terpelihara, dengan demikian harga diri yang menyangkut kedudukan tetap sah.
90
Berdasarkan empat prinsip di atas, maka seorang siswa dan siswi MTsN Pegasing
harus menegakkan dan menjaga “harga diri”nya. Karena orang yang punya “harga diri” di sebut “mukemal”artinya “punya rasa malu”. Sebaliknya
siswa dan siswi yang tidak punya rasa malu adalah siswa dan siswi yang tidak punya harga diri yang disebut “gere mukemal” atau “tidak mempunyai rasa malu”
yang dipandang rendah oleh masyarakat. Jadi, “mukemel” harga diri adalah
sebuah nilai utama atau nilai yang paling penting dalam sistem Pendidikan Sumang.
91
Nilai-nilai yang terkandung dalam mukemel merupakan suatu nilai yang menjadi acuan bagi tingkah laku, karakter dan tindakan dalam berbagai
aspek kehidupan siswa dan siswi MTsN Pegasing Kabupaten Aceh Tengah.
2. NILAI TERTIB TERTIB
Tertib sebagai salah satu sistem nilai yang diterapkan oleh kepala dan guru dalam sistem Pendidikan Sumang di MTsN Pegasing Kabupaten Aceh Tengah di
Takengon mesti dipelihara, dipertahankan dan diimplementasikan dalam upaya pembinaan karakter siswa. Sebagaimana dimaklumi bahwa, tertib sama artinya
dengan teratur, menurut aturan, atau rapi.
92
Apapun yang dilakukan oleh para siswa dan siswi MTsN Pegasing dituntut tertib menjadi pegangan hidup. Antara
tertib dan disiplin adalah erat sekali hubungannya. Bila tertib tidak dilakukan, sama halnya dengan centang perenang, semua kegiatan tidak terarah yang pada
akhirya mengalami kegagalan atau tidak berhasil. Karena itu, dalam tertib, mengandung nilai, gagasan, konsepsi, norma, hukum yang bersamaan.
93
Dengan demikian, semua nilai-nilai yang terkandung dalam tertib di atas dapat
90
Peneliti melakukan wawancara dengan Guru Muatan Lokal Pendidikan Sumang MTsN Pegasing Bapak Musaradi, pada Hari Selasa, 11 Maret 2014 di Kantor MTsN Pegasing Kabupaten
Aceh Tengah di Takengon.
91
Keterangan lebih rinci lihat, M.J. Melalatoa, “Budaya Malu: Sistem Budaya Gayo” dalam Sistem Budaya Indonesia, Jakarta: Diterbitkan atas Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia dengan Penerbit PT. Pelajar, 1997, hlm. 203.
92
Wawancara dengan Guru Muatan Lokal Pendidikan Sumang MTsN Pegasing Kabupaten Aceh Tengah di Takengon pada Hari Selasa 11 Maret 2014.
93
A.R. Hakim Aman Pinan, Hakikat Nilai-Nilai Budaya Gayo Aceh Tengah, Banda Aceh: Diterbitkan Oleh Pemerinrtah Daerah Kabupaten Aceh Tengah, 1998, hlm. 70.
dijadikan sebagai acuan pembinaan pendidikan karakter siswa dan siswi MTsN Pegasing. Dalam pribahasa Gayo nilai tertib ini diungkapkan dalam
kalimat: “Tertib bermajelis, umet bermelie” Teratur dalam kebersamaan, akan memuliakan umat.
94
Ungkapan lain yang berkaitan erat dengan nilai tertib adalah “Setie mate
gemasih papa ” Biar mati demi kesetiaan, biar papa demi kasih sayang. Kita
dapat kiranya memahami betapa tingginya harga nilai tertib, kesetiaan dan kasih sayang dalam sistem Pendidikan Sumang ini.
95
Jelasnya, tertib selalu berada setiap waktu yang mengeliling siswa dan siswi MTsN Pegasing. Berbicara
perlu tertib, berjalan, bicara, makan dan minum, ke masjid, ke menasah, kesekolah, lalu lintas, bergaul, berpakaian, dan bertamu harus tertib. Bahkan
menghadapi kepala, guru, dan orang tua siswa dan siswi mesti tertib. Karena itu, tertib ini mengandung nilai-nilai penting dalam pembinaan karakter siswa
dan siswi MTsN Pegasing.
3. NILAI SETIA SETIE