12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Struktur Modal
Struktur modal adalah pencerminan dari pertimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri dari suatu perusahaan. Perbaikan struktur
permodalan dunia usaha merupakan keharusan untuk meningkatkan efisiensi dan memperkokoh daya saing perusahaan dalam menghadapi persaingan yang
semakin tajam terutama dalam era globalisasi. Oleh karena itu, sumber pembiayaan jangka panjang seperti yang disediakan oleh pasar modal
merupakan suatu keharusan bagi pembangunan nasional Anwar, 2008. Menurut Raharjaputra 2009, struktur modal merupakan campuran atau
proporsi antara utang jangka panjang dan ekuitas, dalam rangka mendanai investasinya. Struktur modal juga dapat didefinisikan sebagai perimbangan
atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri Riyanto, 2008.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan
pengembalian, sehingga memaksimumkan harga saham. Struktur modal erat kaitannya dengan harga saham. Hal ini dikarenakan salah satu unsur yang
membentuk harga saham adalah persepsi investor atas kinerja perusahaan, dan struktur modal. Struktur modal adalah salah satu unsur yang menentukan baik
buruknya kinerja perusahaan, karena struktur modal akan menentukan sumber
pembiayaan dan pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan atas kegiatan operasionalnya.
2. Teori Struktur Modal
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham
perusahaan, kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan. Dengan kata lain, seandainya perusahaaan mengganti sebagian modal
sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya.
Dengan kata lain, kalau perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan, berarti tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur
modal adalah baik. Akan tetapi, kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik.
Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik. Nilai perusahaan yang dimaksud
adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual Husnan, 2000. Teori mengenai struktur modal telah banyak
dibicarakan oleh para peneliti. Berikut ini akan diuraikan mengenai teori-teori tersebut.
2.1 The Modigliani-Miller Model
1 Teori Modigliani-Miller MM Tidak Ada Pajak
Teori struktur modal modern yang pertama adalah teori Modigliani dan Miller teori MM. Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak
relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun teori mereka Brigham dan Houston,
2001, yaitu: a.
tidak terdapat agency cost. b.
tidak ada pajak. c.
Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perusahaan
d. Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen
mengenai prospek perusahaan di masa depan e.
Tidak ada biaya kebangkrutan f.
Earning Before Interest and Taxes EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan dari hutang.
g. Para investor adalah price-takers.
h. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga
pasar market value. Dengan asumsi-asumsi tersebut, MM mengajukan dua proposisi
yang dikenal sebagai proposisi MM tanpa pajak, yaitu:
1. Nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan nilai dari
perusahaan yang tidak berhutang. Implikasi dari proposisi 1 ini adalah struktur modal dari suatu perusahaan tidak relevan,
perubahan struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan dan weighted average cost of capital WACC perusahaan akan
tetap sama tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan memadukan hutang dan modal untuk membiayai perusahaan
2. Biaya modal saham akan meningkat apabila perusahaan